Wali Kota Medan Ditangkap, Akhyar Minta Pelayanan Publik Berjalan seperti Biasa
›
Wali Kota Medan Ditangkap,...
Iklan
Wali Kota Medan Ditangkap, Akhyar Minta Pelayanan Publik Berjalan seperti Biasa
Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyatakan pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota Medan tetap berjalan meskipun Wali Kota Medan Dzulmi Eldin ditangkap KPK. Akhyar belum menerima informasi resmi dari KPK.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyatakan, pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota Medan tetap berjalan meskipun Wali Kota Medan Dzulmi Eldin ditangkap KPK. Akhyar belum menerima informasi resmi dari KPK. Namun, sejumlah ruangan di Kantor Wali Kota dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan telah disegel KPK.
”Kami akan konsolidasi dulu. Yang penting seluruh pelayanan ke masyarakat tetap berjalan dengan baik,” kata Akhyar, saat memberikan keterangan di Kantor Wali Kota Medan, Rabu (16/10/2019).
Pantuan Kompas, aktivitas di Kantor Wali Kota Medan tetap berjalan normal. Sejumlah pejabat seperti Sekretaris Daerah Kota Medan Wirya Al Rahman, beberapa kepala dinas, dan asisten pemerintahan tampak datang ke kantor itu. Para pegawai dan personel satuan polisi pamong praja juga bertugas di kantor itu.
Akhyar mengatakan, telah meminta kepada seluruh aparatur sipil negara di Pemkot Medan baik di tingkat kelurahan, kecamatan, dan perangkat daerah, untuk tetap melaksanakan pelayanan publik seperti biasa. ”Imbauan kepada pegawai, hindari pelanggaran hukum,” katanya.
Akhyar menyebutkan, ada beberapa ruangan di Kantor Wali Kota Medan yang disegel KPK, seperti ruangan wali kota dan subbagian protokol. Namun, Akhyar belum mendapatkan konfirmasi resmi dari KPK mengenai penangkapan Eldin dan sejumlah pejabat Pemkot Medan itu. ”Mengenai apa dan siapa kami belum dapat konfirmasi dari KPK. Hanya terima informasi dari media,” katanya.
Meski operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Medan sudah dilakukan sejak Selasa malam, Akhyar mengaku baru tahu pada Rabu pagi. ”Saya tahu baru tadi pagi dari media waktu menghadiri acara Lustrum XII Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara,” katanya.
NL, pegawai di Sekretariat Daerah Pemkot Medan, terkejut mendengar kabar Wali Kota Medan ditangkap KPK. Mereka masih melihat Eldin beraktivitas di kantor beberapa hari terakhir. ”Waktu masuk kerja tadi pagi, suasana kerja masih seperti biasa. Namun, kami semua terkejut ketika beredar kabar di media, Pak Wali ditangkap KPK,” katanya.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pihaknya menangkap tujuh orang dalam OTT di Medan. Selain wali kota Medan, ada juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Isya Ansari, ajudan wali kota, pegawai protokol, dan swasta. OTT itu dilakukan pada Selasa malam hingga Rabu dini hari.
Penyidik KPK menyita uang Rp 200 juta yang diduga setoran dari organisasi perangkat daerah kepada wali kota. Praktik setoran itu diduga sudah berlangsung cukup lama.
Penyidik KPK menyita uang Rp 200 juta yang diduga setoran dari organisasi perangkat daerah kepada wali kota. Praktik setoran itu diduga sudah berlangsung cukup lama. Tim masih terus mendalami lebih lanjut.
Wali Kota Medan telah dibawa ke Jakarta dan tiba di Kantor KPK sekitar pukul 10.50. Eldin tiba di gedung KPK mengenakan kemeja putih dan jaket loreng hitam abu-abu. Sementara beberapa orang lainnya yang juga ditangkap KPK masih diperiksa di Polrestabes Medan. Mereka nantinya juga akan diterbangkan ke Jakarta.