Tangerang Selatan Ganti Ijazah Warga yang Rusak akibat Banjir
Pemerintah Kota Tangerang Selatan memberikan layanan khusus berupa penggantian ijazah yang rusak atau hilang akibat banjir. Layanan ini diberikan secara gratis.
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang Selatan memberikan layanan khusus berupa penggantian ijazah yang rusak atau hilang akibat banjir. Layanan ini diberikan secara gratis.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan Taryono, dalam siaran pers di situs resmi Pemkot Tangerang Selatan, Selasa (14/1/2020), menjelaskan, masyarakat yang ingin mengajukan permohonan penggantian ijazah yang rusak bisa mengakses layanan ini dengan dua cara.
Pertama, warga menghubungi layanan call center 112 untuk melaporkan kerusakan atau kehilangan ijazah dan meminta layanan ini.
Kedua, warga juga dapat menghubungi sekolah terkait untuk meminta dibuatkan surat keterangan pengganti ijazah. Pihak sekolah akan membantu pendataan pemilik ijazah rusak atau hilang ini.
Layanan terhadap dokumen yang rusak juga dilakukan pemerintah daerah di sejumlah daerah terdampak banjir awal tahun ini.
Di DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta memberikan layanan gratis restorasi atau perbaikan fisik arsip penting warga yang terdampak banjir. Sampai Minggu (12/1/2020), tercatat 137 warga mengakses layanan tersebut di total lima wilayah kota administrasi dengan jumlah dokumen mencapai 2.608 lembar.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta Wahyu Haryadi, Senin, mengatakan, layanan restorasi bisa diberikan pada dokumen-dokumen non-kependudukan, antara lain ijazah sekolah, sertifikat tanah, dan akta nikah.
Sementara dokumen kependudukan yang rusak atau hilang seperti akta kelahiran, kartu identitas anak (KIA), kartu tanda penduduk (KTP), dan kartu keluarga (KK), diurus oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan juga menyediakan seragam gratis untuk siswa yang tidak memiliki seragam akibat banjir. Dinas juga menyediakan penggantian alat sekolah lain yang rusak.
”Sesuai instruksi dari Wali Kota Airin (Airin Rachmi Diany), kami upayakan agar kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan. Terkait kebutuhan siswa harus segera ditangani,” ujar Taryono.
Siswa yang membutuhkan seragam atau alat tulis diminta melapor ke sekolah. Pihak sekolah akan meneruskan ke Disdikbud Tangerang Selatan.
Pada 1 Januari, banjir yang melanda Kota Tangerang Selatan telah merendam sejumlah permukiman warga dengan ketinggian air mulai dari 50 sentimeter hingga 1 meter lebih.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, empat orang meninggal di Tangerang Selatan akibat banjir awal tahun 2020. Selain itu, banjir berdampak terhadap 65.000 orang di kota ini.
Perbaiki turap
Dinas Pekerjaan Umum Tangerang Selatan juga memperbaiki sembilan turap atau tanggul yang jebol pascabanjir 1 Januari 2020.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel Aries Kurniawan menjelaskan, pihaknya membersihkan puing dan melaksanakan pekerjaan struktur.
”Tim PU sudah melakukan survei dan kami akan merencanakan gambar serta rancangan anggaran biaya (RAB)-nya,” kata Aries, seperti dikutip dari situs Pemkot Tangsel.
Aries mengatakan, untuk perbaikan turap yang jebol akan menggunakan anggaran murni 2020 dengan melakukan penggeseran anggaran pemeliharaan untuk tanggap darurat pascabanjir. Sedangkan untuk turap yang menjadi kewenangan pusat, pihak PU melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
”Untuk tanggul atau turap sungai yang jebol ada 9 titik, terdiri dari 4 titik wewenang pusat (turap Villa Mutiara, Villa Pamulang, Graha Mas, dan Permata Pamulang) serta 5 titik kewenangan pemkot (Kampung Bulak, Maharta, Nerada, Pondok Pucung, dan Puri Bintaro Indah),” kata Aries.