BASEL, KAMIS - Gregoria Mariska Tunjung hampir saja mewujudkan targetnya menembus perempat final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Basel, Swiss. Tinggal membutuhkan satu poin untuk mengalahkan juara dunia 2013 Ratchanok Intanon (Thailand), Gregoria berbalik kalah, 21-18, 21-23, 10-21.
Tunggal putri Indonesia itu berhadapan dengan Intanon pada babak ketiga di Stadion St Jakobshalle, Kamis (22/8/2019). Ini menjadi pertemuan keenam setelah Gregoria selalu kalah pada lima persaingan sebelumnya. Terakhir, mereka bertemu pada babak kedua Indonesia Terbuka di Jakarta, Juli, dan Gregoria kalah 21-13, 19-21, 15-21.
Laga ketat itu menjadi modal untuk bertemu di St Jakobshalle dan Gregoria pun punya peluang besar menang untuk pertama kalinya. Itu terjadi setelah pebulu tangkis berusia 20 tahun itu memenangi gim pertama dan mendapat match point, 20-18 pada gim kedua. Itu terjadi setelah Gregoria tertinggal lebih dulu, 7-11.
Akan tetapi, Gregoria gagal memanfaatkan kesempatan itu untuk mencapai hasil terbaik dalam kariernya. Kesalahan yang dilalukan pada momen kritis ini membuatnya berbalik tertinggal, 20-21.
Peluang didapat lagi saat skor imbang, 21-21. Namun, Intanon yang lebih berpengalaman lagi-lagi mampu mengatasi momen ini. Mempercepat tempo bermain, Intanon pun menang.
“Pada gim pertama dan kedua, saya bisa mengimbangi kecepatan dia. Walaupun pada gim kedua dia agak mengubah pola, saya bisa mengantisipasi. Tetapi, saat unggul, 20-18, saya malah tegang, kurang sabar, dan ingin buru-buru menang,” tutur Gregoria, dikutip dari laman resmi PP PBSI.
Kekalahan pada gim kedua, dituturkan Gregoria, terbawa hingga gim terakhir. Mainnya jadi enggak lepas dan lawan lebih percaya diri,” lanjut juara dunia yunior 2017 itu.
Dengan kekalahan Gregoria, Indonesia pun tak menyisakan wakil pada tunggal putri. Sehari sebelumnya, Fitriani dikalahkan Tai Tzu Ying (Taiwan) pada babak kedua.
Sebelum Gregoria tampil, ganda putra peringkat kedua dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, memastikan lolos ke perempat final. Juara dunia 2013 dan 2015 ini mengalahkan Alexander Dunn/Adam Hall (Skotlandia), 21-19, 21-16. Ini menjadi pertemuan pertama mereka.
“Mereka memang enggak mudah dikalahkan, pukulannya halus dan enggak gampang mati. Mainnya juga rapi,” kata Hendra dikutip dari laman resmi PP PBSI.
Pada perempat final, juara All England ini akan berhadapan dengan pemenang laga Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) melawan Liao Min Chun/Su Ching Heng (Taiwan).
“Mereka sama-sama bagus. Kami juga belum tahu siapa yang akan jadi lawan dan tidak mau mau berandai-andai. Kami mau siap aja. Siapapun yang akan dilawan, pasti kami akan mempelajari permainan mereka,” tambah Ahsan.
Ganda putra Indonesia masih memiliki satu wakil, yatu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang berhadapan degnan Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia).
Hendra/Ahsan dan Fajar/Rian menjadi pemegang harapan setelah tersingkirnya ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, pada babak kedua. Mereka dikalahkan ganda Korea Selatan, Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae.