SUZUKA, KOMPAS — Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan (WEC) Suzuka 8 Hours merupakan balapan terkemuka di dunia yang digandrungi warga Jepang. Tidak heran, setiap tahunnya, balapan yang telah berlangsung selama 42 tahun itu mengundang perhatian ribuan penonton.
Sirkuit Suzuka, salah satu fasilitas balap legendaris di dunia, penuh sesak penonton, Minggu (28/7/2019). Hampir tidak terlihat bangku kosong di main grand stand sirkuit yang terletak di Prefektur Mie, Jepang, itu. Para penonton dengan sabar menunggu para pebalap dunia beraksi di balapan yang berlangsung selama 8 jam nonstop, mulai pagi hingga malam hari itu.
Berbeda dengan balapan-balapan sprint race dunia, seperti MotoGP dan Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK), kecepatan bukan melulu hal utama dari balapan yang memakai kendaraan motor modifikasi bermesin 1.000 cc itu. Konsistensi, stamina, dan kerja sama para teknisi dan para pebalap menjadi faktor-faktor lain yang menentukan kesuksesan tim.
”Go, shi, san,ni, ichi!” bunyi koor yang berarti ”lima, empat, tiga, dua, satu!” itu yang diteriakkan penonton di tribune sirkuit itu mengiringi penghitungan mundur start Suzuka 8 Hours 2019. Bersamaan dengan kata ichi, para pebalap yang berjajar di pinggir sirkuit itu langsung berlari kencang ke arah motor mereka, dan mulai menggebernya meninggalkan posisi start. Balapan pun dimulai.
Pada balapan ini, sejumlah pebalap top dunia, seperti Ryuchi Kiyonari, pebalap Jepang yang memenangi tiga seri balapan di WSBK, dan Stefan Bradl yang menjadi pebalap uji coba tim Honda Racing Corporation (HRC) di MotoGP. Keduanya membela tim Red Bull Honda di Suzuka 8 Hours. Mereka berambisi menggusur dominasi Yamaha Factory Racing Team di ajang balap ketahanan itu dalam beberapa tahun terakhir.
Hingga putaran ke-143 balapan itu, tim HRC memimpin jalannya balapan, disusul Yamaha Factory, dan Kawasaki Racing Team. Ketiga tim silih berganti menempati posisi terdepan.
Ajang bergengsi itu diikuti satu pebalap asal Indonesia, Andi Farid Izdihar, yang membela tim Honda Asia-Dream with Showa. Tim Asia itu juga diperkuat dua teknisi Indonesia dari tim Astra Honda.
Selain Andi, tim itu juga diperkuat dua pebalap lainnya, yaitu Muhammad Zaidi Zaqhwan asal Malaysia dan Teppei Nagoe dari Jepang. Hingga putaran ke-143, tim itu berada di peringkat ke-13.