Gardu-gardu yang dipadamkan tersebar di wilayah yang terdampak banjir di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sampai Selasa (25/2/2020) pukul 09.00 WIB, total gardu yang dipadamkan PLN mencapai 1.612 gardu.
Oleh
MUKHAMAD KURNIAWAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memadamkan aliran listrik ke 1.612 gardu listrik di sejumlah lokasi banjir di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, Selasa (25/2/2020) pukul 09.00 WIB. Pemadaman ditempuh agar warga terhindar dari bahaya aurs listrik.
Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah, dalam keterangan resminya, menyebutkan, 1.612 gardu listrik itu tersebar di DKI Jakarta (868 gardu), Jawa Barat (711 gardu), dan Banten (33 gardu. Adapun 43 gardu yang sebelumnya sempat dipadamkan kini sudah dinyalakan seiring surutnya genangan banjir.
Khusus wilayah DKI Jakarta, wilayah yang aliran listriknya dipadamkan sementara antara lain di sebagian Pondok Kopi, Cempaka Putih, Menteng, Pondok Gede, Bandengan, Cengkareng, Lenteng Agung, Kramatjati, Jatinegara, Ciracas, Kebun Jeruk, Bintaro, Bulungan, dan Marunda.
Adapun di wilayah Jawa Barat meliputi sebagian Bekasi, Karawang, Purwakarta, Cikarang, dan Gunung Putri. Sementara di Banten meliputi sebagian wilayah Cikupa, Teluk Naga, dan Serpong.
Terkait banjir yang melanda sejumlah wilayah itu, PLN mengimbau masyarakat agar mematikan listrik dari meter circuit breaker (MCB), mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak, dan menaikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman. Jika aliran listrik di sekitar rumah belum padam, masyarakat diminta menghubungi kontak PLN melalui pusat kontak 123, aplikasi PLN Mobile, atau kantor PLN terdekat.
Ketika banjir sudah surut, sebelum menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.
PLN akan menyalakan aliran listrik setelah penandatanganan berita acara dengan Ketua RT atau RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman. ”Sebelum menyalakan listrik di rumah, warga juga harus berhati-hati, pastikan peralatan listrik di rumah sudah bersih dan kering sebelum digunakan, karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum,” kata Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN I Made Suprateka.