Besar rumah di sebuah kompleks perumahan awalnya seragam, tetapi lama-kelamaan besar rumah cenderung berubah seiring waktu. Apa sebabnya? Barangkali penyebabnya adalah seperti hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan, tetangga memengaruhi besar rumah.
Oleh
Subur Tjahjono
·3 menit baca
Besar rumah di sebuah kompleks perumahan awalnya seragam, tetapi lama-kelamaan cenderung berubah seiring waktu. Apa sebabnya? Barangkali penyebabnya adalah seperti hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan, tetangga memengaruhi besar rumah. Orang tidak puas ketika rumahnya lebih kecil daripada tetangga.
Penelitian berjudul ”Mengingini Rumah Tetangga Anda: Memahami Sifat Posisi dari Kepuasan Hunian” itu dimuat dalam jurnal Housing Studies yang juga dipublikasikan Science Daily pada 19 Agustus 2019. Penelitian dilakukan Daniel Kuhlmann, asisten profesor Departemen Perencanaan Komunitas dan Wilayah Universitas Negeri Iowa, AS.
Untuk penelitian ini, Kuhlmann menganalisis data dari Survei Perumahan Nasional Amerika tahun 1993 yang mencakup sampel khusus lebih dari 1.000 rumah dan 10 tetangga terdekat mereka untuk menilai kepuasan.
Model Kuhlmann menunjukkan bahwa mereka yang tinggal di rumah terkecil di lingkungan mereka rata-rata 5 persen lebih mungkin melaporkan tidak puas dengan unit mereka daripada mereka yang tinggal di rumah terbesar.
”Meskipun kita mungkin tidak menyadarinya, keputusan perumahan kita dapat memengaruhi tindakan tetangga kita. Dengan membangun rumah besar, tanpa disadari bisa mendorong tetangga kita untuk menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli rumah yang lebih besar guna mengatasi ketinggalan,” kata Kuhlmann.
Sangat mengejutkan bahwa lebih dari sepertiga peserta penelitian memilih rumah yang rata-rata 3,3 kali lebih besar daripada tetangga mereka.
Menurut Kuhlmann, hasil penelitian ini menjadi salah satu penjelasan yang mungkin untuk peningkatan dalam ukuran rumah keluarga tunggal di AS selama 50 tahun terakhir.
”Rumah besar cenderung melahirkan rumah yang lebih besar lagi,” tutur Kuhlmann.
Daniel Kuhlmann menemukan bahwa orang-orang lebih cenderung tidak puas dengan rumah mereka jika lebih kecil daripada tetangga mereka. Studi ini memberikan bukti bahwa orang tidak hanya peduli tentang fitur rumah mereka, tetapi juga posisi relatif mereka, yaitu bagaimana ukuran rumah mereka dibandingkan dengan tetangga terdekat mereka.
Penelitian terdahulu tentang rumah yang makin besar di AS ini dilakukan, antara lain, oleh Suzanne Lanyi Charles, asisten profesor Departemen Perencanaan Kota dan Wilayah Universitas Cornell di Ithaca, New York, AS.
Penelitian Suzanne berjudul ”Sebuah Pencarian Status atau Keinginan untuk Menyesuaikan Diri? Pemeriksaan ’Rumah Monster’ di Pinggiran Kota sebagai Barang Posisi” yang dimuat dalam Journal of Urban Affairs edisi 14 Juni 2018. ”Rumah monster” yang dimaksud adalah rumah-rumah besar.
Dalam penelitian ini, Suzanne menggunakan survei daring. Partisipan survei direkrut melalui kontrak dengan Qualtrics Panels, sebuah perusahaan penelitian survei profesional. Qualtrics Panels mengirimkan permintaan e-mail untuk penelitian ini kepada 1.420 orang yang tinggal di daerah pinggiran kota dari enam wilayah yang mengelilingi kota Chicago, yaitu Cook, DuPage, Will, Lake, McHenry, dan Kane.
”Sangat mengejutkan bahwa lebih dari sepertiga peserta penelitian memilih rumah yang rata-rata 3,3 kali lebih besar daripada tetangga mereka,” tulis Suzanne dalam kesimpulannya.