logo Kompas.id
Kabut Asap di Sumatera dan...
Iklan

Kabut Asap di Sumatera dan Kalimantan Tak Tertangani, Warga Terancam ISPA dan Kematian

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan belum tertangani. Paparan asap terus-menerus dapat menyebabkan berbagai penyakit, dari infeksi saluran pernapasan akut, hipoksia, hingga kematian.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jHI8Ycy0drfWDCvUXJIH76feAQ4=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F000_1KB5JW_1568616530.jpg
AFP/ADEK BERRY

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan api dalam kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar, Riau, Senin (16/9/2019). Jumlah titik api kebakaran hutan di Indonesia telah melonjak tajam. Berdasarkan data satelit pada 12 September, asap kebakaran hutan di Indonesia telah menyebarkan di seluruh Asia Tenggara.

JAKARTA, KOMPAS — Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan tak kunjung tertangani. Akibatnya, kesehatan masyarakat pun semakin terancam. Paparan asap yang terus-menerus dihirup dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari infeksi saluran pernapasan akut, hipoksia, hingga kematian.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Ari Fahrial Syam, saat dihubungi di Jakarta, Senin (16/9/2019), menuturkan, semakin lama seseorang terpapar asap bisa menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. Gangguan ini mulai dari gangguan ringan seperti iritasi mata, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan sampai gangguan berat seperti kerusakan organ yang bisa menyebabkan kematian.

Editor:
khaerudin
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000