Operasional KRL Jabodetabek Kembali Normal Senin Sore
Dari hasil pantauan dan setelah mengevaluasi kondisi KRL terkini yang dipadati penumpang, PT Kereta Commuter Indonesia memutuskan menormalkan kembali jadwal KRL Jabodetabek mulai pukul 15.00.
Oleh
HARYO DAMARDONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hari Senin (23/3/2020) pagi, terpantau terjadi kepadatan penumpang di jaringan kereta rel listrik di Jabodetabek. Dari hasil pantauan dan setelah mengevaluasi kondisi terkini, PT Kereta Commuter Indonesia memutuskan menormalkan kembali jadwal KRL mulai pukul 15.00.
Dengan normalisasi jadwal ini, KRL akan kembali beroperasi melayani 991 perjalanan per hari mulai pukul 04.00 hingga 24.00 WIB. Hal ini berlaku untuk seluruh 80 stasiun dan seluruh rute KRL.
”Meski ada normalisasi jadwal, kami mengimbau pengguna agar tetap beraktivitas dari rumah, kecuali kegiatan yang sangat perlu dan mendesak. Jadwal KRL kembali normal tidak untuk dimanfaatkan bepergian dengan tujuan-tujuan yang tidak mendesak,” kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba, Senin ini, dalam rilis yang diterima Kompas.
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengatakan, selama biaya hidup pekerja tidak dijanjikan ditanggung negara, transportasi publik tetap dibutuhkan dan dipadati penumpang. ”Jadi, menetapkan kebijakan harus dipikir dahulu,” ujarnya, dihubungi terpisah.
Tanpa insentif dari pemerintah yang penerapannya detail, kata Agus, moda transportasi apa pun tetap penuh. Dampaknya adalah kebijakan pembatasan sosial antarwarga menjadi takkan terpenuhi.
Minggu (22/3/2020) kemarin, PT KCI memutuskan jam operasional seluruh lintas/rute KRL pada pukul 06.00-20.00 WIB dimulai hari Senin pagi. KCI pun hanya mengoperasikan 713 perjalanan KRL.
Meski demikian, kemarin, KCI menjanjikan perjalanan KRL Jabodetabek dengan rangkaian kereta formasi 12 (sf 12) ataupun formasi 10 (sf 10). Harapannya, agar tetap dapat mengupayakan pembatasan sosial saat menggunakan transportasi publik.
Mencegah penyebaran
Terlepas dari kebijakan jadwal perjalanan yang berubah-ubah, PT KCI telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus korona. Upaya tersebut termasuk pembersihan kereta secara intensif dengan disinfektan, pengukuran suhu tubuh pengguna, serta penyediaan hand sanitizer di kereta dan stasiun hingga lebih dari 2.000 botol.
Selanjutnya di beberapa stasiun juga tersedia tempat cuci tangan selain di toilet bagi pengguna sebelum ataupun sesudah menggunakan KRL.
Penerapan jarak sosial di stasiun dan kereta juga dilakukan di dalam stasiun dan kereta. Di dalam stasiun, PT KCI bersama KAI membuat garis batas antrean di loket, gerbang, dan sebelum pemeriksaan suhu tubuh.
Selanjutnya, petugas juga mengarahkan pengguna untuk dapat mengisi kereta/gerbong yang kosong terlebih dahulu. Selama perjalanan, petugas pengawalan kereta juga bergerak mengimbau pengguna untuk berpindah dari kereta/gerbong yang penuh ke kereta/gerbong yang lebih kosong.
Dalam seminggu terakhir, jumlah pengguna KRL turun 50-60 persen dari rata-rata 1 juta pengguna per hari menjadi hanya 400.000-500.000 pengguna setiap hari.