logo Kompas.id
Memutus Benang Sejarah
Iklan

Memutus Benang Sejarah

Mustafa Kemal Atatürk melangkah meninggalkan Istanbul, dengan seluruh kebesarannya di masa lalu, menuju Ankara yang memberikan harapan baru. Dengan memindahkan ibu kota, Atatürk yakin telah membeli masa depan Turki.

Oleh
Trias Kuncahyono
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yZzar8OXdaa4mNieVggsFWU4wKE=/1024x1196/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Ftrias-kuncahyono-baru2012_1545311337-e1561452416555-30.jpg
INDRO UNTUK KOMPAS

Trias Kuncahyono, wartawan Kompas 1988-2018

Siang itu, kami berdiri di depan sarkofagus—peti mati terbuat dari batu—warna merah marun bermotif putih. Peti mati batu marmer seberat 40 ton itu menjadi penanda makam Mustafa Kemal Atatürk, Bapak Bangsa Turki, pendiri Republik Turki, dan presiden pertama Turki.

Atatürk meninggal pada 10 November 1938 di Istana Dolmabahçe, Istanbul. Tetapi, dia dimakamkan di Ankara pada 21 November 1938. Semula makam Atatürk berada di Museum Etnografi Ankara, tetapi pada 10 November 1953 dipindahkan ke mausoleum, tempat kami berdiri siang itu. Mausoleum terletak di pusat kota Ankara, sekitar 2,5 kilometer sebelah barat daya wilayah Kizilay (Trias Kuncahyono, Turki, Revolusi Tak Pernah Henti, 2018).

Editor:
prasetyoeko
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000