Imam Nahrawi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga. Imam mengatakan, dirinya akan fokus menghadapi tuduhan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Imam Nahrawi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Kamis (19/9/2019). Di hadapan seluruh pejabat dan staf Kemenpora, Imam Nahrawi pamit dan menyatakan siap menjalani proses hukum pasca ditetapkan sebagai tersangka suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Rabu (18/9).
Imam mengatakan, sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo agar bisa menjalani proses hukum. “Hari ini, Kamis 19 September 2019, saya Imam Nahrawi telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo sebagai Menpora 2014-2019,” kata Imam.
Imam mengatakan, dirinya harus fokus menghadapi tuduhan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Sudah barang tentu saya harus mengikuti proses hukum yang ada sebaik mungkin dengan terus menerus mendorong prinsip praduga tak bersalah. Saya juga menunggu alat bukti yang dimiliki KPK. Saya tidak seperti yang dituduhkan mereka,” kata Imam.
Imam mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya sekaligus permohonan maaf kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum PKB dan PBNU, serta kepada rakyat Indonesia. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat di Kemenpora, mulai dari staf, karyawan, pekerja honorer, security, sampai pejabat eselon 1,” ujarnya.
Dia juga memohon doa kepada keluarga, guru-guru, kyai, sahabat, dan kolega, agar bisa menghadapi proses hukum dengan lancar. Setelah pengunduran diri ini, Imam berharap agar karyawan dan pejabat Kemenpora dapat bekerja dengan baik dan terus berusaha menunjukkan prestasi mengingat Indonesia pernah sukses menyelenggarakan dan mengukir prestasi pada sejumlah ajang olahraga, seperti Asian Games dan Asian Para Games 2018. “Kesusesan itu akan selalu dicatat sejarah,” kata Imam.
Dia juga berharap agar pemuda dan olahragawan Indonesia tidak pernah berhenti berkarya, membuat inovasi, dan mendedikasikan diri kepada negeri. Pelatih, atlet, dan pengurus cabang olahraga, diingatkan harus terus berlatih dan bertanding, menunjukkan Indonesia bisa menjadi rujukan dalam hal ptestasi olahraga tanah air. “Pemuda jangan pernah putus asa, jangan pernah patah arang bekecil hati menghadapi situasi apa pun. Kehidupan sudah diatur Allah,” kata Imam.
Pertemuan Imam Nahrawi dengan pejabat dan staf Kemenpora dilakukan secara tertutup di Wisma Kemenpora, Jakarta Pusat. Setelah memberikan kata sambutan dan menyampaikan pengunduran diri, Imam Nahrawi bersalaman dengan seluruh pejabat dan karyawan Kemenpora. Mereka juga sempat berfoto bersama. Imam Nahrawi dan beberapa pegawai terlihat menangis.
Setelah itu, Imam mengemas barang-barang, seperti buku dan pakaian, yang ada di ruangannya di lantai 10 Gedung Kemenpora. Sekitar pukul 16.00, Imam bertemu dengan puluhan wartawan di depan kantor Kemenpora. Setelah konfrensi pers, Imam pergi naik mobil dinas meninggalkan Gedung Kemenpora.