Malaysia memperkuat mental bertanding jelang laga melawan Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2022. Mereka juga yakin bisa mengatasi tekanan pendukung tuan rumah.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional sepak bola Malaysia memperkuat mentalitas menjelang duel kontra Indonesia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Kamis (5/9/2019) di Jakarta. Pulihnya penyerang naturalisasi, Mohamadou Sumareh, memperkuat optimisme di kubu tim ”Harimau Malaya”.
Timnas Malaysia tiba di Jakarta, Selasa (3/9) siang. Selepas Maghrib, mereka menggelar latihan di Lapangan A, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan. Pelatih Kepala Timnas Malaysia Tan Cheng Hoe tidak memkasa pemainnya berlatih keras pada latihan pertama mereka di Jakarta. Sesi latihan berjalan santai dan rileks.
Sejumlah pemain Harimau Malaya terlihat saling bercanda dan menghindari ketegangan. Di antara para pemain, dengan jersey latihan berwarna kuning khas Malaysia, tampak Sumareh mengikuti pemanasan bersama empat rekannya. Sumareh nampak bugar, bahkan berkali-kali memamerken kepiawaian olah bolanya di hadapan para jurnalis Malaysia dan Indonesia.
Sumareh, penyerang sayap berdarah Gabon yang dinaturalisasi Malaysia pada 2018, absen saat timnya dikalahkan Jordania, 0-1, pada laga uji coba, 30 Agustus, karena cedera pangkal paha. Namun, penyerang yang memiliki fisik dan kecepatan mumpuni itu telah pulih dan mulai berlatih penuh bersama rekan-rekannya. Malaysia pun kini bisa tampil dengan kekuatan penuh.
Latihan timnas Malaysia difokuskan pada pemulihan fisik dan kebugaran seusai menghadapi Jordania. Tan menghindari latihan keras untuk melawan tekanan kepada pemainnya menjelang laga di Stadion Utama GBK.
Malaysia acap kali kesulitan ketika meladeni tim ”Garuda” di Tanah Air. Dari empat laga terakhir di Indonesia, Malaysia selalu kalah, salah satunya digilas 1-5 di Piala AFF 2010.
Apalagi, Stadion Utama GBK akan dipenuhi puluhan ribu pendukung tuan rumah.
”Kami sangat fokus,. Kami harus bisa menghadapi tekanan pada laga ini nantinya. Kami berharap laga ini dapat berjalan baik dan mampu membawa pulang poin ke Malaysia,” ujar M Akram Mahinan, gelandang Malaysia, di sela-sela latihan.
Tan optimistis timnya mampu menghadapi tekanan dari para pendukung tuan rumah. ”Saya selalu ingatkan ke pemain agar fokus ke tim sendiri saat bermain. Mereka pun sudah terbiasa bermain di stadion dengan puluhan ribu penonton. Hal terpenting adalah keyakinan diri,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Tan mengaku segan akan kekuatan tim Garuda. Ia pun menyebut skuad Indonesia saat ini adalah salah satu yang terbaik karena diisi banyak pemain berkualitas. Namun, timnya akan fokus kepada kekuatan tim.
”Tim Indonesia saat ini lebih baik dan berkualitas. Mereka juga memiliki sejumlah pemain naturalisasi. Namun, kami tidak hanya akan terfokus ke pemain-pemain (naturalisasi) itu. Semua kami anggap sama (berbahaya),” tuturnya.
Provokasi
Aspek mental dan psikologis juga menjadi perhatian Pelatih Kepala Timnas Indonesia Simon McMenemy. Ia meminta anak-anak asuhnya mengantisipasi permainan keras ataupun provokasi dari para pemain Malaysia. Menurut dia, timnya harus bermain tenang, rileks, dan tidak terburu-buru saat membangun serangan.
Ini tugas yang sulit. Para pemain harus bisa mengontrol emosi dan tidak mudah terpancing provokasi pemain lawan.
Dalam latihan di Stadion Madya, Senayan, kemarin, McMenemy juga terus mengasah permainan, baik itu teknik maupun taktik. Latihan ini dilakukan tertutup untuk media agar taktik mereka tidak terekspos dan diketahui lawan.
Kehati-hatian ini juga diperlihatkan saat timnas menjalani dua uji coba, melawan Persika Karawang dan Bhayangkara FC di Bogor. Tim Garuda selalu memenangi kedua laga itu tanpa kebobolan.
Ketertutupan itu mengundang perhatian jurnalis Malaysia yang hadir di Jakarta. Mereka sempat meminta tanggapan Tan terkait kedua laga uji coba tanpa penonton yang dilakukan Indonesia itu.
”Saya kira setiap pelatih punya kebijakan dan alasan untuk melakukan latihan ataupun uji coba tertutup. Mungkin itu untuk menghindari tekanan ke pemain atau apa. Saya tidak tahu. Namun, sekali lagi, kami fokus ke diri sendiri,” ujarnya.