Timnas bola voli putri Indonesia kembali menelan kekalahan pada babak delapan besar Kejuaraan Asia Bola Voli Putri 2019. Pada laga pamungkas Grup F babak tersebut di Seoul, Korea Selatan, Jumat (23/8/2019), Indonesia takluk 0-3 (19-25, 15-25, 18-25) kepada Kazakhstan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·2 menit baca
SEOUL, SELASA — Tim nasional bola voli putri Indonesia kembali menelan kekalahan pada babak delapan besar Kejuaraan Asia Bola Voli Putri 2019. Pada laga pamungkas Grup F babak tersebut di Seoul, Korea Selatan, Jumat (23/8/2019), para srikandi Indonesia takluk 0-3 (19-25, 15-25, 18-25) kepada Kazakhstan.
Menurut manajer tim sekaligus Kepala Seksi Voli Indoor PBVSI Loudry Maspaitella, permainan Indonesia saat melawan Kazakhstan jauh menurun dibandingkan ketika menghadapi China, Sri Lanka, dan Jepang pada laga-laga sebelumnya. ”Melawan Kazakhstan, permainan anak-anak jauh menurun, tidak seperti hari-hari sebelumnya,” ujarnya.
Salah satu bukti menurunnya permainan Indonesia, lanjut Loudry, mereka tidak mampu menjaga keunggulan 17-14 pada set pertama. Bahkan, pada set kedua dan ketiga, tim putri Indonesia terus tertekan.
”Terlepas dari itu, Indonesia belajar banyak dari laga tersebut. Setidaknya, tim harus bermain lebih pintar dalam menerapkan strategi,” kata mantan pengumpan timnas bola voli Indonesia itu.
Akibat kekalahan itu, anak asuhan Pelatih Octavian itu harus bertarung memperebutkan peringkat ke-5 hingga ke-8. Indonesia akan mengawali laga menghadapi Taiwan, Sabtu, 24 Agustus. Amelia Fajrina dan kawan-kawan perlu waspada terhadap Taiwan.
Di atas kertas, Indonesia memang lebih baik dari Taiwan. Pada Asian Games 2018, timnas bola voli putri Taiwan berada di peringkat ke-9 dari 11 peserta, sedangkan Indonesia di peringkat ke-7. Namun, pada babak penyisihan Grup C, Taiwan mencuri satu set walau akhirnya kalah 1-3 dari tim kuat Thailand. Mereka pun mencuri satu set walau akhirnya kalah 1-3 dari Iran.
Sesuai target
Terlepas dari itu, Loudry sebelum kejuaraan menyampaikan, Indonesia hanya menargetkan masuk delapan besar pada kejuaraan itu agar bisa dapat tiket Pra-Olimpiade Tokyo 2020. Sebab, target utama Indonesia tahun ini adalah mempertahankan perak yang diraih pada SEA Games 2017 di Malaysia, saat bersaing di SEA Games 2019 Filipina.
”Kejuaraan Asia 2019 hanya menjadi ajang uji coba untuk mengevaluasi pemain. Hal-hal yang masih kurang selama kejuaraan itu akan menjadi fokus perbaikan sebelum tampil di SEA Games 2019,” tutur Loudry.
Ketua Umum PP PBVSI Imam Sudjarwo ketika peresmian pelatnas bola voli di Pedepokan Bola Voli Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/8/2019), menyampaikan, setelah dari Kejuaraan Asia 2019, timnas putri diagendakan ikut Grand Prix Asia Tenggara yang diikuti pula oleh Thailand, Vietnam, dan Filipina pada September atau Oktober.
”Semakin sering ikut kejuaraan, anak-anak diharapkan semakin kompak dan punya mental semakin baik,” ucap Imam.