Gaikindo Fokus pada Perkenalan Teknologi dan Edukasi di Daerah
›
Gaikindo Fokus pada Perkenalan...
Iklan
Gaikindo Fokus pada Perkenalan Teknologi dan Edukasi di Daerah
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Medan 2019 diharapkan bisa menjadi media edukasi dan perkenalan teknologi kepada masyarakat.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Gaikindo Indonesia International Auto Show Medan 2019 diharapkan bisa menjadi media edukasi dan perkenalan teknologi kepada masyarakat. Pameran otomotif yang diselenggarakan di Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Medan, Rabu sampai Minggu (23-27/10/2019), itu juga didorong untuk meningkatkan penjualan di daerah.
”Penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Medan 2019 kami harapkan bisa mendorong pertumbuhan industri otomotif sebagai sarana belajar kewirausahaan otomotif dan pendorong investasi di Sumut,” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat membuka GIIAS Medan 2019.
Pembukaan GIIAS Medan 2019 dihadiri Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi dan Kepala Sub Direktorat Uji Tipe Kendaraan Bermotor Kementerian Perhubungan Dewanto Purnacandra.
Edy mengatakan, penjualan mobil di Sumut termasuk tinggi dengan angka sekitar 3.000 unit per bulan. Sumut merupakan yang tertinggi ketujuh secara nasional setelah Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, dan Bali. ”Beberapa tahun ke depan, penjualan mobil di Sumut saya harapkan bisa masuk tiga besar,” kata Edy.
Edy mengatakan, industri otomotif di Sumut masih menggarap sektor penjualan saja. Sementara pabrik-pabrik mobil masih berpusat di Jakarta dan Jawa Barat. Ia pun berharap, pabrik otomotif nantinya bisa didirikan di Sumut seiring dengan meningkatnya penjualan kendaraan bermotor di Sumut dan beberapa provinsi tetangga.
Saya pikir, Sumut cocok untuk pengembangan industri otomotif. (Edy Rahmayadi)
”Kami punya Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei seluas 2.000 hektar di Kabupaten Simalungun yang didukung Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung. Saya pikir, Sumut cocok untuk pengembangan industri otomotif,” kata Edy.
Ketua III Gaikindo Rizwan Alamsjah mengatakan, GIIAS di Medan diharapkan bisa membesarkan industri otomotif di Sumut. GIIAS di Medan merupakan penutup rangkaian GIIAS The Series 2019 yang sebelumnya telah dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
”Pameran otomotif ini akan menampilkan delapan merek kendaraan ternama, yaitu DFSK, Honda, Lexus, Mitsubishi Motors, Renault, Toyota, Wuling, dan VW,” kata Rizwan.
Rizwan mengatakan, tujuan utama penyelenggaraan GIIAS Medan adalah untuk edukasi masyarakat, kewirausahaan di bidang otomotif, dan perkenalan teknologi otomotif. Karena itu, mereka tidak mematok target jumlah kunjungan dan transaksi selama pameran.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, GIIAS juga untuk memperkenalkan kendaraan listrik di Medan. Beberapa agen pemegang merek memamerkan produk mobil listriknya dalam ajang tersebut.
Menurut Kukuh, pemasaran mobil listrik di Indonesia saat ini masih pada tahap perkenalan kepada masyarakat. Respons pasar terhadap mobil listrik pun dinilai masih sangat jauh dari harapan. Produsen mobil listrik juga masih terus melakukan penyesuaian agar bisa diterima pasar.
”Kendala pengembangan mobil listrik yang paling besar adalah harganya yang masih tinggi berkisar Rp 500 juta-Rp 700 juta per unit. Produsen terus melakukan pengembangan agar bisa menghasilkan mobil dengan kualitas lebih baik dan harga yang lebih terjangkau,” katanya.
Direktur Penjualan dan Marketing PT Sokonindo Automobile Alex Pan mengatakan, mereka memanfaatkan GIIAS untuk memperkenalkan mobil listrik DFSK Glory E3 di Sumatera Utara. ”Kami ingin mendekatkan mobil listrik kepada masyarakat di Medan. Kalau soal harga memang belum kami umumkan,” katanya.
Alex mengatakan, pasar mobil listrik akan mereka garap dengan serius. Mereka juga akan meluncurkan beberapa jenis produk, seperti mobil kota, minibus, dan bus antarkota. Produk-produk itu diluncurkan secara resmi ke pasar pada tahun 2020. Mereka masih terus mengumpulkan masukan dari masyarakat untuk penyempurnaan produk.