Kerumunan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Kemenhub Selidiki Dugaan Pelanggaran
Peristiwa kerumunan penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta dinilai bukan sesuatu yang tidak disengaja. Kemenhub menerjunkan tim untuk menyelidiki dugaan pelanggaran dalam kejadian tersebut.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Kementerian Perhubungan menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki dugaan pelanggaran yang mengakibatkan kerumunan penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (14/5/2020). Kejadian tersebut dinilai akibat lemahnya koordinasi antara pemangku kepentingan di sektor transportasi udara.
”Kami sedang investigasi, diteliti masalahnya apa. Nanti kami lihat dari data yang didapat inspektur di lapangan. Setelah itu dianalisis baru diambil tindakan selanjutnya,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Rianto dihubungi dari Tangerang Selatan.
Novie mengaku telah menerima laporan mengenai adanya maskapai yang tidak menerapkan Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Dalam PM itu tercantum ketentuan jumlah penumpang di dalam pesawat paling banyak 50 persen dari jumlah kapasitas tempat duduk dengan penerapan jaga jarak fisik. Pelanggaran terhadap peraturan tersebut bisa membuat jumlah penumpang di bandara melonjak.
Novie berjanji akan menindak tegas operator penerbangan yang melanggar ketentuan pembatasan jumlah penumpang dalam melakukan layanan penerbangan. ”Begitu terbukti melanggar aturan, kami akan terapkan sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku,” katanya.
Begitu terbukti melanggar aturan, kami akan terapkan sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kerumunan penumpang memenuhi Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (14/5) pagi. Antrean penumpang mengular di depan loket. Kerumunan mengakibatkan protokol menjaga jarak fisik untuk mencegah penularan SARS-CoV-2 tidak terlaksana.
Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang menjelaskan, antrean calon penumpang pesawat terjadi di posko pemeriksaan dokumen perjalanan Terminal 2 pada pukul 04.00. Kerumunan bertahan selama sekitar satu jam. Setelah itu, perlahan kerumunan mulai terurai hingga kondisi di bandara mulai normal pada sore hari.
”Calon penumpang yang mengantre itu memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06.00-08.00. Di antara waktu tersebut terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan 2 penerbangan Citilink,” tutur Febri melalui siaran pers.
Menurut Febri, kerumunan terjadi saat calon penumpang mengantre untuk melakukan verifikasi kelengkapan dokumen. Pemerintah menetapkan penumpang harus melengkapi sejumlah dokumen sebagai syarat bepergian menggunakan pesawat. Verifikasi dokumen dilakukan oleh personel gabungan dari sejumlah instansi yang masuk dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang ada di posko pemeriksaan.
Dokumen yang diverifikasi sebagai syarat agar calon penumpang dapat bepergian antara lain tiket penerbangan, surat keterangan dinas, surat bebas Covid-19, dan dokumen lainnya sesuai yang tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 yang diterbitkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Vice President of Corporate Communications PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano menambahkan, penumpukan penumpang baru kali ini terjadi sejak pemerintah pusat membuka kembali penerbangan komersial pada 7 Mei 2020.
Selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penumpang diminta untuk tiba di bandara sekitar 3 jam sebelum waktu keberangkatan pesawat. Ketentuan itu agar penumpang punya cukup waktu untuk melakukan proses pemeriksaan dokumen. Yado mengungkapkan, verifikasi dokumen membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
”Ketika dalam satu waktu ini ada lumayan banyak penerbangan karena pukul 06.00-08.00 itu termasuk golden hour. Saat itu berangsur-angsur penumpang datang semua untuk verifikasi, terjadilah antrean yang lumayan panjang,” kata Yado menjelaskan.
Ketika dalam satu waktu ini ada lumayan banyak penerbangan karena pukul 06.00-08.00 itu termasuk golden hour. Saat itu berangsur-angsur penumpang datang semua untuk verifikasi, terjadilah antrean yang lumayan panjang.
Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Alvin Lie, menyayangkan terjadinya kerumunan di Bandara Soekarno-Hatta. Peristiwa itu menurut Alvin terjadi akibat lemahnya koordinasi antara pemangku kepentingan dalam bisnis transportasi udara. Alvin melihat tidak ada koordinasi yang kuat antara pihak pengelola bandara, AirNav, maskapai, dan otoritas bandara. Kerumunan itu mengabaikan protokol kesehatan dan berpotensi memicu penyebaran Covid-19.
Alvin menyampaikan, Ombudsman RI sudah memberikan data pendukung investigasi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Ia secara tegas meminta semua pihak yang berkaitan dengan bisnis penerbangan untuk benar-benar membatasi jumlah penumpang.
”Peristiwa kerumunan itu bukan sesuatu yang tidak disengaja. Ada yang secara sadar melakukan pelanggaran. Harus ada sanksi, tidak cukup hanya teguran,” kata Alvin.
Menata jadwal penerbangan
Setelah terjadi kerumunan, Febri menyatakan, penerapan jaga jarak fisik di Bandara Soekarno-Hatta akan dievaluasi berkala. Ke depan, jadwal keberangkatan penerbangan di Bandara Soetta juga akan ditata kembali.
”Seluruh stakeholder akan melakukan evaluasi untuk menata jadwal penerbangan supaya tidak ada yang berdekatan,” kata Febri.
Adapun Novie belum berencana akan membatasi jumlah penerbangan per hari. Ia memerintahkan pengelola bandara untuk memecah jadwal penerbangan agar tidak menumpuk di satu waktu.
Yado menerangkan, sejak penerbangan komersial kembali dibuka, ada sekitar 100 hingga 130 penerbangan per harinya di Bandara Soetta. Adapun jumlah penumpang dalam satu hari berkisar antara 4.000 hingga 4.500 orang. Pada hari-hari normal sebelum pandemi Covid-19 melanda, frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 1.200 penerbangan per hari dengan jumlah penumpang sekitar 200.000 orang per hari.