David Agung menjadi tumpuan Indonesia meraih poin dari nomor tunggal pada babak pertama kejuaraan tenis beregu putra Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania melawan Selandia baru, akhir pekan ini.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tanpa diperkuat petenis putra nomor satu Indonesia, Christopher Rungkat, David Agung Susanto kembali memimpin rekan-rekannya menghadapi Selandia Baru pada babak pertama kejuaraan tenis beregu putra Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, 14-15 September.
Meski hanya memiliki statistik menang-kalah, 9-18, selama membela tim Davis Indonesia, David adalah pemain yang paling berpengalaman dalam tim. Dia bermain untuk tim Davis Indonesia sejak 2010. Pada nomor tunggal, pemain berusia 28 tahun itu enam kali menang, 12 kali kalah. Adapun di nomor ganda, dia tiga kali menang dari sembilan penampilan.
Petenis lain yang akan membela “MerahPutih” adalah Anthony Susanto yang sejak debutnya tahun 2017 mencatat sekali menang dan tiga kali kalah di nomor tunggal. Dua lainnya, M Rifqi Fitriadi dan Ari Fahresi, belum pernah tampil dalam kejuaraan yang pertama kali digelar pada 1900 ini. Rifqi pernah masuk dalam tim ketika menjamu Filipina, tahun lalu, tetapi tak dimainkan.
Dengan pengalaman itulah, kapten tim Indonesia Febi Widhiyanto berharap, David bisa bermain pada pertandingan pertama, Sabtu, dan membuka kemenangan untuk Indonesia. Untuk tunggal kedua, Rifqi memiliki peluang menjadi pilihan.
“Tidak ada bedanya sebagai pemimpin atau bukan. Saya fokus pada diri sendiri saja. Saya akan berusaha semaksimal mungkin dan memanfaatkan peluang untuk menang agar bisa memotivasi yang lain,”kata David.
Saat menjamu Filipina, pada babak yang sama setahun lalu, David dimainkan tiga kali, dua kali di tunggal dan sekali ganda. David menyumbangkan satu poin yang menjadi satu-satunya kemenangan bagi Indonesia. Indonesia kalah, 1-4.
Sabtu nanti, David yang berperan sebagai tunggal pertama akan berhadapan dengan tunggal kedua Selandia Baru. Berdasarkan daftar peringkat dunia, David, yang berperingkat ke-1.195 dunia kemungkinan bertemu Rhett Purcell yang menempati peringkat ke-922. Adapun Rifqi berpeluang bertemu tunggal pertama Selandia Baru, Ajeet Rai. Kepastian lawan dan urutan pertandingan akan ditentukan melalui undian yang digelar Jumat di Stadion Tenis, GBK.
Poin dari hari pertama ini penting bagi Indonesia karena mencuri kemenangan dari nomor ganda, pada hari kedua, akan sangat berat. Selandia Baru, yang berperingkat ke-41 dunia sebagai tim, memiiki Michael Venus, petenis peringkat ke-10 dunia pada nomor ganda. Venus menjuarai ganda putra Perancis Terbuka 2017 (bersama Ryan Harrison/AS), finalis ganda putra Wimbledon 2018 (Raven Klaasen/Afrika Selatan), serta finalis ganda campuran AS Terbuka 2017 dan 2019 bersama Chan Hao Ching (Taiwan).
Selain ganda, hari kedua juga mempertandingan dua nomor tunggal dengan lawan berkebalikan dari hari pertama.
Dengan format baru yang digunakanpada tahun ini, peserta dari Grup II masing-masing zona (Amerika, Asia/Oseania, Eropa/Afrika) berebut kemenangan untuk bermain pada playoff Grup Dunia I 2020. Sebanyak 12 pemenang akan bersaing dengan 12 tim yang kalah dari Grup I. Dengan demikian, persaingan tak hanya terjadi pada negara-negara dalam satu zona, melainkan pada zona lain.
Format tersebut digunakan seiring dengan format baru untuk putaran final Grup Dunia yang digelar dalam format home tournament. Sebanyak 18 tim menjadi peserta yang dibagi dalam enam grup. Putaran final ini diselenggarakan di Madrid, Spanyol, 18-24 November.