“Your Files is Mine”, Situs Kemendagri Kembali Diretas
›
“Your Files is Mine”, Situs...
Iklan
“Your Files is Mine”, Situs Kemendagri Kembali Diretas
Laman Kementerian Dalam Negeri diretas Security007. Dalam laman itu, terdapat sejumlah kode yang disertakan tulisan “Your Files is Mine”. Ada juga foto nisan bertuliskan RIP KPK.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU/DHANANG DAVID ARITONANG/SHARON PATRICIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Laman Kementerian Dalam Negeri kembali diretas pada Minggu (22/9/2019) malam. Peretas tersebut mengatasnamakan Security007 yang menyebabkan laman tidak dapat diakses.
Pada laman Kementerian Dalam Negeri tersebut terdapat sejumlah kode yang disertakan tulisan “Your Files is Mine”. Ada juga foto nisan bertuliskan RIP KPK yang diambil saat ada aksi teatrikal upacara pemakaman KPK pada 17 September 2019. Hal itu ditujukan sebagai penolakan atas pengesahan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan telah berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Pengelola Aplikasi atau Teknologi Website. Sementara untuk konten dari laman, Humas Pusat Penerangan Kemendagri sedang berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta unit Cyber Kepolisian RI.
Ahli digital forensik Ruby Alamsyah membenarkan, hal itu merupakan peretasan yang dilakukan dengan teknik web defacement. Teknik tersebut mengubah tampilan depan situs untuk menunjukkan sikap peretas.
“Biasanya kalau web defacement tidak melakukan perusakan sistem, namun lebih kepada pernyataan pendapat dan pembuktian individu atau kelompok peretas tertentu agar dapat dikenal publik,” kata Ruby.
Sepanjang 2019, Ruby menyampaikan setidaknya laman resmi Kemendagri telah diretas sebanyak 13 kali. Baik oleh individu mapun kelompok peretas mengatasanamakan, antara lain Khatulistiwa, FiltyRoot, UnMask, dan Security007.
Ada pun laman-laman Kemendagri yang pernah teretas dengan teknik web defacement, yakni www.kemendagri.go.id, simple.setjen.kemendagri.go.id, ropeg.setjen.kemendagri.go.id, webropeg.setjen.kemendagri.go.id, webropeg.kemendagri.go.id, ulapeg.setjen.kemendagri.go.id, sso-takah.setjen.kemendagri.go.id, e-transisi.setjen.kemendagri.go.id, sso simpeg.setjen.kemendagri.go.id, slks.kemendagri.go.id, epeforma.setjen.kemendagri.go.id, dan jurnal.kemendagri.go.id.
Dengan melihat rekam jejak dari peretasan terhadap laman Kemendagri, Ruby menilai bahwa benar di beberapa titik tertentu pada web server yang dimiliki Kemendagri tersebut mudah diretas. Meski memang peretasan dengan teknik web defacement belum tentu merusak ataupun berhasil mendapatkan data penting.
Beberapa titik tertentu pada web server yang dimiliki Kemendagri tersebut mudah diretas.
Semestinya, apabila tim internal Kemendagri mengetahui secara cepat, dalam hitungan menit laman dapat segera pulih dan berfungsi seperti semula. Namun, Ruby menilai sepertinya mitigasi Kemendagri masih menggunakan teknik mematikan server sementara waktu.
“Teknik ini untuk menganalisa celah keamanan yang telah terjadi, menutup celah keamanan tersebut, dan mengaktifkan isi laman dengan data asli sebelum terjadinya peretasan dari berkas cadangan,” kata Ruby.
Juru Bicara BSSN Anton Setiawan mengatakan, penyebab terjadinya peretasan masih terus didalami. Saat ini, Deputi Penanggulangan BSSN pun akan berkoordinasi dengan unsur-unsur di Kemendagri.
“BSSN mengharapkan agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya melalui saluran yang resmi. Hindari cara-cara yang justru melanggar hukum dan bisa berakibat kontraproduktif,” kata Anton.
Secara terpisah, Sekjen Kominfo Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, Kominfo akan segera menindaklanjuti masalah peretasan ini. Menurut ia, Kominfo akan segera mencari tahu siapa yang meretas situs Kemendagri tersebut.
Sangat fatal akibatnya jika situs Kemendagri bisa diretas karena merupakan kementerian yang mengurus data-data kependudukan.
“Kasusnya hampir sama dengan tahun 2015, ketika situs revolusimental.go.id milik Kemenko PMK diretas. Peretasnya bisa kami ketahui dalam hitungan menit,” ujarnya.
Niken menyayangkan, peretas menyampaikan pendapat dengan cara yang salah, meskipun peretas tersebut membela KPK. Ia mengatakan, sangat fatal akibatnya jika situs Kemendagri bisa diretas karena merupakan kementerian yang mengurus data-data kependudukan.