Sempat Gangguan, Sistem ”Check In” di Terminal 3 Soekarno-Hatta Kembali Normal
›
Sempat Gangguan, Sistem ”Check...
Iklan
Sempat Gangguan, Sistem ”Check In” di Terminal 3 Soekarno-Hatta Kembali Normal
Hasil penyelidikan sementara oleh PT Angkasa Pura II (Persero), penyebab gangguan karena malafungsi di "switch access". Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengingatkan agar gangguan sistem itu dijadikan pelajaran.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany dan Ayu Pratiwi
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Sistem check in untuk penerbangan internasional di Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta kembali normal setelah sempat terganggu selama 1 jam 20 menit, Jumat (23/8/2019) subuh. PT Angkasa Pura II (Persero) masih menyelidiki penyebab gangguan tersebut.
Gangguan pada sistem check in persisnya terjadi mulai pukul 03.30 WIB, Jumat. Gangguan berhasil diatasi sejam kemudian atau persisnya pukul 04.50 WIB.
Akibat gangguan itu, calon penumpang yang hendak berangkat Jumat pagi harus menunggu lama untuk menyelesaikan proses check in. Antrean calon penumpang di konter-konter check in terlihat mengular. Hal ini karena proses check in terpaksa dilakukan secara manual.
Berdasarkan pengamatan Kompas, Jumat sekitar pukul 10.30, sistem check in untuk penerbangan internasional memang terlihat sudah pulih kembali. Aktivitas check in calon penumpang berjalan seperti biasanya.
Senior Manager of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang mengatakan, gangguan pada sistem check in hanya terjadi untuk penerbangan internasional. Gangguan tersebut berdampak terhadap tiga penerbangan internasional.
Adapun sistem check in untuk penerbangan domestik tidak terganggu. ”Sistem check in seluruh penerbangan domestik berfungsi normal,” katanya.
Setelah gangguan terdeteksi, tim Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta segera mengidentifikasi masalah dan berkoordinasi untuk pemulihan sistem.
Febri mengatakan, Terminal 3 mempunyai sistem recovery atau proses pengembalian sistem dari kondisi yang terganggu atau rusak. Dengan adanya hal tersebut, gangguan pada sistem dapat teratasi dengan cepat.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan, gangguan sistem tersebut hendaknya dijadikan pelajaran oleh PT Angkasa Pura II.
Sistem harus diperkuat agar peristiwa serupa tak terulang. Ini penting karena gangguan sistem dapat mengganggu jadwal penerbangan, mengusik kenyamanan calon penumpang, maskapai penerbangan merugi, dan banyak hal negatif lainnya.
”Untungnya gangguan ini hanya berdampak pada tiga penerbangan dan bukan masalah besar. Yang ditakutkan kalau berdampak pada 20-30 penerbangan. Makanya gangguan pada sistem ini harus jadi pelajaran bagi Angkasa Pura untuk memperkuat sistemnya,” ucapnya.