Hari itu, 19 Februari 2003, Pasar Tanah Abang di Jakarta terbakar hebat. Maka, harian Kompas sampai menurunkan empat fotografer untuk meliputnya. Namun, akhirnya karya keempat fotografer itu tidak terpakai untuk headline keesokan harinya, malah harian Kompas memasang foto karya seorang fotografer amatir.
Mengapa begini?
Bagaimanapun, sebuah media selalu berusaha menampilkan apa pun yang terbaik untuk pembacanya. Kalau saja sebuah karya fotografer luar lebih baik daripada karya fotografer sendiri, dan kita punya kesempatan untuk mendapatkannya, mengapa tidak?