Pemadaman listrik serentak di Jawa dan Bali sejak Rabu (20/2/2008) tak terhindarkan menyusul defisit daya yang mencapai 1.044 megawatt. Pemadaman diperkirakan berlangsung sampai Jumat (22/2/2008). Atas kejadian ini, pemerintah dinilai gagal menjaga keandalan pasokan listrik.
Oleh
DOT/LKT/HEN/BEN/AYS/WAD/MDN/NEL/COK
·3 menit baca
Catatan Redaksi: Berita ini terbit di halaman 6 harian Kompas edisi 21 Februari 2008 dengan judul ”Sebagian Jawa-Bali Padam: Masyarakat Diminta dengan Sangat Menghemat Pemakaian Listrik”.
JAKARTA, KOMPAS — Pemadaman listrik serentak di Jawa dan Bali sejak Rabu (20/2/2008) tak terhindarkan menyusul defisit daya yang mencapai 1.044 megawatt. Pemadaman diperkirakan berlangsung sampai Jumat besok. Atas kejadian ini, pemerintah dinilai gagal menjaga keandalan pasokan listrik.
Manajer Umum Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali PT PLN Muljo Adji mengemukakan, pemadaman dilakukan merata mulai dari Banten, Jakarta, hingga Bali.
Kondisi kelistrikan pada sistem Jawa-Bali mengalami defisit sampai 5 persen dari kapasitas terpasang karena pasokan batubara dan bahan bakar minyak ke sejumlah pembangkit utama di Jawa belum bisa dipulihkan.
PLN telah meminta seluruh pelanggan listrik, terutama rumah tangga, mengurangi pemakaian.
Menurut Muljo, buruknya cuaca dan tingginya gelombang menyebabkan tongkang pengangkut batubara kembali gagal merapat ke dermaga PLTU Paiton, PLTU Tanjung Jati B, ataupun PLTU Cilacap. PLTU Cilacap mulai Rabu kemarin hanya mengoperasikan satu dari dua turbin yang ada. Dengan demikian, produksi pembangkit listrik hanya separuh dari kapasitasnya yang 600 MW.
Direktur Eksekutif Institute for Energy and Social Reform Fabby Tumiwa mengatakan, ”Gangguan sistem kelistrikan yang terjadi untuk kesekian kalinya ini merupakan bentuk kegagalan pemerintah. Urusan keandalan pasokan itu menjadi tanggung jawab pemerintah, terutama Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai pengawas sektor dan PT PLN sebagai pengelola kelistrikan.”
Deputi Direktur Energi Primer PT PLN Nasri Sebayang mengakui bahwa sejak akhir Desember 2007, stok batubara untuk Tanjung Jati B rata-rata hanya cukup untuk enam hari operasi. Upaya menaikkan stok agar cukup untuk kebutuhan sebulan memerlukan waktu tiga bulan karena kapasitas pelabuhan penerima juga terbatas. Akibat keterbatasan kapasitas tangki, stok BBM di PLTGU Muara Karang hanya cukup untuk persediaan 10 hari.
Pemadaman di Jakarta
Manajer Humas PT PLN Wilayah DKI Jakarta Azwar Lubis mengatakan, pemadaman bergilir akan dilakukan di seluruh area pelayanan Jakarta dan Tangerang mulai Kamis hingga Sabtu. Pemadaman bergilir dilakukan terkait program pemeliharaan rutin yang selalu dilakukan PT PLN.
”Pemadaman bergilir dilakukan di seluruh Jakarta dan Tangerang, terbagi dalam dua paruh waktu, pukul 08.00-12.00 dan 13.00-17.00,” kata Azwar Lubis.
Perhitungan PT PLN, jika setiap rumah tangga menghemat pemakaian listrik 50 watt per hari, pemadaman tidak perlu dilakukan terlalu lama. Menurut Azwar, setiap kawasan di Jakarta dan Tangerang akan mendapat giliran pemadaman. Kawasan perumahan menjadi sasaran utama pemadaman. Akan tetapi, kawasan perkantoran, seperti kawasan bisnis dan pemerintahan, juga akan dapat giliran.
Sementara itu, pelayanan jaringan Bekasi melakukan pemadaman selama empat sampai lima jam mulai pukul 17.00 sejak Rabu kemarin.
Minta maaf
Direktur Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN Sunggu Aritonang meminta masyarakat menyikapi situasi ini dengan bijak. ”Kami meminta maaf kepada masyarakat dan mengimbau agar masyarakat mengurangi pemakaian listrik,” katanya.
Permintaan senada disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro. Ia menambahkan, pihaknya akan menerapkan pemberian insentif dan disinsentif kepada pelanggan listrik yang diberlakukan mulai Maret mendatang.
Insentif dan disinsentif diterapkan pada batas 80 persen dari angka patokan-yang masih akan dikaji pemerintah. Dari angka patokan itu, pelanggan akan dikenai tarif 1,6 kali lebih mahal dari tarif biasa untuk pemakaian listrik di atas 80 persen. Sebaliknya, pelanggan akan menikmati diskon 20 persen jika pemakaiannya kurang dari batas 80 persen.
Di Bali, untuk mengurangi pemakaian listrik, PT PLN meminta pengelola perhotelan, khususnya yang masuk kategori hotel berbintang, menghidupkan generator secara bergiliran, minimal selama dua jam sehari.
Wayan Redika dari Humas PT PLN Bali di Denpasar mengatakan, hal itu sudah dilakukan sejak awal pekan ini.
Sementara itu, pengiriman batubara dari Tanjung Enim, Sumsel, ke PLTU Suralaya, Banten, dipastikan lancar. Demikian dijelaskan Sekretaris Perusahaan PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Eko Budhiwijayanto.