Bersepeda menjadi pilihan olahraga bagi sebagian kalangan di tengah pandemi Covid-19. Sembari mencari keringat, mengayuh pedal sepeda pun menjadi hiburan sekaligus pelepas penat.
Oleh
FAJAR RAMADHAN/INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
Ibarat peribahasa ”Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”, mengayuh sepeda di masa pandemi diyakini sebagian orang banyak memberi manfaat sekaligus. Tak mengherankan jika banyak orang yang mulai kembali bersepeda meski pandemi belum berakhir.
Jumat (29/5/2020) sekitar pukul 10.00, di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, Ilham Bayu Prasetyo (18) dan Labib Nur Ikhsan (18) terlihat bercengkerama sambil mengemudikan sepeda mereka. Teriknya sinar matahari saat itu tak mengurangi daya kayuh keduanya.
Sudah sekitar satu jam lebih, Ilham dan Labib bersepeda dari rumah mereka di Cinere, Depok, Jawa Barat. Mereka berangkat dari rumah sekitar pukul 09.00. Rute yang dilalui adalah Cinere-Fatmawati-Blok M-Senayan. Setelah mengelilingi Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, mereka akan kembali ke Cinere melewati rute yang sama.
Keduanya sengaja bersepeda pada jam-jam tersebut untuk mendapatkan manfaat dari sinar matahari. Ilham meyakini bahwa bersepeda sambil berjemur pada pukul 09.00-10.00 dapat memberikan asupan vitamin D yang bermanfaat bagi tubuhnya.
”Kemarin, kan, banyak yang menganjurkan untuk berjemur di jam-jam segini. Intinya pengin menjaga kondisi dan menambah daya tahan tubuh saja,” kata Ilham.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 memaksa mereka berdiam diri di rumah selama berbulan-bulan. Labib mengaku otot-ototnya terasa kaku karena terlalu sering rebahan dan tidur selama berada di rumah. Ia merasa sudah waktunya melenturkan kembali otot-ototnya dengan bersepeda.
Kedua lulusan SMAN 9 Depok tersebut mengaku jarang bersepeda. Mereka hanya bersepeda saat memiliki waktu luang karena sebelumnya disibukkan dengan kegiatan sekolah. ”Baru kali ini sepedaan lagi. Mumpung lagi mood. Di rumah soalnya begitu-begitu saja. Tidur paling,” kata Labib.
Berdasarkan pantauan Kompas, sejumlah pesepeda juga tampak melintas di sepanjang Jalan MH Thamrin-Sudirman, Kamis siang. Hal yang sama terlihat di kawasan Senayan meskipun akses masuk ke kompleks Stadion Utama GBK ditutup.
Theresia Sharron (23) menggenjot sepeda di sekitar GBK, Jumat (29/5/2020) siang. Sejak dirumahkan oleh perusahaan, ia rutin bersepeda.
Pekerja di salah satu perusahaan marketing ini rutin bersepeda sejak dua tahun terakhir. Di hari normal, ia hanya bersepeda setiap akhir pekan. Kini, lantaran menganggur di rumah, ia bersepeda empat kali seminggu.
”Lumayanlah. Ngurangin stres karena di rumah saja. Jalanan juga relatif lancar saat PSBB meskipun sekarang sudah mulai ramai lagi,” katanya.
Bersepeda membuat tubuhnya tetap sehat. Ia pun sedang menurunkan berat badan. Berat badannya turun 3 kilogram selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). ”Dari 68 kg, kini sudah 64,5 kg,” ujar perempuan yang ingin menjadi model ini.
Selain Sharron, sejumlah pesepeda lain juga terlihat di kawasan ini. Mereka memanfaatkan jalur khusus sepeda yang berada di trotoar. Pesepeda juga terpantau di Jalan Senopati, Jakarta Selatan.
Co-Founder sekaligus Pembina Komunitas Bike to Work (B2W) Toto Sugito yakin, pandemi Covid-19 akan membuat masyarakat lebih peduli akan kesehatan dan kebugaran. Ia berharap akan semakin banyak orang yang bersepeda atau berjalan kaki saat bepergian. Selain sebagai alat transportasi, masyarakat sekaligus bisa berolahraga dengan sepeda.
”Bersepeda merupakan pilihan yang sangat menarik. Selain jadi olahraga yang mudah dan menyenangkan, juga bisa membawa kita kemana pun,” katanya.
Bagi Toto, pandemi Covid-19 tidak memengaruhinya untuk menggunakan sepeda ke mana pun ia pergi. Bahkan, rute yang ia lalui menggunakan sepeda semakin jauh lantaran harus menghindari transportasi umum.
”Biasanya, kalau jarak tempuh jauh, saya integrasikan dengan kereta MRT atau KRL. Sekarang, hal itu saya hindari. Saya akan gowes ke seluruh jarak yang saya tuju,” katanya.
Bersepeda merupakan pilihan yang sangat menarik. Selain jadi olahraga yang mudah dan menyenangkan, juga bisa membawa kita ke mana pun.
Selain ke kantor, Toto biasanya bersepeda untuk bertemu dengan klien atau meninjau lokasi proyek. Selama pandemi, protokol pencegahan Covid-19 tetap harus diutamakan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan membersihkan diri segera setelah tiba di rumah.