Langkah pecatur Indonesia, GM Susanto Megaranto (2.550), terhenti di babak pertama Piala Dunia Catur 2019 di Khanty-Mansiysk, Rusia, Rabu (11/9/2019). Namun, Susanto memetik pelajaran penting untuk SEA Games 2019.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
KHANTY-MANSIYSK, KAMIS — Langkah pecatur Indonesia, GM Susanto Megaranto (2.550), terhenti di babak pertama Piala Dunia Catur 2019. Pada laga kedua catur klasik di Khanty-Mansiysk, Rusia, Rabu (11/9/2019), pecatur peringkat ke-447 dunia itu remis dengan pecatur peringkat ke-12 dunia asal Rusia, GM Sergey Karjakin (2.760). Dengan remis di laga kedua dan kalah di laga pertama, Susanto kalah 0,5-1,5 poin dari Karjakin dan tersingkir dari kejuaraan itu.
”Susanto telah melakukan persiapan panjang untuk Piala Dunia Catur 2019. Dia pun telah berjuang dengan keras dalam menghadapi Karjakin. Namun, dengan tingkat jam terbang dan latihan yang lebih tinggi, Karjakin terbukti lebih unggul,” ujar R Artsanti Alif, Vice President Head of Social Investment Japfa, selaku ketua rombongan tim Indonesia, Kamis.
Di laga tersebut, Susanto bermain dengan bidak hitam. Ia coba mengejutkan Karjakin dengan menerapkan pertahanan Pirc. Pada sistem ini, bidak putih berjuang untuk mengontrol pusat permainan dengan menempatkan pion di petak pusat e4 dan d4. Sementara itu, hitam berjuang mengurangi tekanan itu dengan pergerakan pion ke d6 dan kuda ke f6. Apabila tidak merencanakan serangan balik sejak awal, hitam akan diserang habis-habisan di tengah permainan.
Karjakin sempat terkejut dengan taktik Susanto. Namun, sebagai pecatur elite yang kaya pengalaman pertarungan tingkat dunia, ia hanya terkejut selama 10 menit. Setelah itu, dia bermain solid tanpa komplikasi agar keseimbangan terus terjaga. Hal itu dilakukannya karena hanya butuh remis untuk melaju ke putaran kedua. Strategi Karjakin berjalan mulus. Laga yang berlangsung empat jam itu akhirnya berakhir seri di langkah ke-39.
Karjakin sempat terkejut dengan taktik Susanto. Namun, sebagai pecatur elite yang kaya pengalaman pertarungan tingkat dunia, ia hanya terkejut selama 10 menit.
”Hasil ini sudah maksimal. Kuncinya pada keputusan Karjakin menggerakkan menteri ke a5 di langkah ke-14. Hal itu membuatnya mendapat kesempatan menukar menteri hitam sehingga menyulitkan Susanto membuat komplikasi. Setelah itu, permainan terus berjalan imbang. Upaya Karjakin menerobos lewat sayap raja selalu dimentahkan Susanto,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem.
”Sebaliknya, Susanto juga tidak mampu melancarkan serangan balik karena posisi yang dibangun Karjakin terlalu kokoh,” lanjutnya.
Pelatih asal Rusia, GM Ruslan Scherbakov (2.516), mengatakan, laga pertama adalah kunci Susanto untuk membuka peluang lolos ke putaran selanjutnya. Namun, ketika melakukan langkah baru atau novelty ketika mendorong pion a4 di langkah ke-14, Susanto tidak terus mendorong pion itu hingga a6. Padahal, taktik itu bisa membuat komplikasi.
”Mungkin karena materi persiapan yang terlalu banyak, Susanto tidak ingat dengan variasi tersebut sehingga dia melakukan kesalahan,” ucap Ruslan.
Susanto sependapat bahwa peluangnya terbuka jika minimal dapat remis di laga pertama. Namun, ia justru melakukan blunder ketika posisinya sudah bagus. ”Saya melakukan blunder ketika mendorong raja dari f1 ke e2 di langkah ke-29. Langkah itu membuat Karjakin bisa melakukan serangan lewat menteri dari e7 ke b4,” ujarnya.
Petik pelajaran
Kristianus menuturkan, meskipun pulang lebih cepat, tim pelatih dan Susanto memetik banyak pelajaran. Paling tidak, persiapan Susanto dan Pelatih Ruslan dalam melakukan kerja ilmiah secara intensif enam bulan terakhir menunjukkan banyak manfaat. Susanto bisa melakukan perlawanan sengit hingga akhir laga.
Kekalahan terjadi karena Karjakin juga sudah terbiasa melakukan kerja ilmiah sejak usia 12 tahun sehingga terus mempertahankan permainan di level tertinggi.
”Kebiasaan kerja ilmiah ini harus ditumbuhkan di benak semua pecatur Indonesia. Tetapi, selama ini, hanya IM Irene Kharisma Sukandar yang tekun melakukannya. Yang lain hanya melakukan kalau ada pelatih asing. Malas ini yang jadi kelemahan pecatur kita sehingga sulit bersaing dengan pecatur seperti Karjakin,” tutur Kristianus.
Terlepas dari itu, Susanto sempat kehilangan point rating 2,3 poin karena kekalahan di laga pertama. Namun, ketika remis di laga kedua, dia dapat tambahan point rating 2,7 poin. Jadi, dari Piala Dunia Catur 2019, dia dapat tambahan point rating 0,4 poin.
Setelah kekalahan di babak pertama, rombongan Indonesia langsung bertolak ke Tanah Air pada Kamis petang. Susanto akan segera mengikuti Pra-PON Papua 2020. Setelah itu, dia dan sejumlah pecatur lain akan melakukan rangkaian uji coba catur cepat dan kilat untuk persiapan terjun di SEA Games 2019 di Filipina.