MAKASSAR, KOMPAS — Anak-anak harus dilibatkan secara aktif dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan. Hal ini penting agar anak-anak tidak lagi menjadi obyek, tetapi subyek pembangunan sehingga bisa menjadi bagian dalam membangun bangsa Indonesia.
”Anak-anak dapat didengarkan pandangannya, suaranya, dan ide-ide kreatif untuk menjadi masukan dalam membangun bangsa ini,” ujar Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lenny N Rosalin dalam Pembukaan Forum Anak Nasional Tahun 2019 di kompleks rumah dinas Gubernur Sulawesi Selatan, di Kota Makassar, Jumat (19/7/2019) malam.
Pertemuan Forum Anak Nasional (FAN) yang mengusung tema ”Satu Dekade Forum Anak Nasional, Kita Beda, Kita Bersaudara, Bersama Kita Maju” dihadiri sekitar 500 anak dari seluruh provinsi di Tanah Air. Pembukaan acara tersebut juga dihadiri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan jajaran forum komunikasi pemimpin daerah di Sulsel.
FAN menjadi ruang pertemuan bagi anak-anak di seluruh Tanah Air untuk menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat, termasuk membangun jaringan persaudaraan anak Nusantara.
”Forum anak nasional selama sepuluh tahun menjadi ajang bagi anak-anak Indonesia untuk saling berbagi dan bersapa. Anak-anak kita latih agar menjadi dua P, yaitu sebagai pelapor dan pelopor,” ujar Lenny.
Sebagai pelapor
Sebagai pelapor, anak-anak didorong agar bisa melaporkan apa yang dialaminya, termasuk saat melihat hal-hal yang melanggar hak-hak anak di lingkungannya. Sementara sebagai pelopor, anak-anak menjadi agen perubahan, dengan melibatkan forum anak sejak tahap perencanaan, seperti musyawarah rencana pembangunan mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga tingkat nasional.
Nurdin Abdullah menyatakan, sejak menjadi Bupati Bantaeng, dia telah mencetuskan forum anak di kabupatennya pada 2008, termasuk musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) anak pada 2009, dan menggelar musrenbang perempuan.
”Tentu kita optimistis tahun 2035 kita akan mendapat bonus demografi, yaitu umur produktif, dan tahun 2045 Indonesia akan masuk enam besar ekonomi terkuat dunia. Anak-anak akan menjadi motor penggerak,” kata Nurdin.
Namun, Nurdin mengingatkan bahaya narkoba yang merusak generasi penerus, termasuk bagaimana menghadapi pengaruh digital di era perkembangan teknologi informasi saat ini.
Menjalin persaudaraan
Ketua Panitia FAN Lies Rosdianty dalam laporannya menyatakan bahwa melalui FAN, anak-anak Indonesia berasal dari akar budaya, karakteristik yang berbeda-beda, tetapi mereka diikat dalam persaudaraan untuk membangun Indonesia maju demi mewujudkan Indonesia yang layak anak.
”FAN bertujuan memberikan ruang partisipasi anak dalam pembangunan, mengembangkan rasa nasionalisme, kebinekaan, persaudaran, patriotisme, dan mempertahankan nilai-nilai luhur agama, sosial, dan budaya bangsa dalam menghadapi dinamika pembangunan dan perubahan global,” ujar Lies.
Karena itu, pada FAN 2019 kali ini berbagai rangkaian kegiatan dilakukan seperti penyusunan Suara Anak Indonesia melalui kegiatan ”AKU LIHAT dan AKU TAHU”, dilanjutkan penyusunan rencana tindak lanjut berupa papan mimpi anak negeri melalui kegiatan ”AKU AKAN”.
Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran cinta Tanah Air, menjaga lingkungan, menghargai perbedaan,dan meningkatkan persaudaraan, digelar outbond. Rangkaian FAN 2019 akan diakhiri dengan pengukuhan pengurus FAN 2019-2021 dan penganugerahan Data Forum Anak (DAFA) Award kepada forum anak provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, sampai tingkat desa/kelurahan atas prestasinya terkait pendataan profil Forum Anak.
Pertemuan FAN 2019 juga membahas sejumlah tema wirausaha melalui daring, kesiapsiagaan bencana, mencegah dampak negatif kemajuan teknologi informasi, perkawinan anak, tengkes atau stunting, pola hidup bersih dan sehat, kesehatan mental, revolusi mental, serta tentang kejujuran. Selain itu, dibahas pula materi tentang masalah perdagangan orang dan terorisme, serta masalah anak pekerja migran yang ditinggal oleh orangtuanya bekerja ke luar negeri untuk jangka waktu yang lama dengan jarak yang jauh.
Selain menjadi tuan rumah FAN 2019, Makassar juga menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Anak Nasional yang akan berlangsung pada 23 Juli 2019.