Surabaya dan Telkomsel Terus Genjot Literasi Warga
›
Surabaya dan Telkomsel Terus...
Iklan
Surabaya dan Telkomsel Terus Genjot Literasi Warga
Pemerintah Kota Surabaya mendapat dukungan dari Telkomsel untuk terus mendongkrak literasi digital warga Kota Surabaya. Kehadiran T-Perpus yang diluncurkan Telkomsel di 10 kota, termasuk Surabaya, akan menambah ruang membaca warga.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·5 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya mendapat dukungan dari Telkomsel untuk terus mendongkrak literasi digital warga Kota Surabaya. Kehadiran T-Perpus yang diluncurkan Telkomsel di 10 kota, termasuk Surabaya, akan menambah ruang membaca warga karena sumber bacaan tak lagi melulu mengandalkan cetakan, tetapi bisa secara digital.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, minat baca warga Surabaya relatif tinggi se-Indonesia, yakni 77 persen. Minat baca begitu tinggi karena Pemerintah Kota Surabaya terus menambah fasilitas dan sarana, terutama koleksi buku untuk 1.400 perpustakaan, termasuk taman bacaan masyarakat (TBM) yang ada di balai rukun warga (RW) dan kampung-kampung serta taman.
Risma, yang sangat rajin memborong buku untuk semua kalangan dan untuk menambah koleksi TBM serta perpustakaan, pada peluncuran T-Perpus atau Telkomsel Digital Library di Gramedia Dyandra Convention, Jumat (23/8/2019), mengaku tadi pagi baru memborong buku untuk dikirim ke anak-anak di Papua.
”Saya belanja buku untuk saya kirim ke anak-anak Papua,” katanya. Alasan pengiriman buku ke Papua itu setelah dirinya mendapat laporan bahwa perpustakaan di sana sudah berdiri, tetapi koleksi bukunya minim.
Saya ingin sampaikan kepada yang tidak suka baca buku, mari baca buku. Dengan membaca, kita akan dapat banyak hal dan wawasan baru. Contohnya, saya suka baca tidak hanya buku, tapi juga komik Kho Ping Hoo karena mengajari saya tentang kebijaksanaan, kerja keras, dan tak mudah putus asa.
Bahkan, kata Risma, dirinya sudah memberikan buku-buku kepada mereka dan mereka sangat senang karena selama ini perpustakaan belum ada koleksinya.
Untuk mendukung literasi bagi anak-anak Papua, Telkomsel diharapkan juga membantu dengan memberikan sarana literasi digital berupa komputer.
Pada kesempatan itu, Risma juga mendorong generasi muda agar mau membaca. Sebab, dengan membaca, pengetahuan akan diperoleh dan mampu meningkatkan imajinasi.
”Saya ingin sampaikan kepada yang tidak suka baca buku, mari baca buku. Dengan membaca, kita akan dapat banyak hal dan wawasan baru. Contohnya, saya suka baca tidak hanya buku, tapi juga komik Kho Ping Hoo karena mengajari saya tentang kebijaksanaan dan banyak hal lain,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini mengatakan, sebagai digital telco company, Telkomsel selalu berkomitmen untuk terus bergerak maju dalam memberikan kontribusi nyata dalam mengakselerasikan pembangunan bangsa melalui solusi pemanfaatan teknologi tepat guna.
Untuk mendukung komitmen tersebut, Telkomsel melakukan road show program T-Perpus di 10 kota, yaitu Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Pontianak, Solo, Ambon, Cianjur, Lembang, Ternate, dan Manado. T-Perpus dihadirkan Telkomsel untuk mendukung program pemerintah dalam Gerakan Literasi Nasional (GLN).
Telkomsel, kata Emma, berupaya mengakselerasikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui inisiatif pendidikan berbasis teknologi digital, inovasi, dan pemanfaatan teknologi.
Caranya dengan menghadirkan platform aplikasi perpustakaan digital T-Perpus untuk dapat meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang tergolong rendah. ”Dengan demikian, masyarakat semakin mudah dalam mengakses informasi dan ilmu pengetahuan, mendorong minat baca, meningkatkan kompetensi sekaligus menjadi sarana pendidikan untuk mencerdaskan bangsa,” katanya.
T-Perpus merupakan platform aplikasi perpustakaan digital Telkomsel berkolaborasi dengan Gramedia Digital dan terdapat lebih dari 6.000 judul buku, koran, serta majalah dari penerbit terkemuka yang dapat diunduh secara gratis di Android ataupun iOS.
T-Perpus merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Telkomsel berlandaskan pilar pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan, sekaligus mempersiapkan keahlian profesi generasi muda Indonesia di berbagai bidang.
Dengan demikian, masyarakat semakin mudah dalam mengakses informasi dan ilmu pengetahuan, mendorong minat baca, meningkatkan kompetensi, sekaligus menjadi sarana pendidikan untuk mencerdaskan bangsa.
”Rendahnya tingkat kemampuan baca dan tidak terjangkaunya harga buku di Indonesia menjadi faktor penyebabnya. Untuk itu, dengan adanya aplikasi T-Perpus akan mempermudah masyarakat dalam mengakses ilmu pengetahuan dan informasi, yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun melalui device-nya,” ucap Emma.
Untuk itu, Telkomsel berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya guna menggelar kampanye literasi digital.
Mengusung konsep talkshow, acara ini menghadirkan sejumlah penulis buku dan content creator. Bedah buku digital melalui aplikasi T-Perpus juga akan dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan minat baca masyarakat di Surabaya dan menciptakan budaya baca digital.
Hadirnya kampanye ini di ”Kota Pahlawan” merupakan bentuk dukungan terhadap Pemkot Surabaya untuk menjadikan Surabaya sebagai kota literasi.
Patriot desa digital
Selain menghadirkan T-Perpus, dalam serangkaian acara di Surabaya, Telkomsel juga menghadirkan program CSR Telkomsel di pilar Pemberdayaan Masyarakat, yaitu Patriot Desa Digital dan Digital Creative Millenials.
Patriot Desa Digital merupakan program yang diinisiasi untuk membentuk komunitas berliterasi digital yang bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat dan kualitas warga desa atau pinggir kota kecil.
Program ini diperuntukkan bagi badan usaha milik desa (BUMDes) dan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) melalui edukasi literasi digital dalam pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam implementasinya, program ini melibatkan lembaga keuangan nonbank yang dikenal dengan sebutan lembaga keuangan mikro (LKM) atau lembaga keuangan mikro syariah (LKMS).
Sedangkan Digital Creative Millennials merupakan program inisiasi berbasis digital yang dirancang untuk memacu kewirausahaan segmen youth atau millennials.
Program ini mencakup pelatihan dan pendidikan terkait transformasi digital perusahaan ataupun produk komersial serta memberikan bantuan teknis (training of trainer). Selain pengetahuan mengenai dokumen dan lisensi, juga menyusun rencana bisnis dan menyederhanakan produksi dan distribusi produk, hingga membantu memperkenalkan kepada investor.
Melalui program ini, wirausaha diharapkan dapat mengubah pola usaha yang semula konvensional menjadi perusahaan atau produk komersial berbasis data sehingga menghasilkan entrepreneur muda dengan mindset digital leadership.
Menurut Emma, Telkomsel sebagai perusahaan yang bertransformasi menjadi digital telco company terus berkomitmen untuk selalu siap mengakselerasikan negeri dengan mengembangkan ekosistem digital di Indonesia.
”Kami memanfaatkan kemahiran teknologi informasi dan digital untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” ujarnya.
”Untuk itu, kami berharap kehadiran program T-Perpus, Patriot Desa Digital, dan Digital Creative Millenials agar bisa terus mengakselerasikan literasi serta mendukung pola pikir masyarakat untuk selalu berpikir kreatif,” kata Emma.