Memperkokoh Peran Indonesia sebagai Pimpinan di Kawasan
›
Memperkokoh Peran Indonesia...
Iklan
Memperkokoh Peran Indonesia sebagai Pimpinan di Kawasan
Gedung Sekretariat ASEAN yang baru diharap bisa memperkokoh peran Indonesia sebagai pimpinan di kawasan. Keberadaan Sekretariat ASEAN dapat menjadi pintu dunia internasional untuk mengenal Indonesia lebih dekat dari sisi sosial, ekonomi, dan politik.
Oleh
Iwan Santosa
·3 menit baca
Presiden Joko Widodo, Kamis (8/8/2019) siang, meresmikan Gedung Sekretariat ASEAN yang baru di dekat Stasiun MRT ASEAN, Jakarta Selatan. “Saya punya ikatan khusus dengan gedung bekas kantor wali kota Jakarta Selatan ini. Gedung ini adalah cermin semangat baru. The New Spirit of ASEAN. ASEAN harus siap menghadapi tantangan 50 tahun ke depan,” kata Presiden Jokowi di hadapan Menlu RI Retno Marsudi, para Menlu ASEAN, dan ratusan undangan yang hadir.
Jokowi dalam acara yang bertepatan dengan HUT ke-52 ASEAN mengingatkan, agar ASEAN dapat terus memainkan peran di dunia internasional, kuncinya adalah persatuan ASEAN. Inisiatif Indonesia dalam konsep Indo-Pasifik yang menjadi ASEAN sebagai pusat dalam aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dinamika kawasan yang merangkul semua pihak termasuk mitra besar seperti India, China, Jepang, Korea, Amerika Serikat, dan Australia adalah bukti keberhasilan Indonesia dan ASEAN dalam membangun dialog dan kerja sama.
Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi mengingatkan, ASEAN sudah menjadi mitra terpercaya dalam dialog dan berbagai forum di kawasan Asia–Pasifik.
Sedangkan Menlu Thailand Don Pramudwinai berharap gedung sekretariat tidak hanya mendukung penguatan peran ASEAN di kawasan tetapi juga menguatkan identitas blok ASEAN. ASEAN saat ini adalah blok ekonomi penting di antara Amerika Utara, Asia Timur, dan Asia Selatan serta Australia yang memiliki 600 juta penduduk.
Gedung Sekretariat ASEAN yang baru itu menempati lahan 1,1 hektar lebih yang mulai dirintis ketika Presiden Joko Widodo masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Gedung baru tersebut memiliki aula luas dengan lambang ASEAN dan deretan bendera negara-negara ASEAN terpasang.
Situasi tersebut berbeda dengan di gedung lama Sekretariat ASEAN yang dibangun tahun 1980-an yang kini terlihat suram. Di gedung lama terpampang lambang ASEAN, bendera-bendera negara ASEAN, panel ukuran manusia menampilkan Menlu Adam Malik, dan para Menlu ASEAN semasa itu dan lobi dengan sofa model lama dan sebuah kafetaria.
Sangat berbeda dengan gedung baru ASEAN, yang menerapkan konsep "Platinum Eco Green Building" untuk kerja-kerja ASEAN dalam 50 tahun ke depan.
Sangat berbeda dengan gedung baru ASEAN, yang menerapkan konsep "Platinum Eco Green Building" untuk kerja-kerja ASEAN dalam 50 tahun ke depan. Saat ini terdapat 10 duta besar atau wakil tetap negara anggota ASEAN berkedudukan di Jakarta berikut duta besar dari negara mitra dialog dan lebih dari 90 duta besar negara yang terakreditasi ke ASEAN. Ini mempertegas kedudukan Jakarta sebagai "diplomatic capital of ASEAN".
Sepanjang tahun 2019 telah terjadwalkan 644 pertemuan ASEAN di bawah Keketuaan Thailand. Gedung Sekretariat ASEAN yang baru dengan 30 ruang pertemuan dan ASEAN Main Hall berdaya tampung 600 orang diharap mampu menampung kegiatan tingkat working group, pertemuan menteri, hingga Konferensi Tingkat Tinggi.
Seniman dan ruang negara anggota
Gedung Sekretariat ASEAN juga dirancang agar dapat dimanfaatkan seniman Indonesia memamerkan karya secara teratur di lobi utama. Tampilan lobi ASEAN akan menarik dan menjadi tempat memperkenalkan karya anak bangsa bagi delegasi dan pengunjung.
Lobi tersebut juga diharapkan dapat menjadi ajang penyediaan informasi interaktif untuk mengenal sejarah, transformasi, founding fathers, Sekjen ASEAN dari masa ke masa, profil negara anggota, struktur organisasi, dan cara kerja ASEAN.
Negara anggota ASEAN juga dapat memamerkan buku untuk mempromosikan tujuan wisata, ekspo perdagangan, kerja sama universitas, dan informasi yang berbasis telepon genggam yang dapat diakses masyarakat umum.
Gedung sekretariat baru juga menyediakan ruangan khusus bagi negara anggota sehingga memudahkan misi tiap negara anggota menyediakan kebutuhan delegasi masing-masing di tiap persidangan dan pertemuan ASEAN. Gedung tersebut juga dapat dimanfaatkan entitas-entitas di dalam ASEAN.
Secara keseluruhan, gedung baru tersebut memperkokoh peran Indonesia sebagai pimpinan di kawasan. Keberadaan Sekretariat ASEAN dapat menjadi pintu dunia internasional untuk mengenal Indonesia lebih dekat dari sisi sosial, ekonomi, dan politik.