Tunggal putra U-19 Yonathan Ramlie menantang unggulan pertama di semifinal Kejuaraan Dunia Yunior Bulu Tangkis. Yonathan yang membaik performanya berusaha menjaga momentum untuk juara.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
KAZAN, JUMAT — Indonesia meloloskan satu-satunya wakil tunggal putra U-19, Yonathan Ramlie, di babak semifinal Kejuaraan Dunia Yunior Bulu Tangkis. Sementara Bobby Setiabudi disingkirkan unggulan pertama asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn, dengan skor 21-17, 16-21, 14-21. Yonathan berpeluang membalaskan kekalahan Bobby saat melawan Vitidsarn di semifinal, Sabtu (12/10/2019).
Dalam pertandingan yang bergulir di Kazan Gymnastic Centre, Kazan, Rusia, Jumat, 11 Oktober, Yonathan melaju setelah menaklukkan Shahyar Shaqeem (Malaysia) dengan skor 21-16, 17-21, 21-19.
”Saya tidak menyangka bisa ke semifinal karena dari awal tahun prestasi saya kurang bagus, selalu kalah di babak awal. Sekarang bisa masuk semifinal, mudah-mudahan hasilnya bisa lebih baik lagi,” ujar Yonathan.
Tahun ini, Yonathan baru sekali menjalani laga final, yaitu di Malaysia Yunior International Challenge. Ketika itu, Yonathan kalah dari Bobby, 20-22, 16-21. Sementara Bobby sudah menjalani empat laga final, termasuk di Pembangunan Jaya Raya International Challenge 2019.
Performa Yonathan di Kazan sebenarnya cukup meyakinkan. Pada babak kelima, dia bahkan membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan ketiga asal China, Liu Liang, dengan skor 14-21, 21-19, 22-20. Hasil itu membuat Yonathan berjuang untuk tampil maksimal di perempat final.
Untuk menghadapi Vitidsarn di semifinal, Yonathan menilai, dirinya harus bisa bermain lebih berani dan lebih tahan untuk merebut poin. Berdasarkan statistik, Vitidsarn lebih diunggulkan. Sepanjang tahun ini, tunggal putra Thailand itu sudah menjalani tujuh laga final pada sektor tunggal putra dan ganda campuran. Vitidsarn merebut lima gelar juara tunggal putra, termasuk di Kejuaraan Asia Yunior, Juli lalu.
Sementara itu, dua tunggal putri Indonesia tersingkir. Putri Kusuma Wardani kalah dari wakil Jepang, Riko Gunji, 12-21, 12-21. Sementara Stephani Widjaja kalah dari Zhou Meng (China), 7-21, 11-21.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan, Putri termasuk salah satu atlet potensial yang diharapkan bisa berprestasi dan menjadi andalan Indonesia untuk beberapa tahun yang akan datang. ”Kami terus mengingatkan untuk tetap semangat, mau kerja keras, dan tidak cepat puas dengan hasil yang didapatkan saat ini,” kata Susy, dikutip dari laman PBSI.
Di sektor ganda putri, dua dari tiga wakil Indonesia di perempat final sudah terhenti. Unggulan pertama, Nita Violina Marwah/Putri Syaikah, kalah dari Kaho Osawa/Hinata Suzuki (Jepang), 16-21, 19-21. Melani Mamahit/Tryola Nadia dikalahkan Li Yi Jing/Luo Xu Min (China), 13-21, 13-21.
”Kami kecewa sekali karena sudah berharap bisa mendapatkan gelar. Kenyataannya, kami bahkan tidak bisa masuk ke semifinal. Masih banyak yang perlu diperbaiki, baik teknik maupun nonteknik, harus lebih dimatangkan lagi,” kata Nita.
Adapun Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melaju ke semifinal setelah mengalahkan Atsumi Miyazaki/Chichiro Uchiyama (Jepang) dalam laga ketat, 24-22, 17-21, 21-17. Di semifinal, Febriana/Amalia akan melawan wakil China, Li Yi Jing/Luo Xu Min.
Indonesia masih menaruh harapan juara pada ganda campuran unggulan pertama, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil. Mereka ke semifinal setelah mengalahkan Lui Chun Wai/Leung Sze Lok (China), 22-21, 21-11.