Dinkes Kota Tangerang Segera Perbaiki Penanganan Gawat Darurat
›
Dinkes Kota Tangerang Segera...
Iklan
Dinkes Kota Tangerang Segera Perbaiki Penanganan Gawat Darurat
Dinas Kesehatan Kota Tangerang akan segera memperbaiki prosedur standar operasi (SOP) ambulans untuk kondisi gawat darurat.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten, akan memperbaiki prosedur standar operasi mobil ambulans untuk kondisi gawat darurat. Perbaikan ini menyusul beredarnya video pria membopong jenazah keponakannya karena tidak mendapat layanan pengantaran jenazah menggunakan ambulans di Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang.
Video itu menunjukkan Supriyadi tengah membopong jenazah keponakannya, Husein, dari Puskesmas Cikokol, Tangerang, Jumat (23/8/2019). Saat hendak menaiki jembatan penyeberangan orang Cikokol, ada warga menawarkan bantuan mengantarkan jenazah ke rumah duka menggunakan mobil pribadinya. Husein meninggal karena tenggelam di Sungai Cisadane sore itu.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, yang melayat ke rumah duka di Kelurahan Kelapa Indah, Minggu (25/8/2019), menyebutkan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang akan segera memperbaiki prosedur standar operasi (SOP) ambulans untuk kondisi gawat darurat.
”Tadi pagi, sudah saya instruksikan untuk segera direvisi SOP gawat darurat supaya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan masyarakat,” kata Arief.
Selama ini, ada standar yang mengatur bahwa layanan ambulans hanya diperuntukkan bagi pasien, bukan jenazah. Salah satu alasannya ialah fasilitas peralatan medis penunjang pasien yang terdapat di dalam ambulans harus selalu dalam kondisi steril serta tidak boleh terkontaminasi dengan bakteri.
Padahal, lanjut Arief, kematian dan mengantarkan jenazah termasuk kondisi gawat darurat. ”Besok, Senin (26/8/2019), saya ingin semua sudah diperbaiki dan bisa disosialisasikan ke semua puskesmas dan juga armada kesehatan lainnya yang ada di Kota Tangerang,” katanya.
Kecewa
Keluarga Husein kecewa karena tidak mendapatkan layanan ambulans. Padahal, saat itu mereka sangat memerlukan layanan pengantaran jenazah.
Supriyadi mengatakan, keluarga juga menghubungi rumah sakit dan Pemkot Tangerang melalui nomor telepon 112 untuk mendapatkan layanan ambulans. Akan tetapi, mereka tetap tidak memperoleh layanan.
”Seharusnya utamakan hal-hal darurat. Kalau ambulans tidak boleh dipakai, tolong dibantu dengan alternatif lain agar bisa mengantarkan jenazah,” kata Supriyadi.
Turap pengaman
Berkaca dari peristiwa ini, Arief pun meminta Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang untuk mengamankan area bantaran Sungai Cisadane. ”Dinas PU agar membangun pagar atau seperti apa supaya tidak ada korban lagi,” ujarnya.
Selain itu, Arief juga akan menyurati Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun turap di sepanjang Sungai Cisadane demi keselamatan warga.
”Juga akan bersurat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane untuk menindaklanjuti penurapan supaya jangan ada lagi korban-korban lain di pinggir Sungai Cisadane,” katanya.
Editor:
hamzirwan
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.