Kompas Travel Fair 2019 digelar serentak di Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar pada 20-22 September 2019. Pengunjung memburu tiket, akomodasi, dan kebutuhan melancong di pameran perjalanan ini.
Oleh
CAS/REN/NSA/ETA/BRO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sektor pariwisata diproyeksikan sebagai penghasil devisa terbesar Indonesia. Devisa sektor pariwisata pada 2018 mencapai 19,3 miliar dollar AS atau melampaui target 17 miliar dollar AS.
Tahun ini, target devisa sektor ini 20 miliar dollar AS.
”Pariwisata Indonesia berkali-kali terpilih sebagai industri pariwisata paling cepat tumbuh di dunia untuk pemasarannya,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya pada pembukaan Kompas Travel Fair (KTF) 2019 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/9/2019).
KTF 2019 menghadirkan beragam pilihan, mulai paket wisata, tiket pesawat, arena wisata, hotel, dan perlengkapan perjalanan. Pameran perjalanan ini digelar serentak di empat kota, yakni Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar.
Pada KTF 2019 di Jakarta, harian Kompas bekerja sama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai bank mitra, didukung Kementerian Pariwisata, dengan penyelenggara Dyandra Promosindo. Adapun di Medan, Makassar, dan Surabaya, KTF bermitra dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Menurut Arief, penggarapan pasar pariwisata mesti mengombinasikan pendekatan luar jaringan dan dalam jaringan. Penggarapan secara daring merupakan keniscayaan seiring perkembangan teknologi dan perubahan perilaku pelancong.
”Semakin digital akan semakin global,” ujarnya.
Selain melalui KTF, Pemimpin Redaksi Kompas Ninuk Mardiana Pambudy dalam sambutannya menuturkan, Kompas mendukung upaya pemerintah meningkatkan industri pariwisata melalui tulisan dan laporan di harian Kompas.
Head of Segment and Retail Product CIMB Niaga Noviady Wahyudi menuturkan, CIMB Niaga mendukung perkembangan industri pariwisata. Caranya, dengan membuat program dan produk menarik bagi wisatawan saat berwisata.
Dalam konferensi pers, Sekretaris Daerah Papua Barat Nataniel Mandacan menyampaikan rasa bangga telah ambil bagian dalam KTF untuk mengenalkan daerah mereka. Masyarakat di Raja Ampat, Kaimana, Manokwari, serta destinasi wisata pegunungan di Papua Barat siap menyambut kunjungan wisatawan.
”Kami hadir untuk menyatakan daerah kami aman. Silakan datang,” kata Nataniel.
Jasa perjalanan dalam Neraca Pembayaran Indonesia selalu surplus. Berdasarkan data Bank Indonesia, jasa perjalanan pada 2018 surplus 5,338 miliar dollar AS.
Salah seorang pengunjung KTF 2019 di Jakarta, Hendri Sungkara, mencari wisata yang unik di pameran.
Antrean pengunjung KTF 2019 di Jakarta yang mengular sejak Jumat pagi kian panjang di sore hari.
Daerah
Di Makassar, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menegaskan, sejumlah destinasi wisata di Sulsel akan dibenahi. Konektivitas juga akan dibuka. Langkah ini untuk memudahkan dan memaksimalkan promosi wisata.
”Saya berharap Kompas Travel Fair lebih banyak menjual dan mempromosikan pariwisata daerah,” kata Nurdin saat membuka KTF 2019 di Makassar.
Direktur Keuangan BNI Ario Bimo menyatakan, BNI mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan pariwisata di daerah.
Di Makassar, pengunjung antre sejak pagi. ”Acara ini memudahkan untuk mencari paket wisata. Banyak penawaran menarik,” kata Meliana.
Di KTF Surabaya, Jawa Timur, Direktur Bisnis Konsumen BNI Anggoro Eko Cahyo menuturkan, BNI gencar membidik anak-anak muda, termasuk terkait kegiatan wisata.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Aniek Sugiharti, pelaksanaan KTF di Surabaya mendongkrak angka kunjungan wisman ke Surabaya, terutama dengan kapal pesiar.
Di KTF Medan, Sumatera Utara, Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyebutkan, berwisata sudah menjadi gaya hidup. ”Orang-orang senang mencari pengalaman dengan bepergian ke banyak tempat,” katanya. (CAS/REN/NSA/ETA/BRO)