Ketika wartawan menanyakannya, Presiden Jokowi santai menanggapi. "Ya biasa, \'kan lebih dari 10 kali mogok," selorohnya tanpa mau menanggapi lebih lanjut.
Oleh
INA dan ESA
·3 menit baca
Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar sekitar jam 9.30. Setiba di Kalbar, Presiden masih menggunakan Mercedes Benz S600 Pullman Guard ke titik pertama kegiatannya, penyerahan tanah objek reforma agraria di Taman Digulis Pontianak.
Menjelang akhir acara, sopir memindahkan kendaraan dan menyiapkan iringan. Namun mobil bergeming. Mobil cadangan, Toyota Alphard pun langsung disiapkan. Plat bertulisan \'Indonesia 1\' langsung dipindah. Di acara-acara berikutnya, Presiden sudah menggunakan kendaraan cadangan ini sementara teknisi maupun personil Paspampres menangani mobil mogok.
Ketika wartawan menanyakannya, Presiden Jokowi santai menanggapi. "Ya biasa, \'kan lebih dari 10 kali mogok," selorohnya tanpa mau menanggapi lebih lanjut.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengakui mobil kepresidenan sudah berusia lebih dari sepuluh tahun. Mercedes Benz S600 Pullman Guard ini dibeli di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2008. Sebelumnya, Presiden SBY menggunakan Mercedes Benz S600.
Masalah pada mobil kepresidenan juga bukan kali ini terjadi. Mobil ini juga pernah mogok saat kunker Presiden ke Mempawah, Kalbar. Mobil yang digunakan ibu negara pun pernah mogok. Saat akan digunakan menjemput Nyonya Iriana yang baru pulang kunjungan kerja, mobil serupa mogok di sekitar Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma.
Menurut Heru, Sekretariat Negara memiliki delapan Mercedes Benz S600 Pullman Guard. Kedelapan mobil tahan peluru ini digunakan Presiden, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ibu Negara Nyonya Iriana, dan Nyonya Mufidah Kalla. Masing-masing menggunakan dua unit. Namun, diakui jumlah ini tidak ideal.
Ketika Presiden, Wapres, maupun Nyonya Iriana dan Nyonya Mufidah kunjungan kerja, salah satu dari dua mobil tersebut dibawa keluar kota. Adapun mobil cadangan yang disiapkan adalah Toyota Alphard yang sesungguhnya bukan mobil "keras", dalam istilah yang digunakan untuk kendaraan tahan peluru.
Heru menyebut, jumlah minimal ideal adalah dua belas unit dan jumlah yang benar-benar ideal adalah enam belas. Dengan demikian, kendaraan cadangan yang digunakan pun standar tahan peluru. Saat ini, mobil cadangan yang digunakan tidak standar.
Walakin, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak tak khawatir dengan mobil tak standar ini. Dia meyakini kesiagaan semua yang bertugas mengawal kunker kepala negara.
"Sebelum perjalanan, sudah ada laporan intelijen dan pemantauan kondisi lapangan. Selain itu, kehadiran Pangdam dan Kapolda yang menjemput Presiden di setiap provinsi sekaligus menjadi penegasan bahwa semua aman terkendali," tuturnya.
Namun, setelah banyak insiden dan masalah, akhirnya pengadaan dua unit mobil kepresidenan sudah dilakukan tahun ini. Rencananya, mobil Mercedes Benz Maybach S600 Guard yang akan menggantikan. Diperkirakan November atau awal Desember kendaraan ini sudah bisa dikirim ke Indonesia.
"Karena custom, berbagai masukan seperti perlunya blower lebih banyak untuk mengatasi overheat dan heater tidak diaktifkan di wilayah tropis ini sudah disampaikan. Jadi speknya pasti sudah disesuaikan," kata Heru.
Mensesneg Pratikno membenarkan. "Sekarang masih dalam proses pengadaan barang. Karena masuk jenis mobil \'keras", prosesnya cukup lama," ujarnya saat dihubungi.
Tentu saja, jangan sampai mogok terjadi di lokasi-lokasi sulit dan membahayakan baik kepala negara, rombongan, dan masyarakat lain. Karenanya, kendaraan yang fit ternyata tetap diperlukan, apalagi untuk mendukung kegiatan Presiden Jokowi yang nyaris tak henti mengitari wilayah-wilayah Indonesia.