Sapu Bersih Tim Bulu Tangkis Tutup Pesta Indonesia
›
Sapu Bersih Tim Bulu Tangkis...
Iklan
Sapu Bersih Tim Bulu Tangkis Tutup Pesta Indonesia
Tim bulutangkis Indonesia menambah lima medali emas pada hari terakhir ASEAN Schools Games 2019, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/7/2019), sekaligus menyapu bersih emas di cabang itu. Indonesia dipastikan menjadi juara umum dengan 43 emas, 34 perak, dan 25 perunggu.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Tim bulu tangkis Indonesia menambah lima medali emas pada hari terakhir ASEAN Schools Games 2019 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/7/2019), sekaligus menyapu bersih emas di cabang itu. Indonesia dipastikan menjadi juara umum dengan 43 emas, 34 perak, dan 25 perunggu.
Setelah mengawinkan emas nomor beregu putra dan putri pada Minggu (21/7), bulu tangkis panen emas pada hari penutup ASG 2019. Final sesama Indonesia tersaji pada tunggal putra, ganda campuran, dan ganda putri. Sementara itu, pada tunggal putri dan ganda putra, wakil Indonesia menundukkan Thailand.
Tunggal putri Aisyah Fatetani, sempat mendapat perlawanan dari Natchananpon Roongpiboonsopit pada partai final. Namun, dukungan suporter di GOR Universitas Semarang membuatnya tampil tenang dan konsisten hingga menang dua gim langsung 21-16 21-16.
Aisyah mengaku, semangatnya terpompa mendengar gemuruh dukungan dari para suporter di tribun. "Harapan saya untuk membuat Indonesia Raya berkumandang terwujud. Selanjutnya, target saya bisa menjuarai grand prix junior," kata siswi kelas XII SMA Kanisius, Kudus, tersebut.
Emas-emas badminton lain datang dari Asghar Herfanda/Rian Cannavaro pada ganda putra, Jesita Putri/Silvia Ratih pada ganda putri, dan Teges Satriaji Hutomo/Lanny Tria Mayasari pada ganda campuran. Adapun Tegar Sulistyo mendapat emas pada nomor tunggal putra.
Manajer tim bulutangkis Indonesia, Joko Sulistiono mengatakan, raihan tujuh medali emas melebihi target dua emas bulutangkis di ASG 2019. "Kuncinya ada pada kemenangan beregu putra dan putri. Dari situ, kekuatan lawan terpetakan dan semangat pemain terpacu," katanya.
"Kuncinya ada pada kemenangan beregu putra dan putri. Dari situ, kekuatan lawan terpetakan dan semangat pemain terpacu," kata Joko.
Joko menambahkan, para atlet bulutangkis di ASG 2019 memiliki potensi besar untuk berkembang. Ia berharap, setelah kembali ke klub masing-masing, mereka gigih dan konsisten berlatih. Selain itu, mereka diharapkan terus menambah jam terbang ke turnamen internasional, agar matang di tingkat senior.
Sementara itu, tambahan emas bagi Indonesia pada hari terakhir di antaranya dari pencak silat melalui Azharien Geofani pada seni tunggal putra, Kyra Andhayu pada seni tunggal putri, Atifa Fismawati pada tarung kelas D putri, dan Amirullah Karim pada tarung kelas F putra. Emas juga datang dari double putra sepak takraw.
Dengan hasil itu, Indonesia memastikan diri menjadi umum ASG 2019 dengan raihan 43 emas, 34 perak, dan 25 perunggu. Target 38 emas pun berhasil dilampaui. Adapun Thailand menjadi runner-up dengan 33 emas, 31 perak, dan 33 perunggu, disusul Malaysia di peringkat tiga dengan 18 emas, 25 perak, dan 34 perunggu.
Ketua Kontingen (CdM) Indonesia pada ASG 2019, Yayan Rubaeni, mengatakan, ini pertama kalinya bulutangkis menyapu bersih emas di ASG. Pada sepak takraw, juga pertama kalinya mendapat emas, karena selama ini selalu di bawah bayang-bayang Thailand. Adapun 11 emas atletik, sebagian di antaranya berhasil memecahkan rekor.
Yayan menambahkan, atlet-atlet muda di ASG 2019 merupakan aset bangsa yang tiga hingga empat tahun ke depan akan menjadi tulang punggung tim senior Indonesia. "Kami akan semakin membangun sinergi dengan sentra-sentra pembinaan. Juga meningkatkan fasilitas agar potensi atlet terus berkembang," ucap Yayan.