Ratusan Peluru Aktif Dibuang ke Selokan di Yogyakarta
›
Ratusan Peluru Aktif Dibuang...
Iklan
Ratusan Peluru Aktif Dibuang ke Selokan di Yogyakarta
Sebanyak 119 peluru, diduga berjenis FN, ditemukan di proyek saluran air atau selokan di Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta, Kamis (17/10/2019).
Oleh
NINO CITRA
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 119 peluru, diduga berjenis FN, ditemukan di proyek saluran air atau selokan di Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta, Kamis (17/10/2019). Peluru itu diduga dibuang pemiliknya. Motif tindakan tersebut belum diketahui.
Orang yang pertama kali melihat peluru itu adalah Sujono (30). Ia merupakan pekerja proyek saluran air tersebut. Ratusan peluru itu dilihatnya sewaktu ia akan mulai bekerja sekitar pukul 09.00. Peluru tersebut ditemukan dalam kondisi tersebar di selokan yang tertutup aspal pada bagian atasnya. Itu membuat selokan tampak seperti gorong-gorong kecil.
”Saya baru mau mulai bekerja. Waktu itu, pas mau menata batu bata. Terus, menengok ke arah selatan di bagian selokan ada peluru-peluru itu. Awalnya saya kira mainan, tapi ternyata kok agak berat,” kata Sujono.
Lalu, Sujono memberitahukan temuan tersebut kepada Ketua RT 061 RW 012 Kelurahan Ngampilan Hendra Tantular (60). Kejadian itu segera dilaporkan kepada aparat kepolisian dari Kepolisian Sektor (Polsek) Ngampilan agar segera bisa ditangani.
Hendra terkejut dengan adanya penemuan peluru tersebut. Kejadian serupa belum pernah terjadi sebelumnya. ”Ini baru pertama kali. Kaget juga ada seperti ini,” katanya.
Kepala Polsek Ngampilan Ajun Komisaris Hendro Wahyono mengatakan, peluru itu diduga dibuang oleh pemiliknya, Rabu malam atau Kamis dini hari. Sebab, hingga pukul 22.00, Rabu malam, beberapa pekerja masih mengerjakan proyek tersebut. Namun, mereka tidak melihat adanya sebaran peluru itu.
”Yang membuang, kami tidak tahu siapa. Yang jelas, kami menemukan 119 peluru itu,” kata Hendro.
Hendro menyampaikan, pihaknya berusaha mencari siapa pihak yang membuang peluru tersebut. Langkah yang dilakukan adalah mencari rekaman kamera pemantau (CCTV). Belum ditemukan rekaman gambar dari lokasi terdekat tempat penemuan peluru.
”Kami harap ada titik terang. Kalau CCTV-nya ada, akan sangat membantu. Namun, kami belum menemukan CCTV di sekitar lokasi ini,” kata Hendro.
Semua peluru yang dibuang ke selokan itu berhasil diambil dalam kurun waktu 30 menit. Hal tersebut dikerjakan oleh Tim Penjinak Bom, Gegana, Brigadir Mobil, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Jibom Gegana Brimob Polda DIY).
Yang membuang, kami tidak tahu siapa. Yang jelas, kami menemukan 119 peluru itu.
Pembantu Unit Gegana Brimob Polda DIY Inspektur Dua Maryono menjelaskan, peluru yang ditemukan itu berkaliber 9 milimeter. Ia merasa tidak ada kesulitan berarti dalam mengambil peluru-peluru tersebut. Hanya saja peluru itu berada dalam kondisi tersebar.
”Itu terletak di pintu air. Ada juga yang agak masuk di dalam gorong-gorong saluran air itu. Kami harus menggunakan stik untuk mengambil peluru-peluru yang tercecer,” ujar Maryono.
Maryono menambahkan, peluru itu merupakan peluru bekas. Usianya diperkirakan sekitar empat tahun. Bahan peluru itu terbuat dari kuningan. Selain itu, peluru juga masih bisa digunakan atau masih aktif.