Tiga orang tewas diduga akibat menenggak minuman keras atau miras oplosan di Kota Malang, Jawa Timur. Sejumlah orang lain dikabarkan dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Tiga orang tewas diduga akibat menenggak minuman keras atau miras oplosan di Kota Malang, Jawa Timur. Sejumlah orang lain dikabarkan dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.
Ketiga korban tewas adalah Agus (30), warga RT 003 RW 009, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru; Rizal (25), warga RT 004 RW 009; dan Warnu (79), warga RT 002 RW 009. Agus dan Rizal meninggal pada Minggu (15/9/2019) malam, sedangkan Warnu meninggal pada Selasa (17/9) pagi. Ketiganya meninggal setelah dirawat di rumah sakit.
”Kami tidak tahu pasti kejadiannya seperti apa. Tapi, kabarnya, saat mempersiapkan acara bersih desa yang digelar Minggu kemarin, sekitar 12 orang minum miras. Tidak tahu dicampur apa. Kemudian ada yang sakit dan akhirnya meninggal,” kata Ketua RT 001 RW 009 Sugeng pada Selasa siang. Para korban diketahui minum pada Sabtu (14/9) malam.
Begitu ada yang sakit dan meninggal, semua yang ikut minum hari itu langsung kami bawa ke RS untuk diperiksa.
Sebelum meninggal, rata-rata para korban mengaku mengalami sesak di bagian dada, kepala pusing, dan muntah-muntah. ”Begitu ada yang sakit dan meninggal, semua yang ikut minum hari itu langsung kami bawa ke RS untuk diperiksa,” kata Sugeng.
Sugeng mengatakan, acara bersih desa rutin digelar setiap tahun di kampungnya. Kejadian seperti itu baru pertama kali. Bersih Desa Mojolangu digelar pada Minggu (15/9).
Made, teman Warnu, mengatakan, Warnu ikut minum karena menghormati ajakan anak-anak muda di kampungnya. ”Beliau termasuk sosok yang disegani di sini, makanya ikutan minum dua sloki untuk menghormati anak-anak muda di sana. Malah akhirnya ikut meninggal,” katanya.
Lurah Mojolangu Bambang Mujiono mengatakan menerima laporan ada tiga orang meninggal akibat miras oplosan. ”Delapan orang lainnya masih dirawat intensif di rumah sakit. Mereka bukan pesta miras, hanya minum saja saat persiapan acara bersih desa. Minumannya dioplos, cuma belum tahu pasti jenisnya apa saja,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Malang Kota Ajun Komisaris Besar Donny Alexander mengatakan, polisi sedang melakukan investigasi terkait asal-muasal miras tersebut. ”Sekarang tim sedang menyelidiki kasus itu di lapangan. Mengenai dari mana asal minuman itu, komposisinya seperti apa, siapa yang membeli, dan seterusnya, nanti untuk lebih jelasnya lagi akan kami sampaikan,” kata Donny.