logo Kompas.id
Pangan Nusantara
Iklan

Pangan Nusantara

Keragaman hayati adalah kado alam terbesar di negeri ini, tetapi kerap dipandang sebelah mata. Beragam sumber pangan utama yang membentuk kekayaan budaya kuliner kita diseragamkan menjadi beras dan, belakangan, gandum.

Oleh
Ahmad Arif
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vuy84XE9a-cbIyIxM04_Hg16IdQ=/1024x1280/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20181016-mkp-SS-Keragaman-Pangan-Nusantara-mumed_1539691523.png

Keragaman hayati merupakan kado alam terbesar di negeri ini, tetapi kerap dipandang sebelah mata. Beragam sumber pangan utama yang membentuk kekayaan budaya kuliner kita telah diseragamkan menjadi beras dan, belakangan, gandum. Penyeragaman pangan itu, selain berdampak buruk bagi lingkungan dan ekonomi, juga merongrong kesehatan tubuh kita.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), porsi beras dalam memenuhi pangan pokok masyarakat hanya 53,5 persen pada 1954, sisanya dipenuhi dari ubi kayu 22,26 persen, jagung 18,9 persen, dan umbi-umbian 4,99 persen. Pada 1981, beras menempati porsi 81,1 persen, ubi kayu 10,02 persen, dan jagung 7,82 persen. Pada 1999, konsumsi ubi kayu tinggal 8,83 persen dan jagung 3,1 persen, dan kini nyaris hilang sebagai sumber pangan utama masyarakat.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000