Sejak Senin, Wali Kota Bogor Berstatus ODP Covid-19
Bima tiba di Bandara Soekarno-Hatta hari ini pukul 14.45 setelah kunjungan kerja ke Azerbaijan dan Turki. Dua negara tersebut tercatat telah melaporkan kasus positif Covid-19.
Oleh
Pradipta Pandu Mustika
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Wali Kota Bogor Bima Arya berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 begitu tiba di Indonesia pada Senin (16/3/2020). Penerapan status ini dilakukan setelah Bima mengunjungi negara yang terdeteksi positif korona.
Kepala Subbagian Komunikasi Pemerintah Kota Bogor Ronny Kunaefi di Bogor, Senin (16/3/2020), mengatakan, Bima tiba di Bandara Soekarno-Hatta hari ini pukul 14.45 setelah kunjungan kerja ke Azerbaijan dan Turki. Dua negara tersebut tercatat telah melaporkan kasus positif Covid-19.
Bima beserta rombongan langsung melewati screening atau penyaringan sesuai prosedur standar operasi (SOP) dari pihak bandara. Penyaringan yang dilakukan antara lain dengan memeriksa riwayat perjalanan, tanggal berangkat dan pulang, serta adanya gejala demam, pilek, batuk, lesu, dan sesak napas.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bogor Oki Kurniawan menyampaikan, sesuai aturan pemerintah, orang yang baru tiba di Indonesia atau pernah mempunyai riwayat perjalan ke negara terjangkit Covid-19 akan masuk ke kategori ODP. Hal ini berlaku untuk siapa pun tak terkecuali pejabat publik.
Prosedur pemantauan yang diterapkan ke Bima juga akan sama dengan ODP lainnya. Bima akan diisolasi dan menjalankan tugasnya sebagai wali kota di rumah serta membatasi diri berinteraksi langsung dengan publik selama 14 hari sesuai masa inkubasi virus Covid-19.
Bima dinyatakan sehat jika dalam 14 hari tidak mengalami gejala terpapar Covid-19, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Namun, Bima akan segera dirujuk ke rumah sakit jika mengalami gejala tersebut dan statusnya berubah dari ODP menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).
Dari hasil scanner awal saat memasuki bandara, Bima mengaku dia dinyatakan sehat. Sampai saat ini, dia juga tidak mengalami gejala terinfeksi Covid-19. Namun, Bima menegaskan bahwa dia siap mengikuti prosedur protokol pemantauan yang dilakukan Dinkes Bogor.
Ke Turki dan Azerbaijan
Bima resmi berstatus ODP seusai pulang dari kunjungan kerja ke Turki dan Azerbaijan selama sepekan sejak Senin (9/3/2020) lalu. Turut mendampingi Bima dalam kunjungan adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Firdaus dan Kepala Bagian Pemerintahan Kota Bogor Adi Novan.
Kunjungan Bima ke Turki dalam rangka menghadiri undangan dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) untuk menjadi pembicara seminar di Turki. Bima juga bertemu dengan Konsulat Jenderal (Konjen RI) di Istanbul.
Sementara di Azerbaijan, Bima melakukan studi banding ke Mal Pelayanan Publik (MPP) atau Asan Xidmat dan membahas kerja sama sister city antara Kota Bogor dan Kota Lankaran. Selain itu, Bima juga mengadakan pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Azerbaijan di Baku.
Berdasarkan data real time dari worldometer.info, jumlah kasus positif Covid-19 di Turki hingga Senin (16/3/2020) tercatat 18 kasus tanpa satu pun kematian. Sementara di Azerbaijan, terdapat 25 kasus positif Covid-19 dengan satu kasus kematian dan enam kasus dinyatakan sembuh.