Peluang Kader Parpol di Luar Koalisi Jadi Menteri Sangat Kecil
›
Peluang Kader Parpol di Luar...
Iklan
Peluang Kader Parpol di Luar Koalisi Jadi Menteri Sangat Kecil
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG/AGNES THEODORA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Presiden Joko Widodo telah rampung menyusun struktur kabinet periode 2019-2024. Partai politik pendukung Joko Widodo-Ma\'ruf Amin menilai, peluang kader partai politik di luar Koalisi Indonesia Kerja sangat kecil untuk masuk ke dalam kabinet.
Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G Plate mengatakan, peluang kader partai politik (parpol) di luar Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sangat kecil untuk masuk ke dalam kabinet. Hal ini dikarenakan komposisi menteri dari parpol hanya sebesar 45 persen. Sisanya, sebanyak 55 persen akan diisi oleh figur nonparpol.
"Kecil kemungkinannya parpol dari luar koalisi bergabung dalam kabinet. Selain itu, masyarakat juga melihat bahwa yang satu bergerak ke kanan, sedangkan satu lagi bergerak ke kiri," ucapnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/08/2019).
Kecil kemungkinannya parpol dari luar koalisi bergabung dalam kabinet.
Johnny menilai, selama masa debat kampanye Pemilihan Presiden, perbedaan visi misi program pasangan 01 dan pasangan 02 sudah jelas terlihat. Hingga saat ini Joko Widodo juga belum membicarakan hal tersebut bersama-sama dengan seluruh pimpinan partai koalisi.
"Kemungkinan sudah dibicarakan satu persatu dengan para pimpinan parpol. Namun, belum duduk bersama-sama untuk membicarakan hal ini," katanya.
Johnny juga masih enggan menyampaikan, siapa saja kader Nasdem yang masuk daftar kabinet periode 2019-2024. Hal tersebut baru menjadi pembicaraan di internal partai.
"Kita tunggu saja pengumuman dari Presiden Joko Widodo, agar ada unsur kejutan di dalamnya. Kami juga menjaga hak prerogatif presiden," ujarnya.
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golongan Karya (Golkar) Bambang Soesatyo mengatakan, Presiden Joko Widodo pasti telah memiliki pertimbangan untuk menentukan komposisi 55:45 dalam kabinet.
"Saya yakin, beliau tentunya sudah berkomunikasi dan mempertimbangkan usulan para pimpinan parpol. Biarkan beliau yang menentukan, karena itu hak prerogatifnya," katanya.
Secara terpisah. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengemukakan, Demokrat masih berharap agar Agus Harimurti Yudhoyono bisa masuk menjadi menteri dalam kabinet periode 2019-2024.
"Demokrat juga telah menyampaikan 14 program prioritas kepada Presiden Joko Widodo. Program ini akan sulit dijalankan apabila kami tidak bergabung dengan pemerintah," ucapnya.
Demokrat juga telah menyampaikan 14 program prioritas kepada Presiden Joko Widodo. Program ini akan sulit dijalankan apabila kami tidak bergabung dengan pemerintah.
Syarief tidak mempermasalahkan apabila peluang partai di luar KIK sangat kecil untuk bergabung dalam kabinet. Ia pun juga belum mendapat bocoran terkait nama-nama calon menteri yang akan masuk kabinet.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan masih enggan berkomentar banyak terkait peluang PAN untuk masuk ke dalam kabinet. Ia menyerahkan semua keputusan pada Jokowi.
"Itu haknya presiden dan akan kami dukung tanpa syarat apa pun dan kami juga tidak meminta," katanya.