Dua Sekretaris di Kabinet Kerja Jokowi
Mereka yang menjabat sebagai menteri sekretaris negara dan sekretaris kabinet minimal dikenal baik oleh presiden. Apa keistimewaan jabatan ini sehingga diisi oleh mereka yang benar-benar dikenal oleh sang presiden?
Jabatan sekretaris dalam sebuah organisasi sering dikaitkan dengan posisi yang diisi oleh perempuan. Akan tetapi, ketika ditambah dengan kata lain sehingga menjadi menteri sekretaris, sekretaris negara, sekretaris jenderal, sekretaris eksektutif, ataupun sekretaris daerah, jabatan tersebut lebih banyak diisi laki-laki. Demikian pula dengan jabatan menteri sekretaris negara dan sekretaris kabinet di Indonesia yang selalu diisi oleh laki-laki.
Selain selalu dijabat oleh laki-laki, mereka yang menjabat sebagai menteri sekretaris negara dan sekretaris kabinet selalu memiliki kedekatan personal dengan presiden, minimal dikenal baik oleh presiden. Sebut saja sebagai contoh, Menteri Sekretaris Negara Ali Rahman, Bondan Gunawan, dan Djohan Effendi pada era Presiden Abdurrahman Wahid.
Contoh lain dapat dilihat pada Sekretaris Negara/Sekretaris Kabinet Bambang Kesowo di era Presiden Megawati Soekarnoputri. Bambang sudah menjadi sekretaris sejak Megawati menjadi Wakil Presiden kemudian terus diminta menjadi sekretaris negara/kabinet dalam Kabinet Gotong Royong.
Apa keistimewaan jabatan ini sehingga diisi oleh mereka yang benar-benar dikenal oleh sang presiden?
Kepercayaan
Dari asal katanya, sekretaris berasal dari bahasa latin secretarius yang berarti pejabat yang dapat dipercaya. Kata secretarius sendiri berasal dari kata secretum yang berarti rahasia atau sesuatu yang disembunyikan. Dari asal katanya, seorang sekretaris merupakan orang yang dapat dipercaya karena memegang rahasia dari jabatannya.
Oleh karena memegang rahasia, posisi sekretaris perlu diisi oleh orang yang dapat dipercaya atasannya. Inilah posisi khas seorang sekretaris yang tidak didapatkan oleh orang di posisi atau jabatan lain.
Baca juga: Kabinet Mulai Tergambar
Dalam nomenklatur Kabinet Kerja Jokowi (2014-2019), terdapat dua sekretaris, yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Kedekatan karena tugas dan fungsinya membuat seorang menteri sekretaris negara ataupun sekretaris kabinet mengetahui banyak hal, termasuk berbagai rahasia negara dan pejabat negara.
Karena memiliki prinsip kerja yang hampir sama, yakni mendukung tugas presiden dan wakil presiden di bidang kesekretariatan, jabatan menteri sekretaris negara dan sekretaris kabinet sering dirangkap.
Menteri dan pejabat setingkat menteri tersebut bekerja langsung untuk mendukung kegiatan presiden dan wakil presiden. Oleh karena itu, publik sering melihat kehadiran kedua pejabat tersebut dalam satu frame dengan presiden di berbagai kegiatan resmi kenegaraan.
Keistimewaan jabatan kedua pejabat di atas berbeda dari posisi strategis tiga menteri yang sering dijuluki sebagai ”Triumverat”, yakni menteri luar negeri, menteri dalam negeri, dan menteri pertahanan, karena diatur dalam UUD 1945.
Dalam pasal 8 UUD 1945 Ayat (3) disebutkan, ”Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, pelaksana tugas kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan”.
Dengan aturan tersebut, posisi menteri luar negeri, menteri dalam negeri, dan menteri pertahanan dianggap strategis karena dapat menggantikan tugas kepresidenan. Artinya, posisi ketiga menteri tersebut dianggap mencukupi dan mendasar dalam sebuah pemerintahan untuk menggantikan tugas kepresidenan.
Tanpa harus membandingkan mana yang lebih strategis, posisi menteri sekretaris negara dan sekretaris kabinet memiliki keistimewaannya tersendiri justru karena memiliki nuansa kepercayaan yang lebih kental. Banyak rahasia negara, rahasia presiden, rahasia menteri-menteri lain yang perlu dijaga oleh pengampu jabatan menteri sekretaris negara dan sekretaris kabinet.
Dapat dibedakan
Walaupun terdapat kesamaan fungsi dalam bidang kesekretariatan, tugas yang diemban oleh sekretariat negara dan sekretariat kabinet dapat dibedakan sesuai tugas dan fungsi lembaga.
Kementerian Sekretariat Negara merupakan kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden. Kementerian ini bertugas untuk menyelenggarakan dukungan teknis dan administratif serta analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara. Semua itu dilakukan untuk membantu presiden dan wakil presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Tugas tersebut dapat dilihat dari indikator kinerja Kementerian Sekretariat Negara yang ditetapkan. Pertama, dalam hal hasil dukungan teknis, administrasi, dan analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara yang berkualitas kepada presiden dan wakil presiden. Kedua, pelayanan kerumahtanggaan dan keprotokolan yang berkualitas kepada presiden dan wakil presiden.
Di sisi lain, Sekretariat Kabinet juga merupakan lembaga yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden. Bedanya, lembaga ini bertugas memberi dukungan pengelolaan manajemen kabinet kepada presiden dan wakil presiden dalam penyelenggaraan pemerintah.
Secara praktis, kinerja Sekretariat Kabinet dapat dilihat dari sasaran kinerjanya. Pertama, terwujudnya rekomendasi kebijakan yang berkualitas, yaitu hingga dapat dimanfaatkan. Kedua, terwujudnya pengelolaan persidangan kabinet yang berkualitas, yaitu memuaskan peserta sidang.
Sering disamakan
Karena memiliki prinsip kerja yang hampir sama, yakni mendukung tugas presiden dan wakil presiden di bidang kesekretariatan, jabatan menteri sekretaris negara dan sekretaris kabinet sering dirangkap.
Di awal reformasi, jabatan menteri sekretaris negara merangkap tugas sebagai sekretaris kabinet dengan sebutan menteri segara sekretaris negara/sekretaris kabinet. Rangkap jabatan ini masih dialami oleh Akbar Tandjung dan Muladi di Kabinet Reformasi Pembangunan pada era BJ Habibie serta Bambang Kesowo di Kabinet Gotong Royong pada era Megawati Soekarnoputri.
Selain rangkap jabatan, sebutan ”menteri” bagi sekretaris negara juga merupakan hal yang berganti-ganti.
Pada era Orde Baru, jabatan ini disebut sebagai sekretaris negara kemudian diganti menjadi menteri negara/sekretaris negara. Pada era Reformasi, pada zaman Gus Dur, jabatan ini kembali disebut sebagai sekretaris negara, tanpa embel-embel menteri. Pada Kabinet Indonesia Bersatu pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebutan menteri sekretaris negara digunakan hingga saat ini.
Di sisi lain, jabatan sekretaris kabinet lebih lebih konsisten dalam hal penamaan. Di luar jabatan yang dirangkap dengan sekretaris negara, nama jabatan ini konsisten dengan sekretaris kabinet. Perkecualian terdapat pada zaman Kabinet Persatuan Nasional pada era Gus Dur dengan sebutan Kepala Sekretariat Negara yang dijabat oleh Marsilam Simandjuntak.
Sekretaris
Sebutan sekretaris, secretary, di pemerintahan AS dan Inggris menunjuk pada makna yang lebih umum. Akan tetapi, ada perbedaan penggunaan di kedua negara tersebut.
Di AS, sebutan secretary berarti pejabat yang mengepalai sebuah departemen yang ditunjuk oleh presiden serta tidak masuk dalam kelompok pembuat undang-undang (parlemen).
Sebutan tersebut, dalam kabinet Presiden Donald Trump digunakan dalam menyebut menteri-menterinya, antara lain Secretary of State Mike Pompeo, Secretary of Defense Mark Esper, Secretary of Education Elisabeth Prince DeVos, Secretary of Health and Human Services Alex Azar, Sr, Secretary of Labor Eugene Scalia, Secretary of Transportation Elaine L Chao, maupun Secretary of the Treasury Steven T Mnuchin.
Oleh karena memegang rahasia, posisi sekretaris perlu diisi oleh orang yang dapat dipercaya oleh atasannya. Inilah posisi khas seorang sekretaris yang tidak didapatkan oleh orang di posisi atau jabatan lain.
Adapun di Inggris, sebutan secretary, lebih tepatnya sebutan secretary of state merupakan penamaan terhadap menteri, yang juga merupakan anggota parlemen, yang mengepalai sebuah departemen di pemerintahan.
Dalam kabinet Perdana Menteri Boris Johnson, sebutan secretary of state ini digunakan antara lain pada Secretary of State for Foreign and Commonwealth Affairs Dominic Raab, Secretary of State for Defence Ben Wallace, Secretary of State for Health and Social Care Matt Hancock, dan Secretary of State for Housing Robert Jenrick.
Dengan banyaknya variasi penamaan, pernah dirangkap, hingga perbedaan penggunaan nama di luar negeri, jabatan menteri sekretaris negara ataupun sekretaris memang dapat membuat bingung.
Akan tetapi, mengutip pidato pelantikan Presiden Joko Widodo, Minggu (20/10/2019), dalam hal pemerintahan, ”Yang utama itu bukan prosesnya, yang utama itu hasilnya.” Membedakan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Negara dapat dilihat dari hasilnya.
Kementerian Sekretariat Negara fokus pada kualitas dukungan teknis, administrasi, dan analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara serta kualitas pelayanan kerumahtanggaan dan keprotokolan. Adapun Sekretariat Kabinet fokus pada kualitas rekomendasi kebijakan dan kepuasan pengelolaan persidangan kabinet.
Yang menjadi ukuran pertama-tama adalah kepuasan pelanggan, yakni presiden dan wakil presiden yang dilayani.
Apabila kedua jabatan sekretaris dalam kabinet Jokowi ini akhirnya diganti, bisa jadi sang presiden tidak puas dengan pelayanan yang selama ini diberikan. Namun, bisa juga semata karena diperlukan sebuah penyegaran.
Yang pasti, jabatan ini membutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari presiden. Berbahagialah mereka yang dipercaya oleh Presiden! (LITBANG KOMPAS)