Bandara Baru Diharapkan Tarik Banyak Investor ke Kediri
›
Bandara Baru Diharapkan Tarik ...
Iklan
Bandara Baru Diharapkan Tarik Banyak Investor ke Kediri
Bandara baru di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang rencananya mulai dibangun Januari 2020, diharapkan bisa membawa imbas ke Kota Kediri.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Bandara baru di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang rencananya mulai dibangun Januari 2020, diharapkan bisa membawa imbas ke Kota Kediri. Karena itu, untuk menyambut investor, Pemerintah Kota Kediri membuka lebar-lebar pintu investasi ke wilayahnya.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Jumat (20/9/2019), mengatakan, pihaknya sudah bersiap diri menerima masuknya investor dengan cara mempermudah perizinan hingga rencana meningkatkan aksesibilitas berupa pembangunan jalan lingkar (ring road) dan jembatan.
”Kami sudah siapkan. Perizinan kami permudah, khususnya hotel besar yang ingin berdiri di sini, sudah kami sampaikan. Jadi kami respons Kediri sebagai kota Mice (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran). Memang bandara dibangun di Kabupaten Kediri, tetapi kami berharap dapat dampak,” kata Abu saat dihubungi dari Malang.
Terkait infrastruktur, menurut Abu, keberadaan jalan lingkar dan jembatan akan memermudah aksesibilitas masyarakat, baik di dalam Kota Kediri maupun menuju bandara. Diharapkan, ke depan jalan lingkar bisa terkoneksi dengan Tol Transjawa-Kediri-Jalan Lintas Selatan (JLS).
Demikian pula dengan tambahan jembatan yang membentang di atas Sungai Brantas yang membelah Kota Kediri. Sejauh ini sudah ada tiga jembatan, tetapi lokasinya masih di tengah kota, belum menjangkau sisi utara. ”Diperlukan dua jembatan lagi, yang satu ada di dekat perbatasan Kabupaten dan Kota Kediri,” ucapnya.
Kami sudah siapkan. Perizinan kami permudah, khususnya hotel besar yang ingin berdiri di sini, sudah kami sampaikan. Jadi, kami respons Kediri sebagai kota Mice (pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran). Memang bandara dibangun di Kabupaten Kediri, tetapi kami berharap dapat dampak. (Abu Bakar)
Terkait pembangunan aksesibitas tersebut, Pemerintah Kota Kediri sudah mengirim surat usulan ke pemerintah provinsi dan pusat guna memberikan dukungan. ”Selain perizinan dan infrastruktur, kami juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM). Di sini ada Kampus Universitas Brawijaya (Kampus III), politeknik juga ada sehingga harapannya, ke depan SDM lebih unggul,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kediri Masykuri Ikhsan mengatakan, Bandara Kediri sudah masuk Proyek Strategis Nasional meski awal pembangunan bandara ini diinisiasi oleh PT Gudang Garam.
Menurut Masykuri, progres pembangunan bandara saat ini masih fokus menyelesaikan pembebasan tanah, simultan dengan perubahan rencana tata ruang wilayah guna mendukung lokasi bandara baru. Luas total lahan yang dibutuhkan sekitar 500 hektar dan sekarang sudah terealisasi 98 persen.
Harapannya dalam tiga bulan ke depan masalah pembebasan lahan bisa selesai sehingga awal tahun depan bisa dilakukan peletakan batu pertama. ”Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, saat hadir kemarin, direncanakan awal tahun ground breaking. Bulannya Januari,” ujar Masykuri yang dihubungi secara terpisah.
Akhir Agustus lalu, Luhut datang ke Kediri untuk memastikan pembangunan bandara baru tersebut. Luhut datang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan jajaran.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, saat hadir kemarin, direncanakan awal tahun ground breaking. Bulannya Januari. (Masykuri Ikhsan)
Mengenai lokasi bandara, Masykuri mengatakan berada di tiga kecamatan, yakni Tarokan, Banyakan, dan Grogol. Bandara baru itu diharapkan bisa membawa multiplayer efek bagi Kabupaten Kediri, geliat ekonomi masyarakat bisa tumbuh makin besar, serta perputaran arus barang dan penumpang bisa lebih mudah.