Dukungan Badan Usaha Milik Negara akan sangat berarti untuk membangun prestasi olahraga nasional. Kerja sama antar pemangku kepentingan menjadi kunci.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Badan Usaha Milik Negara akan digerakkan mendukung prestasi olahraga nasional, misalnya dalam bentuk dana tanggung jawab sosial perusahaan. Hal itu diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir dalam serah terima jabatan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Senin (4/11/2019).
Erick mengatakan, membangun prestasi olahraga nasional memerlukan sinergi antar pemangku kebijakan. ”Sebagai Menteri BUMN saya akan memberikan sumbangsih kepada dunia olahraga, apalagi apabila ada arahan dari Presiden, akan saya laksanakan sebaik-baiknya,” ujar Ketua KOI 2015-2019 itu.
Erick dan Muddai Madang menyerahkan jabatan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum KOI periode 2019-2023 kepada Raja Sapta Oktohari dan Warih Sadono. Serah terima jabatan disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman.
Erick menuturkan, sejauh ini Presiden Joko Widodo baru memberi perintah untuk mendukung tim nasional sepak bola. Namun, selanjutnya bukan tidak mungkin membantu cabang olahraga lain serta meningkatkan fasilitas kompleks olahraga Gelora Bung Karno, Jakarta. ”Tetapi, saya tidak mau berjanji terlalu jauh sebelum diberi kesempatan bekerja keras selama tiga bulan ini untuk BUMN,” ujarnya.
Mantan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 itu menjelaskan, tantangan dunia olahraga semakin berat karena banyak ajang olahraga yang menanti. Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, diikuti Piala Dunia Basket 2023. Indonesia juga mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Sebagai tuan rumah, Indonesia dituntut tidak hanya dapat menyelenggarakan ajang tingkat dunia. Tetapi, ia berharap atlet negara ini dapat mengukir prestasi. Oleh karena itu, kerja sama antar pemangku kebijakan sangat penting untuk membangun iklim olahraga yang kondusif.
Zainudin Amali sepakat, BUMN diperlukan untuk membangun olahraga. Namun, bentuk kerja sama itu perlu diformulasikan lagi. ”Kerja sama seperti apa, kami belum tahu karena harus duduk bersama membicarakan ini. Apakah dana tanggung jawab sosial perusahaan memungkinkan atau tidak, harus dilihat aturannya. Dukungan yang paling memungkinkan melalui sponsorship kepada cabang olahraga berprestasi atau cabang yang perlu didorong,” ujarnya.
Beruntung
Ketua KOI Periode 2019-2023 Raja Sapta Oktohari menuturkan, dirinya beruntung karena Kabinet Indonesia Maju terdiri atas orang-orang yang mencintai olahraga. Selain Menpora Zainudin Amali dan Menteri BUMN Erick Thohir, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama yang berpengalaman sebagai Direktur Kreatif Pesta Pembukaan Asian Games 2018 dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang suka olahraga.
”Dengan komposisi seperti ini kita bisa bekerja sama untuk mengibarkan bendera merah putih di sebanyak-banyaknya kejuaraan internasional. Sinergi juga penting untuk menyelenggarakan event olahraga internasional,” kata Okto.
Okto menjelaskan KOI dan KONI juga sudah sepakat untuk sama-sama membangun prestasi olahraga. ”Kami memang dua kepala berbeda, tetapi kami punya tujuan yang sama membangun olahraga. Kami harap tidak ada lagi yang mengadu-adu antara NOC Indonesia dan KONI,” ujarnya.
Kemarin, Okto mengumumkan pengurus NOC Indonesia di bawah kepemimpinannya. Bertindak sebagai Sekjen adalah mantan asisten manajer timnas U-23 pada SEA Games 2017, Ferry Yuniarto Kono. Wakil Sekjen terdiri dari Harry Warganegara, Wijaya Mithuna Neoradi, Josephine Tampubolon. Pengusaha Richard Sosrodjojo dipilih sebagai bendahara NOC Indonesia.