Kolaborasi Kompas Gramedia dan Perusahaan Berkontribusi bagi Masyarakat
›
Kolaborasi Kompas Gramedia dan...
Iklan
Kolaborasi Kompas Gramedia dan Perusahaan Berkontribusi bagi Masyarakat
Kolaborator yang bekerja sama dengan Kompas Gramedia mengakui ada dampak positif dari kerja sama. Dampak positif yang dihasilkan dinilai sesuai kepentingan dan cita-cita mereka, antara lain memberdayakan masyarakat.
Oleh
erika Kurnia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kompas Gramedia menggelar acara khusus untuk mengapresiasi perusahaan multi-industri dan pihak lain yang telah berkolaborasi dalam berbagai program karya jurnalistik dan sosial dalam acara bertajuk ”Anugerah Kolaborasi”, Jumat (27/9/2019). Kolaborasi yang terjalin selama ini terbukti berkontribusi positif bagi masyarakat, dalam bentuk edukasi, pengembangan minat, dan peningkatan aktivitas ekonomi.
CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama di Menara Kompas, Jakarta, Jumat, mengatakan, apresiasi diberikan kepada perusahaan atau pihak lain yang telah menjalin kerja sama dengan unit bisnis Kompas Gramedia.
”Lebih dari sekadar entitas bisnis, kami ingin memberi dampak positif bagi bangsa Indonesia. Namun, kami tidak tumbuh sendiri, relasi menjadi kawan terbaik karena kolaborasi menjadi napas kami,” tuturnya saat membuka acara.
Selama 56 tahun berdiri, Kompas Gramedia telah mengadakan banyak proyek yang bekerja sama dengan perusahaan multi-industri dan pihak lainnya. Untuk penghargaan ini, panitia menyeleksi 30 proyek nominasi, hingga akhirnya mendapatkan delapan nama kolaborator untuk enam proyek bersama KG.
Berapa proyek kolaborasi penerima Anugerah Kolaborasi, antara lain, adalah Ekspedisi Cincin Api (kolaborasi harian Kompas dengan PT Djarum), Kontan BeRl untuk Negeri (Kontan dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI), Liga KG U-14 (harian Kompas dengan Kacang Garuda, Panasonic Gobel, dan SKF Indonesia).
[caption id="attachment_10817502" align="alignnone" width="720"] Anggota Komite LKG dan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Mohammad Bakir (tiga kiri) bersama perwakilan pihak sponsor Kacang Garuda Fransiskus Jhonny (dua kiri) dan anggota Tim Pemandu Bakat Liga Kompas, Dede Sulaiman (kiri), meresmikan dimulainya Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2019-2020 di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2019). [/caption]
Kemudian, Jelajah Terumbu Karang (harian Kompas dengan BRI), Jaga Bhumi (Dyandra Promosindo dengan Yayasan Kebun Raya Indonesia), serta Borobudur Marathon (harian Kompas dengan Bank Jateng dan Yayasan Borobudur Marathon).
Direktur Komunikasi KG Rusdi Amral mengatakan, Anugerah Kolaborasi menitikberatkan pada makna kontribusi untuk Indonesia. Liga KG U-14, misalnya, berhasil mengirimkan bibit unggul di bidang persepakbolaan ke kancah internasional.
Lalu, Borobudur Marathon menjadi wisata olahraga terbesar yang mampu mengangkat budaya lokal dan keindahan alam di sekitar kawasan Borobudur, Jawa Tengah. Ada juga Ekspedisi Cincin Api berhasil mengulas sejarah dan pengetahuan lokal di 12 daerah, khususnya terkait bencana alam.
”Apresiasi ini mungkin bisa jadi pemantik bagi kita semua agar lebih banyak berkolaborasi untuk Indonesia,” ujarnya.
Berdayakan masyarakat
Kolaborator yang bekerja sama dengan KG mengakui adanya dampak positif dari kerja sama yang dilakukan. Dampak positif yang dihasilkan dinilai sesuai dengan kepentingan dan cita-cita mereka, antara lain untuk memberdayakan masyarakat.
Sekreataris Perusahaan BRI Hari Purnomo mengatakan, proyek Kontan BeRI untuk Negeri yang diadakan sejak 2010 hingga 2018 telah menggandeng 1.050 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di 7 kota di Indonesia.
”Proyek ini berupaya untuk terus memberikan pengetahuan kepada peserta mengenai pentingnya penetrasi pasar internasional, merancang strategi pemasaran dan desain produk yang menarik, serta merancang kampanye digital untuk mempersiapkan para pelaku UMKM dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN,” tuturnya.
Kolaborasi KG dalam kegiatan Borobudur Marathon sejak 2017 juga mampu memberdayakan masyarakat dan daerah. Pada 2018, misalnya, perputaran uang yang dihasilkan akibat ajang yang diikuti puluhan ribu pelari dalam sehari sekitar Rp 23 miliar.
”Tujuan awal saya bikin ajang ini agar berdampak bagi masyarakat sekitar kampung saya, seperti pengusaha homestay, penjual oleh-oleh, supir angkot, tukang pijat. Mereka semua kebagian rezeki dengan ajang ini,” kata Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An.