Sebagian Pedagang Pasar Minggu Belum Tahu Kepastian Aturan Ganjil Genap
Aturan ganjil genap operasional pasar di DKI Jakarta diberlakukan mulai Senin (15/6/2020). Namun, sebagian besar pedagang di Pasar Minggu mengaku belum ada kepastian penerapannya.
Oleh
Johanes Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah spanduk yang terpasang di area Pasar Minggu, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menyatakan, pembatasan jumlah pedagang yang berjualan di pasar berdasarkan sistem ganjil genap dimulai pada Senin (15/6/2020) ini. Namun, sebagian pedagang mengaku belum mendapat kejelasan soal pelaksanaannya sehingga pemilik tempat usaha bernomor genap masih ikut berdagang.
Salah satunya adalah Ningsih. Lapak tempat ia berjualan bumbu dan sayur bernomor 18, tetapi ia tetap menggelar dagangannya pada 15 Juni ini. ”Ini sudah dapat edaran, mungkin berlaku besok (Selasa, 16/6/2020),” katanya saat ditemui di Pasar Minggu, Senin pagi.
Ketika itu, staf pengelola Pasar Minggu dari Perumda Pasar Jaya bersama petugas keamanan pasar berkeliling dari satu los ke los lain, membagikan kertas bertuliskan ganjil atau genap, sesuai nomor tempat usaha setiap pedagang. Pada kertas terdapat cap ”Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya Area 12”.
Pedagang tahu dan tempe Wintoro mengatakan, hingga Senin ini belum ada kejelasan dari pengelola pasar soal waktu dimulainya sistem ganjil genap. Selebaran yang menginformasikan pedagang boleh berjualan tanggal ganjil atau genap bagi dia masih belum memberi kepastian.
Karena itu, ia berencana tetap berjualan keesokan harinya meski Selasa termasuk tanggal genap dan nomor tempat usahanya ganjil, 21. ”Ya tetap berjualan karena belum ada keputusan dari atas,” ujar Wintoro.
Hingga Senin ini belum ada kejelasan dari pengelola pasar soal waktu dimulainya sistem ganjil genap. Selebaran yang menginformasikan pedagang boleh berjualan tanggal ganjil atau genap bagi dia masih belum memberi kepastian.
Mukid, pedagang kelapa dan santan, juga menunggu kepastian pelaksanaan sistem ganjil genap bagi pedagang. Namun, ia menyatakan siap mengikuti ketentuan jika memang sudah diterapkan.
Meski pedagang masih bebas berjualan, suasana di pasar cukup lengang. Para pengunjung masih mampu menjaga jarak fisik saat melewati akses jalan di antara tempat usaha pedagang. Namun, belum semuanya mematuhi protokol kesehatan karena sejumlah penjual dan pembeli tidak mengenakan masker.
Pengelola Pasar Minggu membatasi akses masuk pengunjung, dari yang tadinya terdapat 16 akses menjadi 8 akses. Fasilitas pencucian tangan beserta sabun disebar di sejumlah titik pasar.