Dua pengojek sepeda motor, yakni La Ode Alwi dan Midung, tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata di Jembatan Muara, Kampung Amnunggi, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (26/9/2019).
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dua pengojek sepeda motor, yakni La Ode Alwi dan Midung, tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata di Jembatan Muara, Kampung Amnunggi, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (26/9/2019). Keduanya dihadang saat melintas di daerah tersebut.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, Kamis sore, mengatakan, insiden itu terjadi pukul 12.30 WIT. ”Para pelaku langsung melarikan diri setelah menembak mati kedua korban. Warga setempat yang melihat kejadian ini segera melapor ke aparat Polsek Ilaga,” ujar Ahmad.
Saya mengimbau agar warga lebih berhati-hati dalam beraktivitas di luar rumah karena situasi keamanan di Puncak dan Puncak Jaya sangat rawan gangguan.
Ia menambahkan, aparat kepolisian telah mengevakuasi jenazah kedua korban ke Puskesmas Ilaga. Kabupaten Puncak masuk dalam wilayah hukum Polres Puncak Jaya. Di Puncak hanya terdapat markas polisi setingkat kepolisian sektor (polsek).
Kepala Polres Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Ary Purwanto, saat dihubungi, mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan insiden penembakan terhadap warga sipil kembali terjadi di Puncak. ”Saya mengimbau agar warga lebih berhati-hati dalam beraktivitas di luar rumah karena situasi keamanan di Puncak dan Puncak Jaya sangat rawan gangguan,” ujarnya.
Ia menyatakan, semua anggota polisi di Puncak dan Puncak Jaya setiap hari melaksanakan patroli keamanan. Hal itu untuk mengantisipasi serangan kelompok kriminal bersenjata.
”Setiap hari kami menerapkan kebijakan Siaga Satu di kedua daerah ini karena rawan konflik antarwarga dan teror dari kelompok kriminal bersenjata,” kata Ary.
Berdasarkan catatan Kompas, dari tahun 2018 hingga bulan ini, serangan kelompok kriminal separatis bersenjata di sejumlah daerah di Papua telah menyebabkan 45 korban jiwa. Korban tersebut warga sipil serta aparat keamanan TNI dan Polri.
Sangat sedih
Bupati Puncak Willem Wandik, saat dihubungi, membenarkan adanya insiden penembakan dua pengojek tersebut. Ia pun menyerahkan kasus tersebut kepada aparat hukum untuk menyelidikinya.
Ia berharap situasi di Puncak segera kondusif dan kejadian penembakan terhadap warga sipil tak terjadi lagi pada masa mendatang. ”Saya sangat sedih karena kasus penembakan warga sipil terus terjadi di wilayah ini. Apabila ini terus terjadi, aktivitas warga akan terganggu,” tutur Willem.
Peristiwa terakhir terjadi pada Selasa (17/9), saat tujuh warga tertembak dalam kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok kriminal bersenjata di Kampung Olenki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (17/9/2019). Tiga warga tewas dalam peristiwa itu, sementara empat orang lainnya luka-luka.