Naomi Osaka telah mendengar sensasi remaja AS, Coco Gauff, di Wimbledon, juga, saat menjalani debut di Amerika Serikat Terbuka. Kini, petenis putri nomor satu dunia itu akan merasakan sensasi Gauff saat bertemu pada babak ketiga di Flushing Meadows.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
Coco Gauff baru berusia 15 tahun. Namun, petenis putri Amerika Serikat itu mampu menunjukkan permainan yang sensasional. Dia gigih, agresif, dan siap mengusik dominasi petenis-petenis matang.
NEW YORK, KAMIS — Naomi Osaka telah mendengar sensasi remaja AS, Coco Gauff, di Wimbledon, juga, saat menjalani debut di Amerika Serikat Terbuka. Kini, petenis putri nomor satu dunia itu akan merasakan sensasi Gauff saat bertemu pada babak ketiga di Flushing Meadows.
”Dia sangat manis. Saat mendengar publik berbicara tentang seseorang, saya selalu ingin punya kesempatan untuk bermain melawan dia, untuk menilai kemampuan saya. Jadi, saya sangat senang bisa bertemu Coco. Sudah pasti dia akan menjadi lawan yang sulit,” komentar Osaka.
Sang juara bertahan asal Jepang itu melaju ke babak ketiga setelah mengalahkan Magda Linette (Polandia), 6-2, 6-4, di Stadion Louis Armstrong, Flushing Meadows, New York, Kamis (29/8/2019) malam waktu setempat. Di stadion yang sama, Gauff harus melewati malam yang panjang ketika bermain 2 jam 22 menit untuk mengalahkan Timea Babos (Hongaria), 6-2, 4-6, 6-4.
Persaingan yang akan berlangsung Sabtu nanti menjadi pertemuan pertama kedua petenis dalam pertandingan. Mereka pernah berlatih bersama di WTA Miami, dua tahun lalu, dan saling memberikan semangat di ruang ganti pemain. Namun, seperti dikatakan Gauff, ayahnya dan ayah Osaka saling mengenal dan sering berkomunikasi.
Osaka menilai, Gauff memiliki sifat pendiam, sama sepertinya. Meski demikian, dia memaklumi jika Gauff tak banyak bicara dengan petenis lain saat berada di ruang ganti. ”Dia masih sangat muda. Saya bisa membayangkan kalau dia belum mengenal banyak pemain di profesional. Dia menjalani transisi dari yunior ke profesional,” tutur Osaka, yang penampilannya pada babak kedua disaksikan mantan pebasket Kobe Bryant di tribune tim.
Pujian juga disampaikan Gauff kepada Osaka. ”Tentu saja dia petenis bagus. Dia juara bertahan, dua kali juara Grand Slam, dan petenis nomor satu dunia. Kami sama-sama muda, tetapi saya sedikit lebih baru di arena ini. Saya akan melihat sampai di mana kemampuan saya melawan Osaka,” tutur Gauff.
Babak ketiga AS Terbuka ini didapat Gauff dalam debutnya pada babak utama di Flushing Meadows. Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) memberinya wildcard untuk tampil langsung di babak utama setelah petenis berusia 15 tahun itu membuat sensasi di Wimbledon, Juli.
Di turnamen lapangan rumput itu, Gauff mencatat sejarah sebagai petenis termuda yang tampil pada babak utama Grand Slam. Enam pertandingan dimenangi sejak babak kualifikasi hingga babak keempat, termasuk ketika mengalahkan mantan petenis nomor satu dunia, Venus Williams, pada babak pertama.
Tekanan lapangan utama
Setelah memenangi dua pertandingan di Louis Armstrong, Gauff akan mendapat kesempatan tampil di stadion terbesar di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Stadion Arthur Ashe, yang berkapasitas 23.700 penonton. Ini bisa menjadi beban psikologis Gauff seperti saat pertama kali memasuki Stadion Louis Armstrong pada babak pertama.
Meski demikian, Gauff berpengalaman tampil di Lapangan Utama All England Club ketika berhadapan dengan Polona Hercog (Slowakia) pada babak ketiga Wimbledon. Gauff menang setelah menggagalkan match point Hercog.
Pada turnamen tenis tertua di dunia itu, Gauff dihentikan Simona Halep pada babak keempat yang akhirnya menjadi juara. Dengan status Halep sebagai petenis peringkat ketujuh dunia saat itu, pertemuan dengan Osaka pada Sabtu nanti menjadi pertandingan kedua Gauff melawan petenis peringkat 10 besar dunia.
Gauff juga akan mendapat suntikan motivasi dari penonton seperti yang dialaminya saat tampil pada babak kedua. Stadion yang dipenuhi 14.000 penonton itu riuh oleh teriakan ”Coco! Coco!” ketika juara yunior Perancis Terbuka 2018 itu menang.
Kemenangan pada babak kedua membuat Gauff menjadi petenis termuda yang lolos ke babak ketiga AS Terbuka sejak Anna Kournikova pada 1996. Petenis Rusia itu mencapai babak keempat pada debutnya di Grand Slam pada saat itu.
”Saya merasa terhormat sebagai orang Amerika bisa bermain di New York. Ini hanyalah awal dan saya berjanji akan selalu berjuang untuk kalian,” kata Gauff pada penonton.
Selain Gauff, Taylor Townsend juga memberi kegembiraan kepada publik tuan rumah. Petenis yang melewati babak kualifikasi itu menghentikan Halep, yang ditempatkan sebagai unggulan keempat. Townsend menang 2-6, 6-3, 7-6 (4), berkat permainan agresifnya ke depan net.
Statistik pertandingan memperlihatkan, kedua petenis memiliki persentase sama dalam perolehan poin dari net, yaitu 60 persen. Namun, Townsend melakukan percobaan jauh lebih banyak.
Halep mendapat enam poin dari 10 percobaan, sedangkan Townsend melakukan 106 percobaan yang menghasilkan 64 poin. Sebanyak 64 percobaan dilakukan pada set ketiga.
Townsend, yang selalu kalah dari Halep pada tiga pertemuan sebelumnya, menetapkan pola pikir berbeda. ”Pada pertemuan sebelumnya, saya hanya berusaha bertahan pada setiap perebutan poin. Hari ini, saya bermain untuk menang,” ujar Townsend.
”Ini bagai perjalanan panjang. Saya penuh emosi, positif dan negatif. Namun, ini menandakan bahwa saya berada pada jalur yang tepat dan saya harus tetap bekerja keras,” lanjut petenis yang tak pernah melewati babak pertama AS Terbuka dalam keikutsertaan pada 2015, 2018, dan 2019 itu. (AFP/REUTERS)