JAKARTA, KOMPAS - Yayasan Alumni Peduli Institut Pertanian Bogor (YAPI) terus menggalang dana untuk menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa baru IPB dari kelurga tidak mampu. Mahasiswa baru yang diterima di IPB diharapkan tidak ada yang terkendala uang kuliah karena ada dukungan beasiswa dari para alumni.
Ketua YAPI Heri Sunaryadi di Jakarta, Rabu (21/8/2019), mengatakan Kampus IPB yang sering disebut sebagai kampus rakyat, setiap tahunnya kurang lebih menerima 4.000 mahasiswa. Sekitar 53 persennya berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Beasiswa Bidik Misi dari pemerintah hanya dapat membiayai lebih kurang 20 persen mahasiswa yang masuk kategori tidak mampu. Sisanya dibantu oleh berbagai pihak yang sangat peduli dalam bidang pendidikan.
"YAPI hadir untuk membantu mahasiswa yang tidak mampu agar terus bisa melanjutkan pendidikan guna mewujudkan cita-cita dan mimpi kehidupan mereka," ujar Heri.
YAPI yang didirikan akhir tahun 2016, lanjut Heri, sampai saat ini sudah membantu sekitar 500 mahasiswa IPB. Mereka tidak hanya diberikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), tapi juga biaya hidup serta BPJS Kesehatan.
Heri menyampaikan pendidikan jadi kunci penting untuk mengubah nasib hidup mahasiswa dari kalangan keluarga tidak mampu. Mereka punya potensi untuk beprestasi, jangan sampai terhambat karena kendala keuangan.
"Mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang baru masuk umumnya kesulitan keuangan. Jangan sampai mereka putus kuliah. Setelah tahun kedua, beasiswa prestasi banyak tersedia bagi mereka," jelas Heri.
Konser Amal
YAPI akan menggelar konser amal untuk menggalang dana dari para donatur. Konser amal itu akan menghadirkan konser orkestra bertajuk Voices That Care 2, Selasa (11/9/2019) malam di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Konser orkestra musik 80-an itu menampilkan Twilite Orchestra pimpinan Addie MS, Vina Panduwinata, Yana Yulio, Ghaniyya Ghazi, Dini Fitrianti, dan Paduan Suara Mahasiswa Agriaswara.
Ketua penyelenggara Susy L Balisani mengatakan, dengan menggelar Charity Concert Voices That Care 2 bertemakan Let’s Bring Back The 80’s, malam penggalangan dana ditargetkan untuk meraih lebih banyak donatur sehingga lebih banyak dana yang dapat dialokasikan untuk beasiswa.
Musisi Addie MS mengaku bahagia dilibatkan dalam konser amal untuk tujuan mulia. “Pendidikan yang tinggi membuat setiap insan dapat memiliki kesempatan untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Tapi banyak mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi sehingga bisa berhenti di tengah jalan. Program beasiswa ini memberikan dukungan luar biasa supaya mereka dapat menyelesaikan studinya,” kata Addie.
Vins Panduwinata menambahkan, banyak orang membuat acara penggalangan dana yang hanya mencari uang saja, tapi acaranya tidak memberikan apa-apa buat para pemberi dana. "Tapi konser amal YAPI ini memiliki konsep acara penggalangan dana yang spesial, yang tidak sama dengan yang lain. Selain menggalang dana, konsep acaranya juga keren sampai menghadirkan orkestra sekelas sahabat saya, Addie MS. Donaturnya akan senang berkontribusi dalam pemberian beasiswa," kata Vina.
Pemberian beasiswa terbukti dapat mengubah hidup seseorang. Alumni IPB Taryat Ali Nursidik, menceritakan, jika ia tidak dapat beasiswa, ia tidak bisa menjadi dokter hewan dan membangun kampungnya di Subang lewat usaha peternakan sapi dan hasil olahannya. "Saya mendukung pemberian beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu supaya tetap bisa kuliah," ujar Taryat.