Pilihan instrumen investasi kian beragam. Aksesnya juga semakin mudah. Tinggal memilah dan memilih, lalu sesuaikan dengan dana yang tersedia dan profil risiko.
Oleh
DEWI INDRIASTUTI
·2 menit baca
Pilihan instrumen investasi kian beragam. Aksesnya juga semakin mudah. Tinggal memilah dan memilih, lalu sesuaikan dengan dana yang tersedia dan profil risiko.
Setiap investasi memiliki risiko. Setelah mengetahui profil risiko, pilihan investasi juga bisa disesuaikan. Misalnya, untuk yang ingin lebih santai mencermati perkembangan nilai investasi, bisa menempatkan dana pada investasi reksa dana. Manajer investasi yang akan mengelola uang kita agar imbal hasilnya bagus. Namun, jika ingin setiap saat memantau hasil investasi, bisa menempatkan dana di pasar modal untuk membeli saham tertentu, kemudian bertransaksi saham secara aktif. Artinya, siap memantau harga saham kemudian memilih aksi jual atau beli.
Pilihan lain adalah emas, yang harganya dalam beberapa waktu terakhir terus naik. Berdasarkan laman logammulia, unit bisnis PT Antam (Persero) Tbk, harga jual logam mulia Rp 774.000 per gram pada Senin (26/8/2019). Pada 2 Januari 2019, harganya Rp 665.000 per gram.
Atau, masyarakat bisa membeli surat berharga negara yang ditawarkan kepada pembeli ritel. Ada beberapa pilihan yang bisa dimiliki masyarakat, antara lain Obligasi Ritel Indonesia, Saving Bonds Ritel, dan Sukuk Tabungan. Surat berharga yang diterbitkan pemerintah juga dijamin pemerintah. Imbal hasilnya juga beragam. Umumnya, ada periode surat berharga itu tidak boleh dipindahtangankan.
Sebagian masyarakat yang sudah akrab dengan pinjam-meminjam uang antarpihak berbasis teknologi juga bisa menempatkan dana di penyelenggara jasa ini. Dana akan dipinjamkan ke pihak lain melalui aplikasi yang disediakan penyelenggara jasa. Imbal hasilnya bervariasi, antara lain tergantung risiko yang ditanggung pemberi pinjaman.
Dari berbagai instrumen investasi itu, kemudahan akses merupakan salah satu kunci. Calon investor yang dimudahkan dalam memulai investasi—dan melanjutkan investasinya—akan giat menempatkan dana pada instrumen investasi itu. Obligasi ritel, saving bonds, dan sukuk tabungan, emas, reksa dana, dan instrumen lain semakin mudah diakses calon investor secara dalam jaringan. Usia investor juga semakin muda.
Otoritas Jasa Keuangan mencatat, penjualan reksa dana secara daring meningkat dari Rp 3,2 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp 5,4 triliun pada April 2019.
Kemudahan dan kecepatan akses instrumen investasi—tanpa mengabaikan keamanan—turut jadi kunci meningkatkan investasi di Indonesia. (Dewi Indriastuti)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.