Bahan Pangan asal Indonesia Warnai Pasar di New Delhi
›
Bahan Pangan asal Indonesia...
Iklan
Bahan Pangan asal Indonesia Warnai Pasar di New Delhi
Sejumlah produk bahan pangan asal Indonesia mendapatkan sambutan baik di India. Selain digemari warga negara Indonesia di New Delhi, bahan pangan itu juga dicari warga lain di ibu kota India itu.
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
·2 menit baca
NEW DELHI, KOMPAS — Sejumlah produk bahan pangan asal Indonesia mendapatkan sambutan baik di India. Selain digemari warga negara Indonesia di New Delhi, bahan pangan itu juga dicari warga lain di ibu kota India itu.
Di Ina Market, beberapa toko terlihat memajang produk asal Indonesia, seperti mi instan, kecap botol, dan santan kemasan. Ina Market adalah salah satu pasar besar di India. Pasar ini menjual aneka produk, seperti bahan pangan, makanan jadi, dan sandang. Beberapa toko menjual aneka produk mancanegara.
Ashok Luthra (50), pemilik toko Ashok General Store di Ina Market, mengatakan, mi instan merek Indomie termasuk yang digemari pembeli di tokonya. ”Kalau musim panas seperti sekarang, saya bisa menjual sekitar 150 paket mi per bulan. Jumlah itu bertambah di musim dingin, menjadi 250 paket sebulan,” ucapnya, Minggu (18/8/2019) malam waktu setempat.
Satu paket mi instan itu berisi lima bungkus. Satu paket dijual seharga 200 rupee atau sekitar Rp 40.000.
Ashok memperkirakan, kenaikan permintaan pada musim dingin itu disebabkan sebagian pembelinya enggan keluar rumah untuk berbelanja bahan pangan atau makanan jadi. Karena itu, mi instan menjadi pilihan agar pembeli bisa punya stok bahan pangan yang awet tanpa harus bolak-balik keluar rumah.
Ia mendatangkan mi instan itu dari Dubai. Menurut Ashok, mi instan produksi Indonesia yang didatangkan dari Dubai memiliki cita rasa yang lebih enak ketimbang mi instan dengan merek serupa yang beredar di situs daring.
Dari penelusuran Kompas, mi instan dengan merek serupa ditawarkan di situs dagang. Namun, harga per bungkus mi instan itu 18 rupee, atau sekitar Rp 3.600. Harga itu lebih murah ketimbang yang dijual di pasar-pasar India, yakni 40 rupee atau Rp 8.000 per bungkus.
Selain mi instan, Ashok menyebutkan sejumlah bahan pangan asal Indonesia yang juga digemari, antara lain kecap, saus cabai, dan saus tomat. ”Saus sambal dan saus tomat sedang kosong,” katanya.
Bahan pangan asal Indonesia, kata Ashok, sudah dijajakannya sejak 20 tahun terakhir. Karena banyak peminatnya, bahan pangan ini terus ada di tokonya bersanding dengan barang serupa dari beberapa negara lain.
Dalam wawancara sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk India Sidharto Reza Suryodipuro mengatakan, pihaknya berupaya untuk meningkatkan ragam barang asal Indonesia yang dipasarkan di India.
”Selama ini, produk Indonesia yang terbanyak masuk ke India adalah batubara dan minyak kelapa sawit,” katanya, Sabtu.