SUZUKA, KOMPAS – Kejuaraan Dunia Balap Motor Ketahanan (EWC) di Suzuka, Jepang, tahun ini kembali diramaikan sejumlah pebalap Indonesia, salah satunya Andi Farid Izdihar. Pada balapan akhir pekan ini, pebalap binaan Astra Honda Motor itu bertekad memperbaiki catatan waktunya dari tahun lalu, yaitu finis ketujuh bersama tim balap Honda Asia-Dream.
Andi, yang saat ini menempati peringkat ketiga klasemen kelas SuperSports 600 cc di Asia Road Racing Championship (ARRC) 2019, dipastikan ikut serta pada balapan ketahanan 8 Jam di Sirkuit Suzuka, Prefektur Mie, Jepang, Minggu (28/7/2019). Pebalap 22 tahun asal Makassar itu kembali tergabung di tim Honda Asia-Dream yang tahun 2019 ini menggandeng Showa sebagai sponsor.
Selain Andi, tim itu diperkuat dua pebalap lainnya, yaitu Zaqhwan Zaidi, pebalap asal Malaysia yang kini menempati peringkat ketiga kelas Asian Super Bike 1000 cc; dan Nagoe Teppei, pebalap teratas di kelas GP2 Japan Road Racing Championship. Andi dan Zaidi ikut serta pada balap Suzuka 8 Hours tahun lalu dan finis ketujuh.
“Saya senang bergabung kembali di ajang Suzuka 8 Hours tahun ini. Saya menikmati balapan tahun lalu. Akhir pekan ini, saya menargetkan bisa tampil lebih cepat dan finish lebih baik (ketimbang hasil tahun lalu) bersama rekan sesama pebalap di tim ini,” ujar Andi yang merupakan lulusan angkatan pertama Astra Honda Racing School.
Andi dan rekan-rekannya itu akan memulai latihan resmi dan kualifikasi pada Jumat ini Suzuka. Manajer Tim Honda Asia Dream Showa, Makoto Tamada, optimis timnya bakal mendapatkan hasil yang lebih baik tahun ini berkat pengalaman Andi dan Zaidi berikut para teknisi terlatih mereka. Tim Honda Asia menargetkan setidaknya finis keenam di balap motor ketahanan yang diikuti para pabrikan besar di Jepang di kelas 1.000 cc itu dengan tunggangan motor CBR1000RR SP2.
“Dengan pengalaman yang telah didapat, staf (teknisi) kami yang mewakili sejumlah negara di Asia akan mendukung ketiga pebalap kami agar menghasilkan capaian yang lebih baik. Berkat pengalaman Zaidi dan Andi pula, saya yakin mereka bisa mencapai hasil lebih baik,” ujarnya.
Balapan 4 Jam
Dua pebalap Indonesia lainnya, Irfan Ardiansyah dan Luck Hendriansya juga akan turun di balap ketahanan 4 Jam bersama Astra Honda Racing Team (AHRT). Kedua pebalap muda yang tampil reguler di kelas produksi Asia 250 cc ARRC 2019 itu berharap mengharumkan bangsa di balapan ketahanan itu. Mereka ingin mengulangi hasil 2013 dan 2016 silam, yaitu ketika AHRT finis tercepat di balap ketahanan kelas 600 cc itu.
“Saya memiliki pengalaman yang bagus di Suzuka 4 Hours, khususnya saat meraih gelar juara bersama Rheza Danica (pebalap AHRT lainnya) di ajang ini tahun 2016 silam. Dari latihan yang sudah kami lakukan beberapa hari lalu, saya optimis dengan kecepatan saya. Meskipun demikian, saya belum puas dan akan berusaha mempertajam di sesi latihan berikutnya (Jumat ini)," kata Ardiansyah.
Sementara itu, Lucky—yang baru pertama kali terjun di balap ketahanan itu—terus berusaha beradaptasi dengan motor CBR600RR. “Saya memang perlu beradaptasi gaya balap dengan motor CBR600RR ini setelah sebelumnya terbiasa balap dengan CBR250R. Sesi berikutnya akan saya manfaatkan sebaik mungkin memperbaiki catatan waktu," ucap Lucky.
Balap ketahanan di Suzuka itu, khususnya 8 Hours, secara tradisi kerap diikuti para pebalap terkemuka dari ajang MotoGP maupun Kejuaraan Dunia Superbike seperti Valentino Rossi adan Michael Doohan. Tahun ini, balapan itu akan diramaikan Ryuchi Kiyonari yang memenangi tiga seri balapan di Superbike dan Stefan Bradl, pebalap uji coba Honda Racing Corporation (HRC). Keduanya membela tim Red Bull Honda di Suzuka.