GM Susanto Megaranto (2.550) mampu memaksa GM Sergey Karjakin (2.760) berpikir keras hingga akhir pertandingan babak pertama Piala Dunia Catur 2019 di Khanty-Mansisyk, Rusia. Mereka akan kembali bertanding Rabu (11/9).
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
KHANTY-MANSIYSK, SELASA — Perlawanan alot ditunjukkan pecatur andalan Indonesia GM Susanto Megaranto (2.550) dalam menghadapi salah satu pecatur terbaik dunia asal Rusia, GM Sergey Karjakin (2.760), dalam babak pertama Piala Dunia Catur 2019 di Khanty-Mansisyk, Rusia, Selasa (10/9/2019). Walau akhirnya kalah, pecatur peringkat ke-447 dunia asal Indramayu, Jawa Barat, itu mampu membuat pecatur peringkat ke-12 dunia kelahiran Simferopol tersebut memutar otak hingga pengujung pertandingan.
Dalam laga yang dimulai pukul 15.00 waktu setempat atau 17.00 WIB itu, Susanto yang memegang buah putih memulai pertandingan dengan langkah pembukaan pion d2-d4 atau pertahanan India Nimzo. Susanto coba membangun kekuatan untuk mengontrol wilayah sentral.
Sementara itu, Karjakin yang kayak pengalaman dan prestasi tampak langsung agresif sejak awal laga. Pada langkah ketiga, ia coba memberikan gertakan untuk Susanto lewat pergerakan menteri f8-b4 yang langsung menskak raja putih. Namun, Susanto bisa tenang untuk mengantisipasi itu.
Kedua pecatur terlihat bermain sangat hati-hati. Praktis pertarungan terbuka baru terjadi di langkah ke-10 ketika pion hitam d5 memakan pion putih c4. Namun, keduanya kembali seimbang ketika kuda putih d2 memakan pion hitam c4.
Setelah itu, kedua pecatur lebih banyak mengatur temo untuk menyusun serangan. Pertarungan alot mulai terjadi lagi di langkah ke-19. Di langkah itu, ratu hitam c7 memakan menteri putih b4. Kemudian, pion putih d4 memakan pion hitam c5. Pertarungan berlanjut kala benteng hitam d8 memakan benteng putih d1 dan benteng putih c1 memakan benteng hitam d1. Pertarungan belum berakhir kala benteng hitam c8 memakan pion putih c5.
Kedua pecatur terus bermain hati-hati dan cenderung imbang secara materi ataupun posisi hingga langkah ke-29. Setelah itu, Karjakin coba kembali menekan Susanto ketika menteri hitam b4 memakan kuda putih c3 di langkah ke-30. Namun, serangan itu cepat ditepis lewat pergerakan pion putih b2 yang memakan menteri hitam c3.
Di langkah ke-35, Karjakin yang masih memiliki waktu 39 menit 31 detik coba menekan Susanto yang sisa waktunya tinggal 9 menit 5 detik. Karjakin coba menekan lewat pergerakan kuda hitam c5 yang memakan kuda putih d3. Beruntung, Susanto tetap tenang dan memaksa laga hingga 40 langkah sehingga ada tambahan waktu 30 menit.
Pada langkah ke-41, Susanto membuat kesalahan lewat pergerakan pion putih f3-f4. Langkah itu membuka celah di sisi kanan permainan. Pada langkah ke-42, Karjakin pun berhasil unggul materi kala kuda hitamnya di h5 memakan pion putih h3 yang tanpa pengawalan.
Sejak itu, Karjakin yang unggul waktu atas Susanto terus menekan. Ia semakin di atas angin ketika benteng hitam a3 memakan pion putih a4 di langkah ke-48. Setelah berjuang hingga titik darah penghabisan, Susanto pun menyerah di langkah ke-70.
Strategi tak jalan
Menurut Manajer Tim Japfa sekaligus Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem, dihubungi dari Jakarta, Selasa, sejak awal, strategi Susanto untuk melakukan langkah kejutan sudah terbaca oleh lawan. Hal itu membuat permainan tinggal menunggu adu teknik kedua pecatur dalam mengolah babak tengah.
Dalam segala aspek, Karjakin lebih unggul atas Susanto. Situasi semakin sulit karena benteng Susanto kurang aktif untuk memaksa raja lawan menjadi pasif. ”Andai benteng Susanto bisa dibuat lebih aktif dan raja lawan dipaksa pasif, ketinggalan berapa bidak pun masih ada peluang remis,” ujar Kristianus.
Kedua pecatur akan menjalani laga kedua pada Rabu (11/9/2019) pukul 15.00 waktu setempat atau 17.00 WIB. Di laga hidup-mati itu, Susanto akan memainkan bidak hitam. ”Pegang hitam tidak lebih jelek karena Susanto bisa mengarahkan jenis pembukaan yang sudah diriset sebelumnya. Sementara itu, di laga tadi, Susanto yang pegang putih tidak bisa mengarahkan sesuatu yang baru dalam pembukaan,” kata Kristianus.
Sebelum Piala Dunia Catur 2019 berlangsung, Susanto yang dilatih oleh pecatur asal Rusia, GM Ruslan Scherbakov (2.516), sudah melakukan riset secara spartan untuk melakukan langkah pembukaan kejutan. Tadinya mereka berharap strategi itu bisa membuat Karjakin kaget sehingga menghabiskan waktu untuk mengantisipasi langkah awal tersebut.
Jika strategi itu berjalan, Karjakin diharapkan kehilangan akurasi di tengah-tengah laga. Saat itu, Susanto diharapkan pula bisa mencuri keuntungan sekecil apa pun untuk mengarahkannya menjadi kemenangan.
Namun, Scherbakov telah mengingatkan agar Susanto juga siap bahwa lawan juga pasti melakukan persiapan yang spartan untuk laga tersebut. Nantinya, tinggal siapa yang persiapannya bisa terwujud di lapangan dan siapa yang mampu mengeksekusi setiap keuntungan kecil hingga menjadi kemenangan.
”Sayangnya, Susanto tadi gagal untuk memanfaatkan keuntungan kecil yang ada. Bahkan, tadi dia punya peluang remis, tetapi akhirnya lepas dan kalah,” ujar Scherbakov.
Piala Dunia Catur 2019 diikuti oleh 128 pecatur dari 47 negara. Kejuaraan ini menggunakan sistem pertandingan 2x catur klasik. Pertandingan berlangsung 40 langkah dalam 2 jam dan dilanjutkan 30 menit hingga selesai. Setiap langkahnya ada tambahan waktu 30 detik.
Kalau seri 1-1, laga dilanjutkan 2x catur cepat selama 25 menit plus 10 detik. Jika seri lagi, laga dilanjutkan 2x catur kilat dengan waktu 5 menit plus 3 detik. Jika kembali seri, dilanjutkan armagedon atau suddent-death 5 menit lawan 4 menit. Yang pegang hitam bermain 4 menit, tetapi kalau remis maka dia yang melaju ke putaran selanjutnya. Adapun kejuaraan itu berlangsung sistem gugur atau yang kalah langsung angkat koper.
Merujuk sejarah, pecatur putra Indonesia pernah tiga kali berpartisipasi di Piala Dunia, yakni GM Utut Adianto pada 2005, Susanto pada 2007, dan 2011. Namun, semuanya terhenti di babak pertama kejuaraan bergengsi tersebut.