Kapasitas Saluran Air Tak Memadai Picu Genangan di RSCM
Pihak RSCM memastikan tidak ada masalah dengan sistem drainase di sekitar RSCM. Limbah radioaktif juga dijamin tidak masuk ke air. Gangguan hanya di saluran di sekitar ruang radioaktif sehingga memicu luapan.
Oleh
J GALUH BIMANTARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Genangan air timbul pada Minggu (23/2/2020) dini hari di departemen radiologi dan sekitarnya di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Jakarta Pusat. Kapasitas tampung saluran pembuangan air yang tidak memadai di taman pada area terdampak ditengarai sebagai pemicu.
”Setelah kami cek, ternyata memang daya tampung (saluran pembuangan) taman yang dekat dengan ruangan radiologi. Karena tidak tertampung, kemudian air melimpah ke ruangan itu,” ucap Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta Satriadi Gunawan seusai meninjau kondisi setelah air merendam Departemen Radiologi RSCM, Minggu siang.
Menurut Satriadi, kapasitas saluran pembuangan air di taman dekat departemen radiologi perlu ditingkatkan, tetapi untuk teknisnya, ia menyerahkan hal itu pada pihak rumah sakit. Sebenarnya terdapat pompa di RSCM untuk mempercepat air masuk ke tempat pembuangan, tetapi daya tampung bak kontrol saluran air di area taman tidak sepadan dengan debit air dari derasnya hujan pada Sabtu hingga Minggu dini hari.
DPKP DKI membantu antisipasi darurat agar genangan serupa tidak muncul lagi saat hujan lebat mengguyur lagi nantinya dalam jangka pendek. Satriadi mengatakan, pihaknya menempatkan satu pompa air portabel beserta selang-selangnya untuk rekayasa penyaluran air buangan di lokasi sehingga kapasitas bisa memadai.
Selama masih ada potensi hujan berintensitas lebat turun di Jakarta, pompa belum bakal ditarik. ”Kami sudah melatih mereka (anggota staf di RSCM) untuk mengoperasikan,” ujarnya.
Satriadi menegaskan, tidak ada masalah dengan sistem drainase di sekitar RSCM dan hal itu sudah dipastikan Dinas Sumber Daya Air DKI. Ia juga menjamin tidak ada limbah radioaktif yang masuk ke air. ”Airnya bening karena air hujan,” ucapnya.
Dalam keterangannya, Kepala Bagian Pemasaran RSCM Ananto PH menyebutkan, genangan air setinggi lebih kurang 8 sentimeter masuk ke sepanjang selasar Gedung GH pada pukul 05.00. Hal itu dipicu oleh hujan yang cukup deras. Sebagai dampaknya, air juga masuk ke sejumlah ruangan, termasuk ruang radiologi dan radioterapi. Air surut pukul 08.00 dan tempat layanan radiologi serta radioterapi selesai dibersihkan.
”Sampai saat ini, tim Fasmed (Fasilitas Medik) RSCM dan BPFK (Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan) Jakarta masih melakukan pengecekan alat-alat medis radioterapi dan radiologi yang sempat terpapar oleh genangan air tersebut. Sepanjang pemantauan, belum ditemukan kerusakan yang berarti,” kata Ananto.
Meski demikian, potensi radiasi tetap diantisipasi. Kepala Bagian Humas dan Protokol Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Abdul Qohhar mengatakan, tim inspeksi Bapeten langsung turun mengecek ke RSCM hari Minggu ini.
Namun, Abdul belum mendapatkan informasi soal kapan hasil pemeriksaan selesai. ”Nanti kalau kami sudah dapat bahannya, kami siapkan rilis,” ujarnya.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, para vendor peralatan di radiologi dan radioterapi sudah diminta untuk mengecek kondisi alat setelah dikeringkan. Tujuannya, agar alat-alat bisa digunakan segera untuk pelayanan. Namun, prinsip kehati-hatian tetap diutamakan sehingga Bapeten turut memeriksa.