Wartawan menduga makanan spesial yang disiapkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah nasi goreng. Namun, ternyata makanan spesial yang disiapkan adalah bakwan.
Oleh
Agnes Theodora Wolkh Wagunu
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wartawan menduga makanan spesial yang disiapkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah nasi goreng. Namun, ternyata makanan spesial yang disiapkan adalah bakwan.
Sesaat setelah Prabowo Subianto tiba di kediaman Megawati di Jakarta, Rabu (24/7/2019), tidak sedikit wartawan yang langsung bertanya kepada Megawati, apakah nasi goreng, makanan spesial yang disiapkan oleh Megawati untuk Prabowo. Namun Megawati hanya tersenyum saat mendapatkan pertanyaan itu.
Mengenai makanan spesial itu sudah disampaikan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto kepada wartawan sebelum Prabowo tiba.
Namun, Hasto merahasiakan makanan spesial tersebut. Dia hanya menyebutkan menu makan siang disiapkan secara khusus oleh Megawati.
”Tadi saya sampai melihat untuk memilih bawang yang dipakai untuk masakan pun, Ibu Mega memilihkan secara khusus. Dari bawangnya saja, tadi bawang putihnya saja, Ibu Mega yang memilih secara khusus,” katanya.
Nasi goreng yang menjadi tebakan wartawan karena Megawati sempat menyebut Prabowo kangen nasi goreng buatan Megawati. Ini disampaikannya saat peringatan hari ulang tahun PDI-P, awal tahun ini.
”Ada salah satu orang yang dekat dengan Pak Prabowo bilang kepada saya, Pak Prabowo suka tanyakan, loh, Bu, kapan mau bikin nasi goreng? Karena, nasgor saya top lho,” ujar Megawati saat itu.
Namun, ternyata bukan nasi goreng yang disiapkan oleh Megawati dalam pertemuan dengan Prabowo. Sesaat setelah Prabowo dan Megawati masuk ke dalam ruangan dan bersiap makan siang, salah satu staf humas PDI-P menyiarkan informasi kepada wartawan bahwa makanan spesial yang disiapkan Megawati adalah bakwan.
”Bakwan khusus buatan Ibu Megawati. Perpaduan aneka bahan dan bumbu-bumbuan membentuk cita rasa khusus. Dihadirkan sebagai menu pembuka,” kata staf humas PDI-P tersebut.
Mengenai pertemuan Prabowo-Jokowi itu, Hasto mengatakan bahwa pertemuan terutama untuk silaturahmi kedua tokoh setelah lama tak bertemu. Selain itu, pertemuan untuk membahas bangsa dan negara ke depan. Dengan makan siang bersama, pembicaraan politik antara Prabowo dan Megawati akan lebih ringan dibahas.
”Diperlukan upaya bersama-sama, apa pun pilihan politiknya, untuk membangun negeri ini agar demokrasi semakin mampu membawa kesejahteraan keadilan bagi seluruh masyarakat. Tentu saja karena pertemuan ini di antara pemimpin, yang dibahas adalah agenda untuk bangsa dan negara ke depan,” kata Hasto.
Ditanyakan lebih lanjut apakah pertemuan itu menandakan Gerindra akan bergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi pada periode kedua, 2019-2024, Hasto enggan menyebutkannya.
”Yang penting bertemu dulu karena sudah lama tidak melakukan pertemuan. Kalau tadi saya sampaikan pertemuan pada saat Asian Games 2018 di pencak silat saat, itu kan Pak Prabowo sudah menanyakan kepada Bu Mega kapan diadakan pertemuan, sudah kangen sama masakan Ibu Mega, dan baru setelah Pilpres 2019 berjalan, hari ini jadi momentum kedua tokoh bertemu,” ucap Hasto.
Untuk diketahui, saat Pemilu Presiden 2019, PDI-P berbeda posisi politik dengan Gerindra. PDI-P mengusung calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, sedangkan Gerindra mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.