Mereka yang Tak Bisa Sampai ke Tempat Kerja karena Banjir
Akibat banjir di sejumlah titik di Jakarta, alat transportasi, termasuk KRL menjadi terganggu. Banyak warga yang akhirnya tidak bisa menuju tempat kerjanya di Jakarta.
Oleh
SHARON PATRICIA
·4 menit baca
Kereta rel listrik (KRL) berjejer memenuhi seluruh jalur di Stasiun Bogor, Selasa (25/2/2020) pagi. Delapan jalur seolah menjadi tempar parkir bagi KRL yang seharusnya hilir mudik mengantar penumpang.
Kondisi ini disebabkan hujan deras yang mengguyur kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Senin (24/2/2020) dini hari hingga Selasa (25/2/2020) pagi. Akibatnya, sejumlah kawasan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi terendam banjir dan tidak dapat dilalui kendaraan, termasuk KRL.
”Jalur 3 utara keberangkatan seharusnya pukul 08.15. Rangkaian mengalami banyak keterlambatan. Kami mohon maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan perjalanan Anda,” ujar petugas KRL Stasiun Bogor sekitar pukul 09.47.
Tak hanya keterlambatan, rangkaian KRL pun hanya mengantar penumpang sampai Stasiun Manggarai dan Stasiun Jakarta Kota. Sementara tujuan Tanah Abang, Duri, Angke, hingga Jatinegara tidak dapat dilalui karena terdapat genangan air.
Akibatnya, penumpang yang harus melalui Stasiun Tanah Abang untuk sampai ke tempat kerja menjadi terlambat. Bahkan, mereka terpaksa mengurungkan niatnya untuk berangkat kerja karena ketiadaan akses.
Titi (28), karyawan swasta di Jakarta, telah menunggu KRL tujuan Stasiun Duri selama lebih kurang 4 jam sejak pukul 06.30 di Stasiun Bogor. Ia pun masih menunggu KRL untuk tetap berangkat kerja.
”Awalnya saya enggak sadar ada banjir di Jakarta. Tadi sudah sempat naik kereta sampai Stasiun Bojong tapi banyak yang bilang banjir, jadi saya balik lagi ke Stasiun Bogor. Sekarang saya bingung caranya ke kantor,” ucapnya.
Ada teman, kata Titi, yang menyarankan untuk naik KRL dan turun di Stasiun Mangga Besar, tetapi ia pun khawatir masih ada genangan sehingga tetap saja tidak bisa sampai ke kantor. ”Teman-teman yang di Jakarta juga masih di rumah, enggak bisa ke kantor,” kata Titi.
Oki Permana (29), karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Tangerang, juga tidak bisa berangkat kerja. Ia pun sudah menunggu kereta tujuan Stasiun Duri untuk transit ke Stasiun Tangerang sejak pukul 07.00.
”Saya pulang 10 hari sekali, kemarin saya ingin ketemu istri dan anak. Hari ini sudah masuk kerja lagi, tetapi jadi bingung ini gimana cara berangkatnya. Kalau hanya sampai Manggarai, kan, masih jauh nyambungnya dan belum tentu tepat waktu sampai sana,” ucap Oki.
Setelah menunggu hingga pukul 10.00, Oki akhirnya memutuskan menelepon kepala unit tempatnya bekerja dan mengabarkan dirinya tidak dapat berangkat kerja. Meski begitu, ia akan tetap berangkat ke Tangerang malam ini. ”Takutnya besok keadaannya kayak gini lagi, jadi nanti malam pasti berangkat,” katanya.
Mulai surut
Berdasarkan info @CommuterLine dari Twitter sekitar pukul 05.00, akibat adanya genangan air dampak hujan lebat, perjalanan KRL rute Bogor/Nambo/Depok ke Angke/Jatinegara, perjalanan hanya sampai Stasiun Manggarai. Kereta dari Stasiun Bogor masih belum melayani tujuan Tanah Abang hingga pukul 11.00.
Namun, sekitar pukul 10.30, @CommuterLine menginfokan, genangan air di jalur 6 Stasiun Tanah Abang mulai surut. Perjalanan KRL rute Tanah Abang-Serpong/Parung Panjang/Maja/Rangkas Bitung PP dapat dilayani kembali di jalur 5 dan 6.
Sementara itu, berdasarkan info @TMCPoldaMetro, air dengan ketinggian 50 sentimeter (cm) masih menggenang di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, dan juga di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara. Begitu pun di daerah Jakarta Barat, yakni di Jalan Daan Mogot.
Jalan Panjaitan, Jakarta Timur juga masih tergenang air dengan ketinggian hingga 50 cm. Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, ketinggian air mencapai 80 cm. Para pengendara pun diimbau untuk mencari jalur alternatif
Warga yang terdampak banjir dan membutuhkan bantuan evakuasi dapat menghubungi Basarnas di 115 dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta di 112. Nomor telepon penting dapat dihubungi adalah 021 345 9444 dan SMS center di nomor 085880001949.
Pemerintah DKI Jakarta pun menyediakan posko korban banjir. Ada lima posko yang disediakan, antara lain Posko Banjir Flobal Rescue di nomor 8355885 atau 99462699 dan Posko Banjir Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma di nomor 8019210 atau 8019211.
Adapun Posko Banjir Komando Armada Barat TNI AL adalah 4243000, Posko SAR DKI Jakarta 34835118, dan Posko Banjir DKI Jakarta 021-8196945 atau 8197309. Sementara, warga yang membutuhkan perahu karet untuk evakuasi dapat menghubungi 021 3901575.