80 Pusat Perbelanjaan Jakarta Siap Beroperasi Kembali
Sebanyak 80 pusat perbelanjaan di wilayah DKI Jakarta sudah bersiap beroperasi kembali pada Senin (15/6/2020). Hal ini seiring tahapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB transisi minggu ketiga di DKI Jakarta.
Oleh
SHARON PATRICIA/ERIKA KURNIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 80 pusat perbelanjaan di wilayah DKI Jakarta bersiap beroperasi kembali pada Senin (15/6/2020). Hal ini seiring tahapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB transisi minggu ketiga di DKI Jakarta.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Ellen Hidayat, kepada Kompas, Minggu (14/6/2020), menyampaikan, 80 mal dan ITC yang tergabung dalam APPBI sudah melakukan persiapan pembukaan kembali aktivitas jual beli dengan protokol kesehatan.
Para penyewa kios atau gerai, kata Ellen, sudah boleh beroperasi kembali, kecuali untuk bioskop, fitnes, area bermain anak, tempat pijat, serta karaoke. Sementara salon, hanya diizinkan untuk potong rambut, sedangkan perawatan lainnya belum diizinkan.
Sebagian pusat perbelanjaan, menurut dia, mulai menyempurnakan peralatan dengan sistem 100 persen touchless atau bebas sentuhan.
Misalnya, fasilitas wastafel cuci tangan, sabun cuci tangan, dan hand sanitizer yang otomatis tanpa perlu disentuh. Begitu pula dengan tombol lift yang menggunakan sensor sehingga pengunjung tidak perlu menyentuhnya, pemberian tanda dan pembatasan di dalam lift juga diberlakukan.
”Semua anggota APPBI DKI Jakarta dipastikan menjalankan protokol kesehatan Covid-19 karena keamanan dan kenyamanan pengunjung adalah hal utama yang menjadi perhatian kami. Masyarakat tidak perlu khawatir saat berkunjung ke mal, tetapi dengan tetap menaati semua aturan dan petunjuk yang ada,” kata Ellen.
Mal Central Park dan Neo Soho di Jakarta Barat adalah beberapa dari mal yang akan menyediakan manajemen dan fasilitas khusus normal baru.
Assistant Marketing Communication and Relation General Manager Central Park dan Neo Soho Mall, Silviyanti Dwi Aryati menyampaikan, setiap orang yang hendak memasuki Central Park dan Neo Soho Mall diwajibkan menggunakan masker.
Setiap hari pembersihan secara umum juga dilakukan dengan menghidupkan sirkulasi udara sebelum mal buka dan sanitasi disinfektan secara berkala di setiap sudut-sudut mal.
Adapun inovasi baru, yaitu konsep touchless experiences, di beberapa fasilitas mal dengan tombol sensor. Misalnya, tombol lift untuk naik atau turun akan aktif hanya dengan meletakkan telapak tangan di atas sensor dengan jarak 10 sentimeter, dilengkapi dengan foot pedal pada lift untuk memilih lantai yang dituju.
”Khusus saat re-opening Central Park dan Neo Soho Mall, kami akan membagikan masker gratis kepada para pengunjung yang tidak menggunakan masker saat memasuki area mal. Kami juga akan sediakan face mask vending machine yang dapat ditemukan di Customer Care Center LGM Central Park Mall,” kata Silviyanti.
Ia menambahkan, waktu operasional mal akan menjadi sembilan jam mulai pukul 11.00 WIB sampai dengan 20.00 WIB setiap hari. Namun, tenant yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari, farmasi, dan perbankan akan dibuka satu jam lebih awal.
Pembatasan waktu beroperasi juga akan diterapkan di Thamrin City, Jakarta Pusat. General Manager Operation Thamrin City Adi Adnyana, saat ditemui Kompas, mengatakan, waktu beroperasi pusat perbelanjaan itu akan dibatasi hanya dari pukul 10.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Selain pembatasan waktu beroperasi, akses masuk juga akan dibatasi dengan hanya membuka 7 dari 74 pintu masuk secara bertahap. Upaya ini dilakukan untuk memastikan pengawasan terhadap pengunjung, pemilik toko, dan pegawai. Selain itu, juga untuk melengkapi penerapan standar protokol kesehatan dasar.
”Secara umum kita akan ikuti aturan agar kegiatan ekonomi dapat kembali bergulir,” katanya.
Disambut gembira
Beberapa pedagang di Thamrin City menyambut gembira pembukaan kembali pusat perbelanjaan. Beberapa dari mereka pun telah menyiapkan kembali toko mereka sejak jauh-jauh hari.
Anas, pemilik warung makanan padang Masakan Bang Ndut Anas, hari ini datang ke tokonya di lantai 2 untuk membersihkan toko hingga menyiapkan bahan masakan untuk besok. Kasiapan lain, seperti mengecat ulang toko, bahkan sudah dilakukan pada awal Juni atau sebelum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan PSBB transisi.
”Harapannya besok buka, ekonomi kembali berjalan. Soalnya sudah pusing banget di rumah,” ujarnya yang mengaku hanya bisa menganggur selama tokonya tutup sejak 10 April lalu karena kebijakan pusat perbelanjaan.
Pedagang oleh-oleh haji dan umrah di lantai 3, seperti Nina, juga sudah mulai bersiap membuka tokonya. Sejak pukul 12.00, ia dan suami serta beberapa karyawan datang untuk membereskan toko mereka dan merapikan barang yang siap didagangkan.
Ia pun berkomitmen mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. ”Kami sediakan hand sanitizer, kami nanti juga akan pakai sarung tangan. Untuk transaksi kami hanya akan menerima pembayaran nontunai dengan EDC (electronic data capture), tidak boleh pakai tunai,” katanya.
Kewaspadaan tinggi
Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan, penerapan protokol kesehatan di pusat perbelanjaan harus benar-benar dipatuhi karena status kasus Covid-19 di wilayah Jakarta masih perlu disikapi dengan kewaspadaan tinggi.
”Saya dukung pembukaan mal dengan pembatasan kapasitas pengunjung 50 persen atau akses masuk dilakukan secara bergilir agar tidak ada penumpukan. Bagus juga kalau pengelola mal memeriksa suhu tubuh dan menyediakan banyak wastafel cuci untuk masuk dan keluar mal,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat mampu mengelola diri, dengan tidak datang ke pusat keramaian, seperti mal, jika merasa tidak enak badan. Kemudian, juga dengan mematuhi protokol kesehatan yang dibuat, baik oleh pemerintah maupun pengelola pusat perbelanjaan.